TEMPO.CO, Jakarta - Sungai Martapura merupakan salah satu objek wisata utama di Kalimantan Selatan yang memiliki daya tarik tersendiri, baik bagi penduduk setempat maupun wisatawan. Tak heran, tempat itu banyak dikunjungi masyarakat di waktu menjelang berbuka puasa atau ngabuburit.
Sejak sore hari, masyarakat ramai berkumpul di Siring Menara Pandang Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sebagian pengunjung tampak bersantai di tepi sungai, yang lainnya mengikuti wisata susur sungai menggunakan perahu kelotok.
Wisata susur sungai menggunakan transportasi tradisional itu bisa dinikmati dengan biaya Rp 10 ribu per orang. Pengunjung dapat menikmati berkeliling sungai sekitar 30 menit.
Selama Ramadan, di sana ada Pasar Wadai Ramadan yang diisi oleh ratusan stand aneka menu makanan dan minuman berbuka puasa. Jadi, pengunjung yang datang ke sana bisa sekaligus membeli takjil atau makanan untuk berbuka puasa.
"Kami ingin merasakan suasana lain berbuka puasa di siring sungai Martapura ini, nyaman dan adem, serta asik," kata salah seorang pengunjung bernama Noryani beserta keluarganya.
Menurut Noryani, tempat ini cocok untuk tempat bertamasya dengan keluarga. Selain gratis, tempat ini memiliki banyak pilihan makanan.
"Kita cari makan dan minuman di pasar wadai Ramadan, setelah itu kita emperan duduk di pinggiran sungai ini, berbuka puasa bersama, rasanya asik," kata Noryani.
Jumlah pengunjung meningkat
Komunitas Kelotok Banjarmasin Saibani mencatat jumlah wisatawan susur Sungai Martapura meningkat sebanyak 100 persen sejak Ramadan. Setiap harinya ada 200 orang datang untuk menikmati pemadangan di sepanjang sungai.
“Pengunjung ramai, satu kelotok bisa menampung sekitar 23 orang, per hari nya bisa beroperasi 10 kelotok lebih dibanding hari biasa hanya beroperasi empat kelotok,” kata Saibani, salah satu komunitas.
Saibani mengatakan wisata kelotok ini diminati pengunjung karena menyuguhkan perjalanan menyusuri sungai di sepanjang wilayah Menara Pandang dengan jarak tempuh beragam sesuai permintaan pengunjung. “Per penumpang kelotok itu tarifnya Rp 10.000, sudah bisa menikmati wisata susur sungai dengan jarak sekitar dua kilometer pulang pergi,” ujarnya.
Salah seorang warga Kota Banjarmasin, Kair mengatakan sering menaiki perahu kelotok bersama dengan anaknya sambil menunggu waktu berbuka puasa. “Selama bulan Ramadhan saya sering dengan anak saya naik kelotok, sambil ngabuburit di tepi sungai, saya dan anak saya biasanya naik kelotok sambil menunggu jam berbuka puasa tiba,” ujarnya.
Pilihan Editor: Masjid Terapung Saksi Tsunami Palu Jadi Tempat Ngabuburit Warga
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.