Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencicip Kopi Lilangan, Si Hitam Khas Belitung Timur yang Sedap

image-gnews
Bubuk Kopil Lilangan yang mengeluarkan aroma sedap saat diracik. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
Bubuk Kopil Lilangan yang mengeluarkan aroma sedap saat diracik. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
Iklan

TEMPO.CO, Batam - Kopi Lilangan 'Bunda Hara' khas Belitung Timur unjuk gigi dalam acara Indonesia Tourism & Trade Invesment Expo (ITTE) Prioritas Batam yang berlangsung di Mega Mall, Batam Center. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini menjadi alternatif warga Belitung Timur yang umumnya bekerja sebagai penambang timah dan pekebun sawit. 

Kopi Lilingan Bunda Hara dipajang di stand ITTE di Batam selama acara berlangsung dari 23-26 Februari 2023. Kopi ini persembahan stand bazar dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Belitung Timur. "Ini kopi khas Belitung," ujar Sobana Owner Kopi Lilangan Bunda Hara.

Pria yang akrab disapa Bana ini mengatakan kopi Lilangan merupakan usaha kreatif masyarakat Belitung Timur. Ia mengolah dari awal biji kopi hinggaa menjadi bubuk dalam kemasan yang siap dijual.

"Lilangan ini berasal dari nama desa di Belitung Timur," kata Bana. 

Kopi tersebut sudah terkenal hampir di seluruh daerah. Bana memiliki pelanggan tetap di berbagai daerah, baik Jakarta, Surabaya dan lainnya.

Bana mengirimkan kopi setiap bulan kepada pelanggan menggunakan ekspedisi. "Di Batam juga ada yang pesan, tetapi ongkos kirim mahal, satu kilo bubuk kopi ongkirnya (ongkos kirim) sampai Rp 50 ribu, sedangkan harganya jauh di bawah itu, kasihan kita kepada konsumen," kata dia. 

Usaha ini sudah digeluti Bana sejak 2017. Satu bungkus Kopi Lilangan dengan berat 150 gram dibanderol dengan harga Rp 35 ribu rupiah.

"Pernah beberapa waktu lalu kafe di Belitung Timur pesan 40 kilogram setiap bulan, kita belum sangup produksi segitu karena bahan mentah biji kopi ini masih terbatas dari petani," kata Bana.

Bana Owner Kopi Lilangan saat meracik kopi khas Belitung Timur. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra

Di Belitung Timur, Bana didukung penuh oleh Disiparbud Belitung Timur yang mulai mengadakan event hingga proses pembuatan. "Kopi ini bisa disesuaikan, kalau bagi yang tidak kuat minum kopi pahit, kita akan atur kadarnya sesuai permintaan konsumen," kata Bana.

Selain menerima pesanan dalam bentuk ekspedisi, Bana memiliki galeri di Belitung Timur. Kedai juga sering menjadi spot kunjungan wisatawan ketika berkunjung ke Belitung Timur.

Tempo mendapatkan kesempatan mencicipi Kopi Lilangan yang dibuat langsung oleh Bana. Aroma kopi ini langsung menyengat rongga hidung ketika Bana meracik kopi tersebut. Kopi Lilangan tidak kalah enak dibandingkan kopi-kopi khas daerah lainnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belitung Timur kekurangan petani kopi

Proses produksi kopi ini dilakukan Bana mulai dari pembelian biji kopi ke petani, kemudian proses pengeringan, pengilingan hingga jadi bubuk. Tetapi ketika pesanan banyak, Bana kekurangan biji mentah. Sebab, tidak banyak warga Belitung Timur yang mencoba menanam kopi tersebut. 

Jika banyak masyarakat Belitung Timur yang menanam Kopi Lilangan, hal itu sangat menjanjikan karena pasarnya cukup besar. "Semoga makin banyak yang menanam (Kopi Lilangan), karena kita kekurangan bahan baku," kata Bana. 

Apalagi Belitung Timur terkenal dengan Tugu 1001 kopi, namun kebanyakan kopi di daerah itu berasal dari luar Belitung Timur. "Permintaan kopi ini banyak, pernah diminta 40 kilogram Kopi Lilingan yang sudah di roasting, karena kekurangan bahan baku, kita tidak bisa penuhi," kata dia. 

Sebenarnya Belitung Timur, menurut Bana, tidak kekurangan lahan untuk menanam kopi. Tetapi, banyak masyarakat yang tidak mengetahui potensi perkebunan Kopi Lilangan sehingga mereka lebih memilih bekerja di pertambangan timah dan kebun sawit.

"Padahal ini bisa jadi pekerjaan juga, dari pada masyarakat harus berkebun sawit atau bekerja di pertambangan timah," kata Bana. 

Jika kebun sawit hanya bertahan beberapa tahun panen, maka berdasarkan pengalaman Bana, kopi Lilangan bisa bertahan sampai 10 tahun lamanya untuk bisa dipanen. Setelah dilakukan pemanenan, kopi satu ini akan tumbuh kembali tanpa harus menanam ulang.

