Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelajari Nilai-nilai Kehidupan Warga Desa Penglipuran di Bali

image-gnews
Desa wisata Panglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. Foto: Instagram Desa Wisata Panglipuran
Desa wisata Panglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. Foto: Instagram Desa Wisata Panglipuran
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDesa Penglipuran adalah salah satu destinasi wisata yang terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali dengan luas wilayah 112 hektare. Secara rinci, luas desa yang dikategorikan sebagai desa wisata ini dibagi dalam beberapa lahan, yaitu sebanyak 50 hektare untuk lahan pertanian, sebanyak 45 hektare untuk hutan bambu, sejumlah 4 hektare untuk hutan kayu, sejumlah 9 hekatre untuk permukiman, sebanyak 4 hektare lainnya untuk tempat suci dan fasilitas umum.

Desa wisata ini terletak cukup strategis di tengah Pulau Dewata. Desa ini berjarak 60 kilometer dari Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sementara itu, secara geografis desa ini terletak pada ketinggian 600- 650 meter dari permukaan air laut sehingga memiliki suhu yang cukup sejuk dan semakin menambah asri suasana desa. Mata pencaharian penduduk desa yang berjumlah ribuan orang ini beragam, antara lain perajin, pedagang suvenir, petani, pengelola home stay, karyawan, pegawai negeri sipil (PNS), dan pelaku pariwisata lainnya, seperti tercantum dalam kemenparekraf.go.id.

Mayoritas masyarakat Desa Penglipuran menganut ajaran agama Hindu yang menjunjung tinggi adat istiadat, nilai gotong royong ,kekeluargaan, kearifan lokal dengan berdasarkan pada konsep Tri Hitha Karana dan bertahan sampai sekarang, meskipun berada dalam dinamika perubahan sosial. Tri Hita Karana merupakan konsep landasan pengetahuan (epistemologi) yang dapat melestarikan keberagaman budaya dan lingkungan di tengah derasnya globalisasi dan homogenisasi. Konsep ini berasal dari kata tri yang berarti tiga, hita berarti kebahagiaan, dan karana berarti sebab atau “yang menyebabkan” sehingga dapat dimaknai sebagai tiga penyebab kebahagiaan. 

Merujuk unnes.ac.id, tiga hal yang bisa menyebabkan kebahagiaan bagi masyarakat Desa Penglipuran dalam ajaran Tri Hita Karana adalah hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan. Nilai-nilai tersebut masih ada sampai sekarang akan akan selalu digunakan masyarakat Desa Penglipuran sebagai pedoman orientasi dan motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku. Sebab, ketiga nilai tersebut semuanya saling terhubung satu sama lain yang terwujud dari berkembang Desa Penglipuran sesuai ajaran agama Hindu disertai lingkungan bersih dan masyarakat ramah. 

Secara umum, nilai-nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karna tertuang dalam ajaran agama Hindu. Masyarakat Desa Penglipuran yang sebagian besar agama Hindu meyakini hasil dari perbuatan. Artinya, jika berbuat baik, maka hasilnya pun adalah kebaikan dan sebaliknya jika berbuat buruk, maka keburukan yang akan didapatkannya. Ajaran tersebut berlaku tidak hanya untuk sesama manusia, tetapi juga kepada Tuhan dan lingkungan. Lalu, jika benar-benar terjadi pelanggaran terhadap pedoman yang berlaku, maka masyarakat Desa Penglipuran akan segera melakukan suatu upacara untuk menyeimbangkan keadaan masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak stagnan, pedoman Desa Penglipuran dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Masyarakat Desa Penglipuran masih menerima masyarakat luar desa untuk melakukan pernikahan. Akibatnya, pedoman tersebut masih eksis sampai sekarang di Desa Penglipuran.

sistem penerapan seperti ini, membawa Desa Penglipuran menerima berbagai penghargaan, mulai dari tingkat daerah sampai internasional, di antaranya Juara I Cipta Award 2013, Desa Wisata Juara lI Tingkat Nasional 2014, Desa Wisata Standar ASEAN 2017, Juara I Homestay tingkat Provinsi, Standar Homestay Asia, Green Destination Sustainable 2019, dan penghargaan Non Tourism sebagai Kampung Iklim, sebagaimana dikutip disparda.baliprov.go.id

Pilihan Editor: Selain Desa Terbersih di Dunia, Ini Keunikan Lain Desa Penglipuran

