TEMPO.CO, Bandung - Masjid Al Jabbar di Gedebage Kota Bandung menyedot minat publik untuk berkunjung sejak diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 30 Desember 2022. Namun begitu, sebuah fasilitas masjid yaitu museum sejauh ini masih tertutup untuk diakses pengunjung.
CEO PT Sembilan Matahari Adi Panuntun mengatakan museum seluas 3000 meter persegi berlokasi di basement Masjid Al Jabbar. Perusahaan itu menggarap konten museum di sana selama lima bulan hingga menjelang akhir tahun lalu.
“Sekarang sedang masa pemeliharaan, penyempurnaan untuk persiapan peresmian,” kata Adi, Rabu, 11 Januari 2023.
Informasi yang diperolehnya dari Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pembukaan museum akan dilakukan Februari mendatang. Namun belum diketahui kepastian tanggalnya.
Komposisi konten museum, kata Adi, didominasi oleh grafis dan multimedia yaitu 56 persen, koleksi 35,4 persen, maket 4,9 persen serta diorama 3,7 persen. “Kita menggambarkan sejarah perjalanan syiar Islam sejak Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu sampai terus ke Nusantara dan Jawa Barat,” kata Adi.
Menurut Adi, museum juga akan memiliki beragam replika, misalnya perkakas dapur dan tempat tidur Nabi serta proyeksi video mapping besar yang menceritakan penyebaran Islam. Termasuk juga tokoh-tokoh agama serta pengaruh Islam pada wayang golek atau ornamen batik. Pihaknya menyiapkan alur bagi pengunjung untuk memasuki antar zona.
Dirancang dengan pendekatan pengalaman ruang, pengunjung tidak hanya disuguhi informasi dari teks atau paparan audio dan video. “Tapi juga memberikan impresi pengalaman, bisa merasakan serunya dari informasi yang diceritakan itu,” kata Adi.
Contohnya pada diorama dengan teknik video mapping peristiwa Isra Miraj. Sementara peristiwa Perang Badar misalnya dihadirkan lewat teknologi Augmented Reality.
Dari hasil estimasi, lama waktu pengunjung di dalam museum jika menyimak semua konten yang disajikan sekitar satu jam. Adapun kapasitas pengunjung di dalam museum, sejauh ini masih dikaji dari hasil tes dan simulasi agar pengunjung tetap nyaman.
Soal suara dari museum Masjid Al Jabbar, diklaim tidak mengganggu ketenangan beribadah. “Aman, suara tidak sampai bocor ke atas ke ruang utama salat,” kata Adi.
Baca : Melihat Keunikan Masjid Al Jabbar, Destinasi Wisata Religi Baru di Bandung
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.