TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu hal yang membuat perjalanan jauh menggunakan pesawat sedikit mengganggu adalah jet lag. Kondisi ini normal dialami namun dapat ditangani agar perjalanan lebih nyaman.
Melansir Mayo Clinic, jet lag diartikan sebagai masalah tidur sementara yang dapat mempengaruhi siapa saja yang melakukan perjalanan cepat melintasi beberapa zona waktu. Tubuh tidak bisa langsung beradaptasi dengan zona waktu yang baru, sebab tubuh memiliki jam biologis yang berada pada zona waktu sebelumnya. Itu artinya tubuh dan jam tubuh tidak sinkron. Jam biologis pada internal tubuh dinamakan ritme sirkadian yang membuat siklus dapat terjaga saat siang hari dan tidur pada malam hari.
Mike Massimino, mantan Astronot NASA, memiliki rahasia untuk mengalahkan jet lag. Ia juga merupakan penasihat Timeshifter, aplikasi berteknologi tinggi yang baru yang bertujuan untuk membantu wisatawan mengalahkan jet lag dengan ilmu pengetahuan modern.
"Saya adalah Astronot NASA selama 18 tahun dan pergi ke luar angkasa dua kali," kata Massimino.
Menurut pengalamannya, jet lag harus diatasi. “Ini adalah masalah pengaturan waktu untuk menyetel ulang jam sirkadian Anda," ujarnya. Berikut adalah beberapa tips singkat dari Massimino tentang cara menghindari jet lag.
Pahami kapan harus melihat cahaya dan kapan tidak
Menurut Massimino, mengatur paparan cahaya sangat penting untuk mengatur ulang ritme sirkadian dan menghentikan jet lag di jalurnya. “Ini masalah pengaturan waktu untuk mengatur ulang jam sirkadian Anda. Jadi, berdasarkan siklus siang-malam, kapan melihat terang dan kapan melihat gelap memungkinkan Anda untuk bergeser lebih cepat,” ujarnya.
Dan ada banyak ilmu untuk mendukung hal ini. Seperti yang dijelaskan oleh Scientific American, paparan cahaya dapat membantu seseorang dalam memajukan atau menunda ritme sirkadian mereka. Itu menunjuk pada sebuah studi oleh tim di Pusat Medis Universitas Rush di Chicago, yang meminta peserta memaparkan diri mereka pada cahaya di pagi hari, menyebabkan ritme sirkadian mereka bergeser 2,1 jam. Para peneliti menyimpulkan para peserta merasakan efek jet lag berkurang atau sepenuhnya disesuaikan dua hari lebih awal daripada jika mereka melewatkan terapi cahaya.
Batasi asupan kafein dan pikirkan kapan harus mengonsumsi melatonin
Massimino bukan peminum kopi yang rajin selama hari-harinya di NASA, tetapi dia berbagi bahwa dia menjadi pecinta kafein sekarang setelah dia kembali ke Bumi. Tapi, dia mengerti bahwa kafein dapat memengaruhi siklus tidurnya, seperti halnya mengonsumsi melatonin.
"Melatonin adalah zat alami yang kita miliki di tubuh kita yang memberi tahu kita bahwa sudah waktunya tidur," kata Massimino.
Para ilmuwan telah menemukan cara terbaik untuk mengambil dosis kecil. Dan lagi, sains setuju. Mayo Clinic menjelaskan, "Penelitian terbaru tampaknya menunjukkan bahwa melatonin membantu tidur pada saat Anda biasanya tidak beristirahat, membuatnya bermanfaat bagi orang dengan jet lag."
Jika Anda bepergian ke timur, Mayo Clinic mengatakan Anda harus mengonsumsi melatonin di zona waktu baru Anda untuk menyesuaikan dengan waktu lokal Anda yang baru. Namun, jika Anda terbang ke barat, gunakan melatonin di pagi hari untuk membantu mengatur ulang jam internal Anda ke jadwal berikutnya.
Mayo Clinic juga setuju dengan Massimino, "Dosis sekecil 0,5 miligram tampaknya sama efektifnya dengan dosis 5 miligram atau lebih tinggi."
Coba gunakan aplikasi Timeshifter
Mencari tahu kapan Anda tidak boleh terpapar cahaya, kapan dan berapa banyak melatonin yang harus Anda konsumsi dan kapan Anda harus membatasi kafein, sepertinya banyak hal yang harus diperhatikan. Ada aplikasi untuk itu, yaitu Timeshifter.
Seperti yang dijelaskan oleh Massimino dan situs web aplikasi, pengguna cukup memasukkan jadwal perjalanan mereka dan aplikasi mengeluarkan rencana yang dipersonalisasi tentang kapan harus tidur, memaparkan diri ke cahaya, mengonsumsi melatonin, minum atau menghindari kopi dan banyak lagi. Dengan cara ini, Anda dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk benar-benar menikmati perjalanan Anda daripada tidur sepanjang perjalanan untuk menghindari jet lag.
TRAVEL AND LEISURE
Baca juga: Sebelum Terbang, Ketahui Penyebab Jet Lag dan Cara Mencegahnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu