Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keraton Yogyakarta Gelar Peringatan 276 Tahun Berdiri Selama Dua Hari

image-gnews
Abdi dalem Keraton Yogyakarta berziarah ke makan Sultan HB I di Imogiri dalam rangkaian peringatan Hadeging Nagari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ke-276 Tahun. Dok. Keraton Yogyakarta
Abdi dalem Keraton Yogyakarta berziarah ke makan Sultan HB I di Imogiri dalam rangkaian peringatan Hadeging Nagari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ke-276 Tahun. Dok. Keraton Yogyakarta
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Yogyakarta menggelar peringatan hari jadi berdirinya yang bertajuk Hadeging Nagari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ke-276 Tahun selama dua hari pada 22-23 Desember 2022. Berdasarkan kalender Jawa, agenda ini diperingati setiap 28-29 Jumadilawal atau bertepatan dengan 22-23 Desember 2022. 

Peringatan itu diawali dengan prosesi ziarah ke makam raja-raja atau Kagungan Dalem Pajimatan Imogiri Bantul oleh Abdi Dalem Kanca Kaji dan Abdi Dalem Kanca Pengulon pada Kamis, 22 Desember 2022. Prosesi ziarah itu dipusatkan di kompleks Kedhaton Kasuwargan dengan acara doa atau sugengan dan tabur bunga di pusara Raja Keraton Yogya pertama Sri Sultan Hamengku Buwono I. 

Lalu pada malam harinya digelar doa para abdi dalem di Masjid Gedhe. Acara di Masjid Gedhe diawali dengan pembacaan Maulid oleh tim hadrah kemudian dilanjutkan dengan mendaras pembacaan Dulkadiran oleh Abdi Dalem Kanca Kaji dan diakhiri dengan mujahadah dan pembacaan doa penutup.
  
Adapun pada Jumat, 23 Desember digelar prosesi Sema’an Al Quran dari juz 1-30 yang berlangsung selepas subuh hingga isya di Kagungan Dalem Masjid Gedhe. Lantunan bersama ayat-ayat Al Quran dilakukan hampir sepanjang hari hingga khatam menjelang acara puncak peringatan.

Seluruh rangkaian agenda digelar secara hybrid. Masyarakat dapat turut menyaksikan langsung rangakaian acara di Kagungan Dalem Masjid Gedhe. 

“Tahun ini penyelenggaraan acara dilaksanakan hybrid, baik offline dan online," kata panitia kegiatan dari Keraton Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Jayaningrat, Jumat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jayaningrat mengatakan ziarah di Imogiri dilakukan para abdi dalem untuk mendoakan leluhur. Terutama Sultan HB I atau Pangeran Mangkubumi selaku pendiri dan pembangun Keraton Yogyakarta.

Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga Raja Keraton Yogyakarta dijadwalkan untuk memberikan sabda tama yang akan dilanjutkan dengan doa bersama dengan Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya dan Habib Luthfi bin Ali bin Yahya di Masjid Gedhe pada Jumat malam. "Masyarakat yang menonton diijinkan dengan protokol dan aturan kesehatan tetap dilakukan agar acara dapat berjalan lancar” kata KRT Jayaningrat.

Baca juga: Peringati 34 Tahun Sultan HB X Bertahta, Keraton Yogyakarta Ajak Ulas Tradisi Vegetasi Kasultanan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

5 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?


Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

7 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.


Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

9 hari lalu

Peserta Gema Takbir Jogja 2024 tengah menampilkan pertunjukan di depan Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Selasa, 9 April 2024. TEMPO/Eiben Heizar
Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

Sebanyak 11 tim--setiap tim terdiri dari 60-100 anggota--memeriahkan acara Gema Takbir Jogja 2024. Acara tahunan itu mendapat perhatian masyarakat.


8 Tempat Ngabuburit Jogja yang Seru dan Banyak Jajanan

15 hari lalu

Kota Yogyakarta menawarkan banyak destinasi wisata yang menarik dikunjungi, salah satunya Alun-alun Kidul. Jika datang di malam hari, coba lah menaiki sepeda atau becak yang dihiasi lampu LED. Tempo/Rully kesuma
8 Tempat Ngabuburit Jogja yang Seru dan Banyak Jajanan

Ngabuburit menjadi salah satu aktivitas favorit saat bulan suci Ramadhan. Ketahui rekomendasi tempat ngabuburit di Jogja berikut ini.


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

16 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


Jalan Tol Dibuka untuk Mudik ke Yogyakarta, Sultan HB X Wanti-wanti Persiapan Cegah Kemacetan

16 hari lalu

Jalan Tol Solo - Yogyakarta yang akan dibuka pada libur Lebaran 2024. (Dok. Istimewa)
Jalan Tol Dibuka untuk Mudik ke Yogyakarta, Sultan HB X Wanti-wanti Persiapan Cegah Kemacetan

Rencana dibukanya akses jalan tol ke Yogyakarta perlu direspons dengan sejumlah persiapan, terutama rekayasa lalu lintas agar tidak memicu kemacetan.


6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

23 hari lalu

Warga berjalan usai melaksanakan salat magrib di Masjid Gedhe Mataram, Kotagede, Yogyakarta, 13 Juni 2016. Masjid tertua di Yogyakarta ini yang dibangun sejak tahun 1587 dan menjadi pusat kegiatan beribadah saat Ramadan. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
6 Wisata Religi Yogyakarta yang Bisa Dikunjungi saat Bulan Ramadan

Yogyakarta memiliki berbagai destinasi wisata, termasuk wisata religi. Berikut rekomendasi wisata religi Yogyakarta yang wajib dikunjungi.


269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

36 hari lalu

Prajurit Keraton Yogyakarta mengawal arak-arakan gunungan Grebeg Syawal di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 18 Juli 2015. Sebanyak enam buah gunungan diarak dalam acara ini. TEMPO/Pius Erlangga
269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

37 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

38 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.