TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengantisipasi potensi praktek nakal para pedagang kaki lima (PKL) yang nuthuk atau menaikkan harga tak wajar saat libur Lebaran 2023 sejak jauh hari.
Sebelum libur Lebaran tiba, para pedagang, terutama di kawasan Malioboro dan destinasi lain diminta untuk memasang harga barang dagangannya dengan jelas sehingga terinformasikan dengan baik kepada wisatawan yang berbelanja. Di kawasan Malioboro, pengawasan daftar harga itu terutama dipusatkan di sentra PKL, yakni Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.
"Soal pemberian daftar harga secara jelas itu sudah ada aturannya, dan ini ada punishment-nya jika dilanggar," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) DIY Srie Nurkyatsiwi, Senin, 10 April 2023.
Siwi, panggilan Srie Nurkyatsiwi mengatakan pihaknya terus bergerak memberikan imbauan bagi seluruh pedagang untuk berjualan secara fair pada libur Lebaran ini. "Nuthuk harga ini persoalan pola pikir, jadi kami lakukan pendekatan untuk mengubah mindset itu, kami akan bantu kuatkan branding produk pedagang agar tetap bisa laris dan menguntungkan, tanpa harus nuthuk harga," kata dia.
Beberapa tahun lalu kejadian nuthuk harga sempat terus berulang dan membuat nama Yogya jadi sorotan. Kondisi ini lambat laun jika dibiarkan membuat citra Yogya sebagai kota wisata jadi negatif.
Siwi menuturkan mendekati libur Lebaran ini, pihaknya juga telah membuat paket-paket pelatihan bagi pedagang agar dagangannya laris, terutama soal penyajian dan pengemasannya. "Termasuk paket pelatihan agar pedagang siap semua untuk transaksi cashless," kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan libur Lebaran kali ini Yogya diprediksi kebanjiran sekitar 5,9 juta pemudik maupun wisatawan dari berbagai daerah. Mereka ada yang sekadar melintas ataupun singgah di Yogyakarta untuk berlibur.
"Padatnya libur Lebaran nanti di Yogya, jangan dimanfaatkan untuk momentum nuthuk harga, baik untuk makanan, minuman, oleh-oleh, maupun tarif parkir," kata Singgih.
Singgih menuturkan sektor wisata bergantung pada kenyamanan. Adanya tarif nuthuk membuat kegiatan wisata menjadi tidak nyaman.
Pilihan Editor: 9 Destinasi Wisata di Jogja yang Buka saat Libur Lebaran
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.