TEMPO.CO, Surakarta - Traveling atau berlibur tak lengkap bila tanpa berfoto-foto. Nah, bagi traveler yang sedang menikmati masa liburan menjelang pergantian tahun 2022-2023 di Kota Solo, ada banyak spot baru yang bisa Anda buru untuk berfoto lho! Salah satu spot yang bisa jadi pilihan Anda untuk berfoto ria adalah spot mural yang makin menyemarakkan suasana di Kota Bengawan.
Ada ratusan spot mural yang kini dapat Anda temukan di Koridor Gatsu (Jalan Gatot Subroto), Koridor Ngarsopuro (Jalan Diponegoro/depan Pura Mangkunegaran Solo), dan Gang Kampung Kemlayan serta Timuran. Ratusan mural berbagai tema itu merupakan hasil karya seratusan muralis yang tergabung dalam SOLOISSOLO, pengelola kegiatan yang berkaitan seni mural di kawasan Koridor Gatsu dan Ngarsopuro Solo itu.
Selama 4 bulan atau sejak 1 September 2022, SOLOISSOLO menciptakan ratusan mural baru dan renovasi mural lama dalam sebuah program yang bertajuk SOLOISSOLO REVITALIZE #3. Program revitalisasi ini didukung secara penuh oleh Kementerian PUPR, yang merupakan satu bagian dengan proyek pengerjaan pedestrian serta revitalisasi penataan kawasan Koridor Gatsu dan Ngarsopuro.
Beberapa titik mural yang ada di Koridor Gatsu (Jalan Gatot Subroto Solo) menyemarakkan suasan di Kota Solo menjelang pergantian tahun 2022-2023. Foto diambil Rabu, 28 Desember 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Mereka tergabung dalam 40-an kelompok dan individu muralis menciptakan ratusan mural dengan berbagai tema dan style. Adapun spot-spot mural itu terbagi dalam beberapa zona:
Zona Galeri Mural di Koridor Gatsu
Pertama, zona Galeri Mural di Koridor Gatsu yang terpampang di 50-an rolling door toko dan dinding bangunan di sepanjang pertokoan di koridor tersebut. Mural di zona ini terdisplay sedemikian rupa layaknya karya di sebuah galeri seni, dengan penerangan lampu yang cukup, sehingga menambah kekuatan dan keindahan karya mural di saat malam hari.
Jenis karya mural di Koridor Gatsu cukup beragam, dari mulai mural dengan style modern kontemporer, graffiti, pop art hingga etnik dan kartunal. Di antaranya adalah mural dengan visual wayang, kartun, publik figur, tokoh Solo serta bergaya pop lainnya dengan berbagai tema dan cerita.
Beberapa titik mural yang ada di Koridor Gatsu (Jalan Gatot Subroto Solo) menyemarakkan suasan di Kota Solo menjelang pergantian tahun 2022-2023. Foto diambil Rabu, 28 Desember 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Para pecinta mural dan masyarakat atau pengunjung dapat menikmati mural-mural pada rolling door toko tersebut pada malam hari atau setelah toko tutup. Sementara saat pagi, siang dan sore hari, sebagain mural di dinding bagian atas bangunan dan dinding toko bagian samping serta beberapa toko yang tutup juga tetap bisa dinikmati.
Mural di Koridor Ngarsopuro
Kedua, zona mural di Koridor Ngarsopuro. Mural di zona ini terpampang di dinding panjang koridor tersebut, pada plat besi yang telah terdisplay sedemikian rupa, serta pada pembatas trotoar. Mural di zona ini bertema visual batik Solo, serta batik nusantara dan ornamen etnik lainnya.
Mural di Gang-gang Kampung
Ketiga, zona kampung mural di gang-gang Kampung Kemlayan serta Kampung Timuran. Mural di gang-gang kampung kawasan ini diberi berbagai sentuhan mural dengan beragam gaya dan tema, menyesuaikan karakter kampung dan keunikan gang-gang kampung tersebut yang secara visual berbeda-beda satu sama lain.
Beberapa titik mural yang ada di Koridor Gatsu (Jalan Gatot Subroto Solo) menyemarakkan suasan di Kota Solo menjelang pergantian tahun 2022-2023. Foto diambil Rabu, 28 Desember 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Di Gang Empu Panilih, yang merupakan gang paling selatan di kampung Kemlayan sisi timur Koridor Gatsu, terdapat mural dengan panjang seratusan meter bergaya visual abstrak, pop art dan kartunal yang terdisplay di lorong panjang masuk gang tersebut.
Di Gang Empu Sedah yang berada di bagian tengah Koridor Gatsu, layaknya di Penang, di gang ini terdapat puluhan mural bergaya mural interaktif dengan sentuhan instalasi yang menarik untuk dijadikan lokasi selfie pengunjung. Misalnya, mural dengan instalasi sepeda dan properti keseharian lainnya. Pengunjung dapat menikmati mural berpadu dengan keunikan kawasan di gang ini, yang terdiri dari rumah-rumah tua dan kuno di sepanjang lorong gang Empu Sedah ini.
Zona kampung mural di Kemlayan lainnya adalah di gang Empu Gandring dengan mural-mural bertema floral, Gang Empu Barada dengan tema kekayaan kuliner Solo, serta Gang Bedoyo dengan tema kekayaan musik kota Solo. Gang Bedoyo ini merupakan gang tempat tinggal mendiang Maestro Keroncong asal Kota Solo, Gesang, sehingga secara khusus di lokasi ini juga diberi mural dengan tema figur Gesang dengan ukuran cukup besar.
Gang lainnya yang banyak terdapat mural adalah di Gang Soloissolo yang terletak di dekat lampu merah Sarpon sisi Koridor Gatsu. Gang ini penuh dengan mural bergaya grafiti di sepanjang lorong gang kecil tersebut, sehingga cukup artistik dan menarik layaknya kawasan wisata mural di Melbourne yang populer.
Lalu ada zona mural juga dihadirkan di gang Madura di kampung Timuran, tepatnya di depan Pasar Triwindu. Di gang sepanjang hampir 500 meter ini, di kanan kiri terdapat mural dengan tema budaya Solo dan dolanan anak tradisional, beberapa juga bersifat interaktif di kawasan ini. Selain jumlah mural yang cukup masif, yang menarik dari mural-mural di kawasan ini adalah proses penciptaannya yang melibatkan publik lho. Jadi jangan sampai dilewatkan ya!
SEPTHIA RYANTHIE
Baca: Promosi Wisata Sumenep Lewat Mural, Seniman dari Yogyakarta Ikut Terlibat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.