TEMPO.CO, Jakarta - Ancaman resesi yang membayangi tahun 2023 diperkirakan tak akan menurunkan minat wisata masyarakat. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Pegipegi Travel Report 2022 yang dilakukan agen perjalanan online Pegipegi.
Pegipegi melakukan survei terhadap lebih dari 450 responden pelanggan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Hasilnya, 80 persen responden tetap berencana traveling meski di bawah bayang-bayang risiko resesi ekonomi dan sekitar 19 persen belum memutuskan.
"Terlepas dari konteks risiko resesi, kami melihat kenaikan minat traveling sebesar 24 persen jika dibandingkan dengan data pada tahun 2020," kata Senior Corporate Communications Manager Pegipegi Busyra Oryza, Senin, 2 Januari 2023.
Dalam Pegipegi Travel Report 2020, responden yang berencana traveling pada 2021 sekitar 56 persen dan 44 persen lainnya belum memutuskan. Sedangkan pada 2022 lalu mengalami kenaikan.
Lebih rinci, survei itu menunjukkan bahwa sekitar 62 persen responden sudah memiliki lebih dari tiga rencana perjalanan untuk tahun depan. Mereka yang berencana traveling di tahun depan sekitar 62 persen ingin bepergian menuju destinasi domestik.
Adapun 33 persen lainnya berencana mengombinasikan destinasi domestik dan internasional untuk agenda traveling mereka.
Busyra mengatakan pihaknya yakin bisnis perjalanan dan akomodasi dalam jangka waktu 1-2 tahun ke depan akan tumbuh signifikan. "Jika mengacu pada hasil riset Google Indonesia, perjalanan udara domestik telah kembali pulih, dengan jumlah penumpang mencapai 73 persen dari jumlah penumpang di tahun 2019," kata dia.
Berdasarkan riset itu, ditemukan data bahwa satu dari tiga orang Indonesia juga berniat melakukan perjalanan internasional pada 2023. Riset itu diperkuat survei Pegipegi bahwa industri pariwisata dan ekonomi kreatif terbukti cepat beradaptasi dan berhasil menemukan sejumlah solusi dalam melewati dan mengatasi dampak dari berbagai tantangan yang dihadapi.
"Oleh karena itu, kami optimistis proyeksi industri pariwisata akan semakin tumbuh seiring situasi yang perlahan pulih," kata Busyra.
Terlebih, selama 2022, Pegipegi juga mencatat kenaikan yang cukup signifikan di semua lini pemesanan akomodasi dan transportasi. Dibandingkan periode 2021, pemesanan akomodasi mengalami kenaikan sebesar 10 persen, penerbangan sebesar 50 persen dan kereta api sebesar 90 persen.
"Sepanjang tahun 2022, kami juga menemukan sebanyak 49 persen responden telah melakukan perjalanan lebih dari lima kali. Sedangkan 44 persen lainnya melakukan perjalanan sekitar 2–5 kali," kata Busyra.
Dari survei itu, tampak juga bahwa 62 persen responden melakukan traveling selama 1–3 hari dan 26 persen lainnya sekitar 4–7 hari. Semua data itu menunjukkan kekhawatiran akan keamanan dan keselamatan terhadap risiko Covid-19 sudah menurun seiring pulihnya situasi pasca-pandemi yang juga menumbuhkan antusiasme masyarakat melakukan traveling.
Baca juga: Traveler Jangan Lewatkan Ini, Ada 100 Spot Foto Mural Baru Semarakkan Tahun Baru di Solo
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.