Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Beras Terenak di Dunia Versi Taste Atlas, Tidak ada dari Indonesia

image-gnews
Ilustrasi jenis beras. shutterstock.com
Ilustrasi jenis beras. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beras adalah salah satu makanan pokok yang banyak di konsumsi. Namun perlu diketahui, beras yang di produksi oleh negara Indonesia berbeda dengan negara lain. 

Beras bisa menentukan enak atau tidaknya sebuah masakan, oleh karena itu kebanyakan orang memilih beras dengan kualitas yang baik agar cita rasa masakan semakin nikmat. Beras di negara Asia dijadikan sebagai bahan pangan utama, bahkan sebagian besar peringkat beras terbaik dunia di produksi di Asia. Mengutip dari tasteatlast.com, berikut daftar beras terenak dunia :

1. Pinipig 

Baca : Pemerintah Impor Beras, Ini 5 Negara Pemasok Beras ke Indonesia  

Mengutip dari tagaloglang.com, pinipig adalah butiran beras mentah yang ditumbuk sampai rata lalu dipanggang. Pinipig terbuat dari jenis beras tertentu yang disebut malagkit (mirip ketan dan agak lengket). Beras ini berwarna hijau, namun berubah warna menjadi kuning hingga kecoklatan saat dipanggang. 

2. Riz de Camargue

Riz de Camargue merupakan beras merah yang berasal dari Camargue Prancis. Beras merah ini dikenal karena nutrisinya yang tinggi seperti vitamin, mineral, serat hingga asam amino. 

3. Arroz Carolino das Lezirias Ribatejanas 

Beras asal Portugis ini berbeda dengan beras lainnya. Pasalnya beras Arroz Carolino das Lezirias Ribatejanas ini halus dan empuk dengan tekstur lembut, dan sangat baik dalam menyerap rasa bahkan aroma bahan yang dimasak. Beras ini ditanam di Salvaterra de Magos di luar Lisbon, daerah yang terkenal dengan iklim Mediterania yang sejuk.

4. Fragrant Rice

Fragrant Rice atau yang disebut dengan beras aromatik merupakan beras yang berasal dari Vietnam. Mengutip dari k-agriculture.com, ada 6 jenis beras aromatik Vietnam yang banyak dikonsumsi seperti jenis Jasmine, ST24, ST25, DT08, OM 5451, dan KDM (Kow Dak Mali). Beras ini selain memiliki aroma wangi juga memiliki tekstur lembut, tak heran beras Vietnam ini sering di ekspor ke berbagai negara salah satunya Indonesia. 

5. Arborio

Arborio adalah beras Italia yang banyak digunakan untuk memasak risotto dan puding beras makanan Italia. Beras ini memiliki ciri berupa butiran yang pendek dan memiliki kandungan pati yang tinggi sehingga menghasilkan tekstur lembut pada nasi.

6. Basmati 

Mengutip dari thespruceeats.com, basmati adalah variasi beras berbutir panjang yang berasal dari kaki pegunungan Himalaya dan secara tradisional disajikan dalam masakan India dan Asia Selatan lainnya. Saat dimasak, basmati memiliki butiran yang sedikit lebih lembut dari nasi lainnya. Beras basmati biasa disajikan dengan kari maupun daging rebus.

MELINDA KUSUMA NINGRUM  

Baca : Disebut Termahal se-Asia Tenggara, SNI Beras Masih Bersifat Sukarela 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

4 hari lalu

ilustrasi pizza (pixabay.com)
Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

Menikmati piza Italia asli di restoran tepi kanal Venesia yang menawan mungkin hanya menjadi angan-angan.


Antisipasi Demurrage, Dirut Bulog: Saya Orang Lama di Pelabuhan

6 hari lalu

Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri, R. Wahyu Suparyono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021. Rapat tersebut membahas mengenai kinerja perusahaan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Antisipasi Demurrage, Dirut Bulog: Saya Orang Lama di Pelabuhan

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi demurrage terulang. Apa saja?


Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Serapan Gabah Petani Menjadi Sorotan

7 hari lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pergantian Direksi Perum Bulog dan menetapkan Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog. ANTARA/HO-Bulog
Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Serapan Gabah Petani Menjadi Sorotan

Pengamat pertanian dari CORE, Eliza Mardian, menyoroti langkah Menteri Erick Thohir merombak direksi Bulog. Serapan gabah petani dinilai belum maksima


Permintaan Beras Diprediksi akan Meningkat Menjelang Pilkada

16 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. ANTARA/Yudi Manar
Permintaan Beras Diprediksi akan Meningkat Menjelang Pilkada

Kecenderungan calon kepala daerah berkampanye dengan membagikan beras akan meningkatkan kebutuhan beras saat Pilkada.


Pj Wako Padang Imbau Stop Boros Pangan

16 hari lalu

Penjabat Wali Kota Padang, Andree Algamar (kiri) dalam Dialog Khusus bersama Padang FM, mengimbau masyarakat melakukan gerakan Stop Boros Pangan. Selasa, 2 September 2024. Pemkot Padang
Pj Wako Padang Imbau Stop Boros Pangan

Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan Stop Boros Pangan untuk mengatasi permasalahan sampah


Srikandi Bulog Kawal Rantai Pasok Pangan Nasional

21 hari lalu

(kiri-kanan) - General Manager UB-OPASET Direktorat Bisnis, Retnaning Adisiwi, Kepala Divisi Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Direktorat Supply Chain dan Pelayanan Publik, Cahyaningtiyas Rispinatri (baju merah tanpa selendang), Direktur PT. Gendhis Multi Manis,Sri Emilia Mudiyanti, General Manager UB-JASTASMA Direktorat Bisnis, Seymour Magabe (baju merah + selendang), Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Direktorat Transformasi dan Hubungan Kelembagaan, Epi Sulandari. Dok. Bulog
Srikandi Bulog Kawal Rantai Pasok Pangan Nasional

Perum Bulog memastikan keterlibatan dan partisipasi aktif karyawan perempuannya.


Kementerian Pertanian Targetkan 3 Juta Hektare Sawah di Pemerintahan Prabowo

33 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, saat tiba di gedung F Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, dalam acara serah terima jabatan. Politikus Gerindra ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian hingga masa jabatan 2024 berakhir pada Oktober mendatang, menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat Harvic Hasnul Qolbi. TEMPO/Nandito Putra
Kementerian Pertanian Targetkan 3 Juta Hektare Sawah di Pemerintahan Prabowo

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pembukaan 3 juta hektare sawah di pemerintahan Prabowo-Gibran.


Ketergantungan Beras Impor Meningkat, Indef: Swasembada Pangan Sulit Tercapai

35 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Ketergantungan Beras Impor Meningkat, Indef: Swasembada Pangan Sulit Tercapai

Ekonom Indef mengatakan Indonesia sulit mencapai swasembada pangan di saat ketergantungan pada beras impor justru meningkat.


5 Pilihan Restoran Italia di Jakarta

39 hari lalu

Ilustrasi makan piza. Shutterstock.com
5 Pilihan Restoran Italia di Jakarta

Makanan Italia memiliki karakteristik dan cita rasa yang khas, antara lain berasal dari penggunaan bahan baku segar, minyak zaitun, dan keju


1.600 Kontainer Beras yang Sempat Tertahan di Pelabuhan, Bulog: Bukan Impor Ilegal

40 hari lalu

Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi. TEMPO/Yohanes Maharso Joharsoyo
1.600 Kontainer Beras yang Sempat Tertahan di Pelabuhan, Bulog: Bukan Impor Ilegal

Bulog mengatakan bahwa 1.600 kontainer berisi beras yang sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak bukan barang impor ilegal.