Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awan Panas Mereda, Waspadai Bencana Hidrometeorologi di Sekitar Lereng Gunung Merapi

image-gnews
Awan panas Gunung Merapi pada 17 Maret 2023. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Awan panas Gunung Merapi pada 17 Maret 2023. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasca mulai meredanya aktivitas awan panas Gunung Merapi yang sempat terjadi pekan lalu, masyarakat yang hendak bepergian di berbagai destinasi lereng gunung itu diharapkan mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di masa pancaroba ini.

Pada Senin sore, 20 Maret 2023, belasan rumah di kecamatan-kecamatan lereng Gunung Merapi rusak terdampak angin kencang yang melanda kawasan itu bersamaan hujan deras. Rumah-rumah warga itu atapnya mengalami kerusakan dan sebagian beterbangan tertiup angin.

"Rumah-rumah warga lereng Merapi yang terdampak terutama di Kecamatan Pakem dan Kecamatan Cangkringan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Sleman Makwan, Senin.

Di Kecamatan Pakem misalnya, kerusakan terparah terjadi di Dusun Boyong Desa Hargobinangun. Sedikitnya 18 rumah warga rusak atapnya disapu angin.

Jaringan listrik di kawasan Pakem dan Cangkringan sebagian juga terputus karena pohon tumbang menimpa tiang listrik. "Sampai saat ini tak ada korban luka maupun jiwa akibat peristiwa itu," kata Makwan.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menuturkan pasca rentetan awan panas yang terjadi 11 hingga 17 Maret lalu, aktivitas Merapi kini lebih banyak diwarnai dengan guguran lava pijar. Dalam satu hari, Merapi bisa memuntahkan belasan hingga puluhan kali lava pijar, seperti yang terjadi pada Sabtu dan Ahad, 18-19 Maret 2023.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Sabtu lalu, Merapi dalam sehari memuntahkan 38 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya. Lalu pada Ahad kemarin, teramati ada 14 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.

Ancaman bencana di seputaran Gunung Merapi pasca rentetan awan panas, terutama meningkatnya potensi banjir lahar dingin. Sebab, volume kubah barat daya yang gugur saat erupsi 11-12 Maret diperkirakan sebesar 1.072.800 meter kubik yang kini memenuhi sungai-sungai berhulu gunung itu. 

Saat terjadi hujan deras di puncak, material itu akan turut terbawa ke bawah dan menjadi ancaman banjir lahar dingin. Status Gunung Merapi sendiri tetap Siaga dan masyarakat diminta menjauhi zona bahaya yang telah ditetapkan.

Pilihan Editor: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas, Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Banjir Lahar Dingin

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Titik Hujan Lebat Bermunculan di Yogyakarta, Frekuensi Awan Panas Gunung Merapi Kian Intens

10 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Titik Hujan Lebat Bermunculan di Yogyakarta, Frekuensi Awan Panas Gunung Merapi Kian Intens

Masyarakat dan wisatawan yang sedang menyambangi Yogyakarta, diimbau mewaspadai dampak-dampak turunan masuknya musim penghujan ini.


Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

15 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi Lima Kali Semburkan Awan Panas Kurang dari 24 Jam

Gunung Merapi menyemburkan sebanyak tiga kali awan panas guguran pada Rabu.


Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

16 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Kurang dari 24 Jam, Gunung Merapi Semburkan Dua Kali Awan Panas

Sebelumnya, Gunung Merapi menyemburkan awan panas pada Selasa sore pukul 14.57 WIB.


Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

19 hari lalu

Awan panas guguran Gunung Merapi, Minggu 17 Agustus 2024, pukul 12.27 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.


BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

20 hari lalu

Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). TEMPO/Martin Yogi Pardamean
BNPB Tekankan Pentingnya Penanggulangan Bencana yang Berkelanjutan

BNPB menekankan pentingnya diversifikasi dan upaya penanggulanan bencana yang berkelanjutan.


Variasi Prakiraan Cuaca Cukup Ekstrem Sepekan ke Depan, BMKG Rilis Peringatan Dini untuk 27 Provinsi

21 hari lalu

Ilustrasi cuaca ekstrem. ANTARA/Saiful Bahri
Variasi Prakiraan Cuaca Cukup Ekstrem Sepekan ke Depan, BMKG Rilis Peringatan Dini untuk 27 Provinsi

Prakiraan cuaca BMKG periode 13-19 September 2024 menunjukkan potensi hujan lebat di wilayah utara Indonesia. Wilayah selatan cenderung kering.


Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

26 hari lalu

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah


Gempa Yogya Dinilai Tidak Berpengaruh pada Gunung Merapi

38 hari lalu

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Gempa Yogya Dinilai Tidak Berpengaruh pada Gunung Merapi

Pusat gempa bumi itu berada di titik koordinat 8.78 LS dan 110.27 BT pada kedalaman 30 kilometer.


Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

38 hari lalu

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Pasca-Gempa Malam di Yogya: Genting Pasar Berhamburan, Gunung Merapi Landai

Sebelum gempa M5,5 dari laut selatan, Gunung Merapi muntahkan awan panas. Setelah gempa?


Gempa Malam Runtuhkan Atap Pasar Prambanan Yogyakarta, BPBD: Gunung Merapi Tetap Landai

38 hari lalu

Atap Pasar Prambanan di Sleman Yogyakarta jatuh berhamburan setelah terjadi gempa bumi Senin petang, 26 Agustus 2024. Dok. BPBD Sleman
Gempa Malam Runtuhkan Atap Pasar Prambanan Yogyakarta, BPBD: Gunung Merapi Tetap Landai

Gempa bumi dirasakan sebagian besar warga DI Yogyakarta pada Senin malam pukul 19.57 WIB, 26 Agustus 2024. Genting di Pasar Prambanan berjatuhan.