Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buka Pekan Budaya Tionghoa, Sultan HB X Ajak Maknai Unsur Positif Tahun Kelinci Air

image-gnews
Pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) di Kampung Pecinan Ketandan Yogyakarta Senin (30/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) di Kampung Pecinan Ketandan Yogyakarta Senin (30/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PBTY resmi digelar mulai Senin petang, 30 Januari 2023. Berlokasi di Kampung Pecinan Ketandan yang terletak di salah satu ruas Jalan Malioboro, pembukaan perdana event itu pasca absen dua tahun akibat Covid-19 langsung diserbu ribuan masyarakat.

Masyarakat yang mendatangi pembukaan itu dihibur dengan berbagai atraksi kesenian dan ratusan kuliner menggoda. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang membuka perhelatan itu menyatakan event PBTY ini membawa masyarakat bisa merasakan bersama suasana keberagaman suku-suku bangsa yang hidup di Yogya, sebagai taman sarinya Indonesia. 

"Suasana guyub-rukun ini perlu kita hidup-hidupkan, khususnya menjelang pesta demokrasi serentak tahun 2024," kata Sultan.

Sultan menuturkan mendekati tahun politik 2024, masyarakat harus berhati-hati dalam perkataan dan tindakan agar tidak disalahartikan yang bisa berakibat renggangnya kohesi sosial. "Untuk itulah, momen Pekan Budaya Tionghoa saya anggap sebagai rintisan kultural dalam kehidupan berbangsa," kata dia.

Menurut Sultan, dalam satu cerita kosmologi Cina, unsur air dalam tahun Kelinci Air membawa aura kelembutan dan sikap adaptif. Kelembutan dan adaptasi inilah yang berpeluang menciptakan kedamaian guna memperkokoh persatuan dan kesatuan di tengah berbagai kebhinnekaan.

"Mirip dengan budaya Tionghoa, dalam budaya Jawa, elemen air  memiliki sifat luwes namun menyimpan kekuatan," kata Sultan.

Dalam keadaan normal, kata Sultan, air mempunyai sifat tenang, tidak pernah menghancurkan atau menyingkirkan benda-benda yang menghalangi arusnya. "Andai ada batu atau pohon, air senantiasa melaluinya dengan amat luwes, air itu melewati halangan tanpa adanya korban," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sultan menilai Pekan Budaya Tionghoa ini, dapat menjadi peristirahatan sejenak untuk merenung kembali bagaimana membangun semangat keIndonesiaan yang belakangan kerap terlanda oleh hawa panas, baik dari dalam maupun luar negeri, yang bisa berpotensi menjadi disintegrasi sosial. "Pekan Budaya kali ini juga menjadi momentum aktualisasi," kata dia.

Jika budaya memang menjadi ciri suatu bangsa yang diperoleh lewat proses belajar dan interaksi, kata Sultan, maka proses itu tentunya adalah proses integratif dalam hidup yang penuh toleransi. "Hal ini, selaras dengan sejarah bangsa Tionghoa di Nusantara berabad-abad lalu, yang datang dari Fujian, Tiongkok Selatan, dan telah berakulturasi menjadi bangsa Indonesia," kata dia.

Sultan mengatakan proses akulturasi itu menghasilkan berbagai ragam bahasa, masakan, kesenian, dan hasil karya-karya unik dan diakui sebagai khas daerah. Selain memperkaya bahasa lokal dari serapan bahasa Cina. Upaya saling memahami budaya antaretnik sungguh penting, sebab merupakan cikal-bakal terciptanya kedamaian permanen dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Oleh sebab itu, setiap Pekan Budaya Tionghoa yang digelar setiap tahun ini, Sultan HB X meminta selalu diusahakan sebagai media yang mengarah ke integrasi sosial-budaya. "Seperti halnya Wayang Potehi yang mengadopsi wayang kulit menjadi Wacinwa, Wayang Cina-Jawa," kata dia.

Baca juga: Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Bisa Dikunjungi Lagi Januari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

7 jam lalu

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Yogyakarta mewisuda 84 mahasiswa menjadi Sarjana Terapan di bidang Nuklir, di Hotel Sahid, Rabu, 11 September 2024. (Foto: Dok Poltek Nuklir)
70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia mewisuda sebanyak 84 lulusan pendidikan sarjana dari tiga program studinya pada Rabu, 11 September 2024.


Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

10 jam lalu

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu 9 November 2019. Pihak Keraton menghadirkan dua pasang gunungan laki-laki dan perempuan untuk diperebutkan warga dalam puncak perayaan Sekaten 2019 dan Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

Upacara Sekaten Keraton Surakarta sempat ricuh, apa yang terjadi?


Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

2 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

Selain hujan lebat dan angin kencang, BMKG Yogyakarta ingatkan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.


Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

3 hari lalu

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

4 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

5 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta


Begini Harapan Sultan HB X dalam Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia

6 hari lalu

Paus Fransiskus bersalaman dengan Yenny Wahid dan Sinta Nuriyah saat berfoto bersama setelah pertemuan antaragama dengan para pemimpin agama di Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia pada 5 September 2024. YASUYOSHI CHIBA/Pool via REUTERS
Begini Harapan Sultan HB X dalam Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia

Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X merespons lawatan kenegaraan Paus Fransiskus ke Indonesia.


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

6 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila


Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

7 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.


Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

7 hari lalu

Tengkorak fosil Gajah Blora yang dipamerkan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, bagian dari Vredebur Fair 4-29 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.