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seoul Music Awards 2024 Diadakan di Bangkok, Simak Asal-usul Acara Penghargaan Ini

20 jam lalu

Seoul Music Awards 2024. Istimewa
Seoul Music Awards 2024 Diadakan di Bangkok, Simak Asal-usul Acara Penghargaan Ini

Seoul Music Awards ke-33 akan diadakan di Bangkok, Thailand pada 2 Januari 2024


Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Resor Tempat Pernikahan BCL dan Tiko Aryawardhana

1 hari lalu

Amankila Resort Bali (aman.com)
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Resor Tempat Pernikahan BCL dan Tiko Aryawardhana

Resor tempat pernikahan BCL dan Tiko Aryawardhana berada di antara pantai di Selat Lombok dan Gunung Agung yang dianggap suci.


PHE Borong Apresiasi Human Capital & Performance Award 2023

1 hari lalu

PHE Borong Apresiasi Human Capital & Performance Award 2023

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina, berhasil meraih penghargaan dalam ajang Human Capital & Performance Award 2023


11 Oleh-oleh Bali yang Populer beserta Harganya

2 hari lalu

Pedangan menunggu pembeli di di kios UMKM kawasan Benoa, Kuta Selatan, Bali, Jumat, 18 November 2022. Pedagang aneka baju barong, kaus, hingga kain pantai, mengeluh jumlah pembeli di kiosnya melorot tajam sejak G20 berlangsung. TEMPO/Francisca Christy Rosana
11 Oleh-oleh Bali yang Populer beserta Harganya

Kebaya Bali sudah menjadi pakaian tradisional yang wajib digunakan saat acara perayaan keagamaan dan acara budaya.


Pegadaian Raih 2 Penghargaan Bisnis Indonesia

2 hari lalu

Pegadaian Raih 2 Penghargaan Bisnis Indonesia

PT Pegadaian kembali mencetak prestasi dengan meraih dua penghargaan sekaligus di ajang Bisnis Indonesia TOP BUMN Awards 2023


Mulai Hari Ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Layani Penerbangan Langsung dari India

2 hari lalu

Penumpang pesawat Airbus A380 milik maskapai penerbangan Emirates disambut setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis, 1 Juni 2023. Pendaratan pesawat komersial terbesar di dunia dengan nomor penerbangan EK368 dari Dubai menuju Bali tersebut menjadi penerbangan komersil pesawat A380 pertama di Indonesia. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Mulai Hari Ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Layani Penerbangan Langsung dari India

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mulai melayani rute penerbangan langsung dari India.


Rekomendasi Waterpark atau Waterboom Bali yang Cocok untuk Liburan Keluarga

2 hari lalu

Splash Waterpark Kuta, Bali. Instagram.com/@splashwaterparkbali
Rekomendasi Waterpark atau Waterboom Bali yang Cocok untuk Liburan Keluarga

Nikmati liburan seru di Bali dengan mengunjungi 5 waterpark dan waterboom terbaik. Sensasi kegembiraan dan kesegaran air menanti Anda!


Dirut PNM Jadi The Best CEO diajang Top BUMN Awards 2023

3 hari lalu

Dirut PNM Jadi The Best CEO diajang Top BUMN Awards 2023

Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi meraih penghargaan The Best CEO


Menjelajah Wisata Alam Sakral Monkey Forest di Ubud Bali

3 hari lalu

Monyet di kawasan wisata alam Monkey Forest Ubud. Sabtu, 25 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Menjelajah Wisata Alam Sakral Monkey Forest di Ubud Bali

Tertarik selfie dengan kawanan monyet dan menikmati pemandangan asri di Ubud? The Sacred Monkey Forest Sanctuary tak boleh dilewatkan.


52 Tahun Korpri, Terbentuknya Korps Pegawai Republik Indonesia dan 5 Janji yang Harus Ditaati

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) 2023 di Jakarta, Selasa 3 Oktober 2023. Rakernas Korpri ini bertepatan dengan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) ASN menjadi undang-undang (UU) di rapat paripurna DPR yang digelar hari ini. Adapun Rakernas Korpri ini mengambil tema
52 Tahun Korpri, Terbentuknya Korps Pegawai Republik Indonesia dan 5 Janji yang Harus Ditaati

Korpri atau Korps Pegawai Republik Indonesia berusia 52 tahun. Berikut isi 5 janji yang harus dipatuhi anggota Korpri di seluruh Indonesia.