TEMPO.CO, Batam - Wisatawan mancanegara menyoroti mengenai perizinan masuk kapal yacht di Kepulauan Riau. Para wisman yang mengikuti kegiatan Nongsa Neptune Regatta itu meminta agar proses perizinan bisa lebih cepat dan mudah.
"Proses keluar masuk kapal (yacht) di Kepri sudah mulai mudah, tetapi belum sempurna," kata Cambel, salah satu peserta Nongsa Neptune Regatta, Selasa, 1 Februari 2023.
Nongsa Neptune Regatta merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Nongsa Point Marina. Para peserta melakukan penjelajahan menggunakan kapal yacht di perairan Kepulauan Riau. Tahun ini, event itu diikuti 70 peserta dan 20 kapal yacht.
Cambel membandingkan mengenai proses perizinan dengan Singapura. Di negeri Singa, izin masuk kapal yacht hanya perlu waktu dua jam, lalu turis bisa menikmati liburan hingga shopping di Singapura.
Adapun di Kepri, terutama Batam, proses perizinan membutuhkan waktu satu sampai dua hari. "Kalau wisatawan naik feri, mudah prosesnya, kami yang kalau pakai kapal (yacht) tidak mudah prosesnya harus clearance (izin) sana sini, di Singapura satu-dua jam sudah selesai," kata Cambel.
Cambel pun berharap semua proses perizinan bisa sinkron di seluruh pelabuhan kapal yacht di Indonesia. Sebab, menurut dia, masih ada perbedaan pengurusan izin di lokasi satu dan lainnya.
"Dibandingkan daerah lain, proses di Kepri memang agak jelas dan bagus, di Indonesia setiap pulau berbeda-beda prosesnya, kalau bisa semua daerah proses perizinan ini sama," kata Cambel.
Manager Nongsa Point Marina Prakash Reddy mengharapkan hal yang sama. Sebab, menurut dia, potensi Kepri menjadi destinasi wisatawan yacht sangat tinggi.
Namun aturan perizinan kapal yacht masuk ke kawasan ini masih butuh waktu lama. "Terkadang wisman hanya sebentar waktu liburannya misalnya Sabtu dan Minggu, kecuali wisman yang berlibur satu bulan masih ada waktu jalan-jalan," kata Prakash.
Padahal, menurut Prakash, kapal yacht yang akan masuk Kepri bukan lagi untuk kebutuhan komersil, melainkan turis yang datang ini ingin berlibur di Kepri, seperti memancing, diving ataupun aktivitas rekreasi lainnya. "Kalau perizinan ini bisa cepat, banyak kapal yacht yang datang, apalagi dari Singapura," ujarnya.
Prakash pun menyinggung soal pengurusan perizinan yang masih berjalan manual di setiap pelabuhan. "Clearance di sini masih manual, padahal zaman sudah online semua, yang kebutuhan perizinan kapal komersil saja sudah online," kata dia.
Sedikit membeberkan, Prakash mengatakan perizinan masuk kapal yacht di Kepri diurus ke Syahbandar. Namun ada pemeriksaan fisik kapal yang akan ditangani oleh Bea Cukai secara manual.
"Petugas-petugas ini juga harus kami jemput, ada yang di bandara, ada yang di Batu Ampar, butuh waktu lagi," kata Prakash.
Prakash membandingkan dengan Singapura dan Malahsia. Menurut dia, di dua negara itu kapal yacht tidak perlu melalui pemeriksaan Bea Cukai. Ia mengaku sudah menyampaikan persoalan ini kepada Dinas Pariwisata Kepri namjn belum mendapat respons.
"Memang kita punya aturan sendiri di setiap negara, tetapi kami minta izin lebih cepat," kata Prakash.
Dengan makin mudahnya perizinan masuk kapal yacht, Prakash berharap tingkat kunjungan wisatawan dapat meningkat ke Kepri. "Sekarang ini kapal yacht hanya masuk ke NPM 10 sampai 20 kapal setiap akhir pekan, tetapi kalau clearance ini lebih cepat diperkirakan bisa 10 kapal yacht masuk ke NPM setiap harinya," kata dia.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Raja Heri Moekhrizal mengatakan akan berkoordinasi lebih lanjut terkait persoalan perizinan kapal yacht tersebut. Sampai saat ini, pihaknya sudah melaporkan berbagai kendala pariwisata di Kepri, termasuk izin masuk wisman kepada pemerintah pusat.
Heri mengatakan pemerintah provinsi hanya bisa menyediakan spot, sedangkan terkait perizinan masuknya wisman tetap berada di pemerintah pusat. "Dalam waktu dekat, dirjen imigrasi akan datang ke Kepri, mudah-mudahan salah satu kebijakan mempermudah izin," kata dia, Kamis, 2 Februari 2023.
Heri pun berharap pemerintah pusat menaruh perhatian untuk kemudahan beragam perizinan wisata di Kepulauan Riau. "Semoga semakin banyak wisman berkunjung. Tahun 2023 ditargetkan 470 ribu wisman berkunjung ke Kepri," ujarnya yang juga mendukung disediakan pos khusus lintas intansi di Pelabuhan Nongsa Point Marina agar mempermudah perizinan masuknya kapal yacht.
Baca juga: Kesan Wisatawan Mancanegara Berlayar Pakai Yacht di Perairan Ekuator Kepulauan Riau
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dulu.