TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah maskapai penerbangan di Jepang, termasuk Japan Airlines dan All Nippon Airways berencana untuk menjadikan penggunaan masker sebagai pilihan pribadi penumpang mulai Mei mendatang. Artinya, penggunaan masker tak wajib.
Rencana itu seiring penurunan peringkat Covid-19 yang direncanakan pemerintah, yang melibatkan revisi pedoman penggunaan masker. Pemerintah Jepang akan menganggap Covid-19 sebagai flu biasa musim semi ini jika situasi tidak berubah.
Di sisi lain, banyak operator penerbangan di negara-negara Barat telah mencabut persyaratan masker mereka tahun lalu dan menjadikannya opsional.
Di bawah pedoman Scheduled Airlines Association of Japan yang saat ini memiliki anggota 19 maskapai penerbangan, penumpang selain bayi diminta untuk memakai masker dan sebisa mungkin menahan diri untuk tidak berbicara satu sama lain saat berada di pesawat. Jika penumpang memiliki penyakit atau disabilitas yang membuat mereka tidak dapat menggunakan masker, mereka diminta untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan maskapai penerbangan. Jika penumpang menolak untuk memakai masker tanpa alasan yang dapat dibenarkan, maskapai penerbangan dapat menolak naik pesawat.
Kelompok industri penerbangan itu mengumumkan perubahan kebijakan pada Senin, 6 Februari 2023 menyusul keputusan pemerintah bulan lalu untuk menurunkan peringkat Covid-19 ke kategori yang sama dengan flu musiman mulai 8 Mei. Mengenakan masker di pesawat telah menjadi berita utama di masa lalu, dengan seorang pria Jepang yang dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada Desember karena menolak mengenakan masker di dalam penerbangan Peach Aviation pada September 2020, memaksanya untuk mendarat di luar jadwal.
JAPAN TIMES
Pilihan Editor: Singapura Longgarkan Kewajiban Tes Covid-19 dan Penggunaan Masker
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
