Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masjid Syuhada Ditetapkan sebagai Masjid Agung Kota Yogyakarta, Simbol Toleransi Antarumat Beragama

image-gnews
Masjid Syuhada, Yogyakarta. Foto: Wikipedia.
Masjid Syuhada, Yogyakarta. Foto: Wikipedia.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu cagar budaya di Kota Yogyakarta, Masjid Syuhada resmi ditetapkan menjadi Masjid Agung Kota Yogyakarta, Sabtu, 1 April 2023. Masjid pemberian Presiden Soekarno pada para pejuang kemerdekaan yang bertempur di Yogyakarta dan resmi difungsikan pada 20 September 1952 itu berlokasi di Jalan I Dewa Nyoman Oka 13, Kotabaru, Yogyakarta.

"Masjid Syuhada tidak sekadar bangunan cagar budaya, namun merupakan simbol sekaligus monumen peringatan perjuangan para syuhada dalam melawan penjajah," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi di sela penetapan masjid itu, Sabtu petang 1 April 2023.

Masjid Syuhada Simbol Toleransi di Yogyakarta

Masjid Syuhada selama ini juga menjadi satu simbol toleransi tinggi di Yogyakarta karena lokasinya hanya beberapa langkah kaki saja dari Gereja Kotabaru. Hubungan antarumat beragama-nya selalu adem ayem.

Sumadi menuturkan, masjid yang di masa silam sempat menjadi markas serta tempat tinggal orang-orang Belanda saat menjajah Indonesia itu ditetapkan sebagai masjid agung dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Walikota nomor 176 Tahun 2023. Surat itu diserahkan kepada Ketua Yayasan Masjid Syuhada, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Jatiningrat.

"Penetapan ini telah melalui kajian yang mendalam, kami berharap penetapan ini juga bisa menjadikan masjid ini sebagai ikon wisata baru di Kota Yogyakarta," kata dia. "Jadi bagi wisatawan serasa tidak lengkap jika berlibur di Kota Yogyakarta namun tidak mampir ke Masjid Syuhada."

Masjid Syuhada Sebagai Pembangun Peradaban

Sumadi mengungkapkan, Masjid Syuhada diharapkan tidak hanya dilihat sebagai tempat peribadatan semata. Tetapi juga simbol, penggerak, dan pembangun peradaban.

Penetapan Masjid Syuhada sebagai masjid agung diikuti acara Ngaji Kebangsaan yang menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD. Dalam tausiahnya Mahfud meminta agar umat Islam menghargai perbedaan karena sejatinya Allah menciptakan manusia dalam keberagaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Keberadaan Masjid Syuhada penting dalam mengingatkan kembali memori perjuangan para pahlawan," kata dia.

Menurut Mahfud, masjid yang dibangun atas usul Soekarno tersebut sebagai hadiah untuk Yogyakarta yang sempat menjadi ibu kota negara. Ia pun meminta agar masyarakat tidak melupakan sejarah. “Menghargai sejarah memberikan pelajaran akibat dari setiap perbuatan,” ungkapnya. 

Pilihan Editor: Masjid Syuhada Yogyakarta, Masjid Para Pahlawan Dibangun dengan Rp 1 Juta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Rekomendasi Tempat Wisata di Semarang untuk Melepas Penat

7 hari lalu

Pekerja menyelesaikan proyek rehabilitasi bangunan cagar budaya Gereja Immanuel di kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 28 Mei 2024. Kementerian PUPR menggelontorkan dana sebanyak Rp32,7 miliar melalui APBN 2024 untuk melakukan program rehabilitasi Gereja Immanuel atau Blenduk yang dibangun pada tahun 1753 karya arsitek Belanda H.P.A de Wilde dan W. Westmaas tersebut sebagai upaya mempertahankan bangunan cagar budaya nasional agar tetap eksis menjadi destinasi wisata edukasi sejarah oleh masyarakat luas. ANTARA/Makna Zaezar
10 Rekomendasi Tempat Wisata di Semarang untuk Melepas Penat

Berikut ini rekomendasi tempat wisata di Semarang untuk melepas penat. Mulai dari museum hingga taman bermain.


Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

9 hari lalu

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu 9 November 2019. Pihak Keraton menghadirkan dua pasang gunungan laki-laki dan perempuan untuk diperebutkan warga dalam puncak perayaan Sekaten 2019 dan Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

Upacara Sekaten Keraton Surakarta sempat ricuh, apa yang terjadi?


Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

9 hari lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno, mencoreng nama Bung Karno.


MUI Sulsel Sayangkan Acara Agustusan Mirip Dugem di Dkat Masjid Agung Sengkang

25 hari lalu

Logo MUI (Majelis Ulama Indonesia). mui.or.id
MUI Sulsel Sayangkan Acara Agustusan Mirip Dugem di Dkat Masjid Agung Sengkang

Viral aksi joget di depan Masjid Agung Sengkang, Sulawesi Selatan. Dalam video tersebut perempuan dan laki-laki yang joget dengan diirngi musik DJ.


Termasuk Jokowi, Ini 3 Presiden Indonesia yang Memilih Tinggal di Istana Kepresidenan

35 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa 13 Agustus 2024. Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menekankan melalui pembangunan IKN, pemerintah ingin menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk membangun ibu kota negara sesuai keinginan dan desain pemerintah, meskipun memakan waktu yang cukup lama. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Termasuk Jokowi, Ini 3 Presiden Indonesia yang Memilih Tinggal di Istana Kepresidenan

Berikut tiga Presiden Indonesia yang benar-benar tinggal di Istana Kepresidenan.


Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Pembubaran Konstituante dan Pembentukan MPRS dan DPAS, Begini Bunyinya

5 Juli 2024

Presiden pertama RI, Sukarno, berpidato di hadapan delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Bung Karno menunjukkan karismanya di hadapan kepala negara dari Asia dan Afrika. Lisa Larsen/The LIFE Picture Collection/Getty Images
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Pembubaran Konstituante dan Pembentukan MPRS dan DPAS, Begini Bunyinya

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah keputusan penting dalam sejarah Indonesia pasca kemerdekaan. Isinya mencakup beberapa poin utama ini.


Olly Dondokambey Dampingi Megawati Ziarah Ke Makam Soekarno

21 Juni 2024

Olly Dondokambey mendamping Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri melakukan Ziarah ke Makam Proklamator Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Jumat (21/6/2024)
Olly Dondokambey Dampingi Megawati Ziarah Ke Makam Soekarno

Kedatangan Megawati bersama rombongan dalam rangka peringatan Haul Soekarno ke-54 Tahun.


10 Ribu Masyarakat Palembang Padati Masjid Agung hingga ke Jembatan Ampera

17 Juni 2024

Sebanyak 10 ribu Masyarakat Kota Palembang memadati Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo hingga Jembatan Ampera dalam rangka pelaksanaan salat Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah atau hari ini, Senin, 17 Juni 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
10 Ribu Masyarakat Palembang Padati Masjid Agung hingga ke Jembatan Ampera

Kasat Lantas AKBP Yenni Diarty mengatakan sebanyak 10.000 masyarakat Kota Palembang memenuhi Masjid Agung hingga jembatan Ampera.


Kurban Idul Adha, Gibran Sumbang Sapi Limosin 700 Kg ke Masjid Agung Al Azhar

16 Juni 2024

Sapi limosin sumbangan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sapi ini disebut memiliki bobot 700 kg. TEMPO/Defara
Kurban Idul Adha, Gibran Sumbang Sapi Limosin 700 Kg ke Masjid Agung Al Azhar

Ketua Takmir Masjid Al-Azhar Kebayoran, Zahrudin Sultoni menyebut sapi kurban Gibran ini merupakan yang terbesar di masjid tersebut.


Kisah Daud Beureueh, Jejak Pejuang Kemerdekaan Asal Aceh yang Berontak

10 Juni 2024

Daud Beureueh. Foto : wikipedia
Kisah Daud Beureueh, Jejak Pejuang Kemerdekaan Asal Aceh yang Berontak

Daud Beureueh berontak dengan mendirikan NII akibat pelanggaran perjanjian dengan rakyat Aceh oleh Sukarno dan ketidakpuasannya terhadap Jakarta.