"Bahkan anak cucu kita bisa meneruskan, tergantung kepada perawatan," kata Bana. 

Selain menjual kopi bubuk, Bana memiliki satu hektare kebun Kopi Lilangan. Bana juga menjual madu trigona asli dari Belitung Timur, ada juga usaha kreatif lada belitong, hingga keripik. "Juga ada kerajinan kunci," kata dia.

Pilihan Editor: Kafe ala Jepang Ini Tawarkan Pengalaman Bersantap Serasa Jadi Lord dan Lady

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Jenis Kopi Tradisional di Bali Pulina, dari yang Paling Kuat hingga Manis

1 hari lalu

Berbagai jenis kopi Arabica Kintamani yang disajikan di Bali Pulina. Kamis, 23 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Mengenal Jenis Kopi Tradisional di Bali Pulina, dari yang Paling Kuat hingga Manis

Berikut ini 4 jenis kopi khas Bali dengan proses yang berbeda-beda dari tanaman biji kopi arabika Kintamani.


Menjelajah Wisata Edukasi Kopi Bali Pulina di Gianyar Ubud

4 hari lalu

Berbagai jenis kopi Arabica Kintamani yang disajikan di Bali Pulina. Kamis, 23 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Menjelajah Wisata Edukasi Kopi Bali Pulina di Gianyar Ubud

Bali Pulina menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi para pecinta kopiBal


Asparnas Kepri Fest 2023 Digelar di Tanjungpinang, Majukan Pariwisata dan UMKM Lokal

6 hari lalu

Pembukaan acara Asparnas Kepri Fest 2023 di TCC Mall Tanjungpinang, 19 November 2023. (Asparnas Kepri)
Asparnas Kepri Fest 2023 Digelar di Tanjungpinang, Majukan Pariwisata dan UMKM Lokal

Asparnas Kepri Fest 2023 di Tanjungpinang dipenuhi beragam kegiatan mulai dari pameran hingga layanan publik pada 19 hingga 25 November 2023.


Asal Usul Kopitiam, Kedai Kopi yang Dikembangkan Etnis Tionghoa

9 hari lalu

Kedai Kopitiam Oey,  Makassar. TEMPO/Fahmi Ali
Asal Usul Kopitiam, Kedai Kopi yang Dikembangkan Etnis Tionghoa

Kopitiam atau kedai kopi tertua di Indonesia terdapat di Singkawang, Kalimantan Barat. Bagaimana asal usulnya?


Jeka Saragih Debut di UFC Lawan Lucas Alexander, Meniti Karier dari Wushu ke One Pride MMA

11 hari lalu

Jeka Saragih. FOTO/Instagram/jekasaragih
Jeka Saragih Debut di UFC Lawan Lucas Alexander, Meniti Karier dari Wushu ke One Pride MMA

Petarung Indonesia Jeka Saragih akan melawan Lucas Alexander daro Brasil pada UFC Vegas 82 di UFC Apex, Las Vegas, Amerika Serikat, 19 November 2023.


Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

13 hari lalu

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.


3 Kelompok Orang yang Tak Dianjurkan Minum Kopi

14 hari lalu

Ilustrasi tidak minum kopi. Shutterstock.com
3 Kelompok Orang yang Tak Dianjurkan Minum Kopi

Pakar nutrisi tak menganjurkan tiga kelompok orang berikut minum kopi. Siapa saja mereka dan apa alasannya?


Bertemu Menteri Keuangan China, Sri Mulyani Bicara Hubungan Bilateral Kopi dan Teh

14 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri Keuangan China. FOTO/Instagram
Bertemu Menteri Keuangan China, Sri Mulyani Bicara Hubungan Bilateral Kopi dan Teh

Lan Foan dan Sri Mulyani pun sepakat bahwa hubungan dan kerja sama Indonesia-China harus semakin diperkuat.


Kisah Howard Schultz, Pebisnis Asal Amerika yang Mendirikan Starbucks

16 hari lalu

Howard Schultz, mantan CEO Starbuck, mundur jadi calon presiden Amerika Serikat dari jalur independen. Sumber: reuters/english.alarabiya.net
Kisah Howard Schultz, Pebisnis Asal Amerika yang Mendirikan Starbucks

Starbucks dikaitkan dengan produk Israel. Begini kisah kedai kopi terbesar di dunia itu


Jamselinas di Batam Pecahkan Rekor Peserta Mancanegara Terbanyak

18 hari lalu

Ribuan pesepeda dari Indonesia dan luar negeri mengikuti Jamselinas ke-12 di Batam. (Foto Humas BP Batam)
Jamselinas di Batam Pecahkan Rekor Peserta Mancanegara Terbanyak

Jamselinas ke-12 memecahkan beberapa rekor, diantaranya peserta asing terbanyak hingga penggunaan sepeda Brompton terbanyak.