Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Kecelakaan Bus Pariwisata, Organda Soroti Peran Makelar Transportasi

image-gnews
Petugas kepolisian memeriksa sebuah bus yang mengalami kecelakaan di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Ahad, 6 Februari 2022. Hingga Ahad malam, petugas kepolisian mencatat sebanyak 13 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. ANTARA/Dewangga
Petugas kepolisian memeriksa sebuah bus yang mengalami kecelakaan di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Ahad, 6 Februari 2022. Hingga Ahad malam, petugas kepolisian mencatat sebanyak 13 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. ANTARA/Dewangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego Imogiri, Kabupaten Bantul Yogyakarta pada 6 Februari silam menjadi duka tak terlupakan, termasuk bagi para pelaku transportasi wisata. Dalam kejadian nahas itu, 14 anggota rombongan wisatawan, termasuk supir bus asal Sukoharjo tewas setelah bus menabrak tebing akibat gagalnya fungsi pengereman yang dilakukan sopir di jalanan menurun di sana.

"Ada tiga hal yang menjadi catatan kami agar tragedi kecelakaan wisata seperti di Bukit Bego lalu tidak terulang," kata Hantara, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DI Yogyakarta saat menghadiri forum bertajuk Keselamatan Bus Pariwisata di Indonesia di Yogyakarta, Rabu, 30 November 2022.

Pada forum yang digelar Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) itu, Hantara membeberkan 
tiga hal yang harus dilakukan untuk mencegah potensi kecelakaan bus wisata, yakni memperketat pengawasan operator, manajemen kru bis wisata dan edukasi wisatawan.

"Patut diketahui, ada 95 persen pelaku jasa transportasi bus di Yogyakarta ini sebenarnya tak punya kendaraan, mereka bukan operator, tapi hanya makelar yang mencari order," kata Hantara.

Ketika makelar ini yang bermain dan menawarkan jasa perjalanan wisata, yang dikejar adalah banyaknya order yang masuk. Bukan memprioritaskan bagaimana kondisi kru, kondisi bus dan aspek keselamatan lainnya.

"Dengan banyaknya rantai makelar ini, operator yang mendapat order tak menjalankan manajemen kru selayaknya, apakah kru yang diturunkan memiliki kapasitas, menguasai medan," kata Hantara yang mensinyalir banyak pelaku jasa transportasi wisata di Yogyakarta belum terdaftar di asosiasi.

Soal kru bus wisata ini, Hantara membeberkan ada dua kebiasaan perilaku antara bus pariwisata dan sopir jalanan biasa. Sopir bus pariwisata, menurut dia, memiliki kebiasaan saat medan jalan menurun tajam, maka dia akan cepat-cepat memindahkan gigi perseneling kecil untuk membantu pengereman meski resikonya akan lebih boros di spare part kampas rem.

Adapun sopir biasa akan bertahan di gigi besar agar lebih irit kondisi kampas remnya. Ini jadi persoalan klise sepele namun sangat fatal akibatnya.

"Selain soal kru, operator yang mengandalkan makelar ini juga rentan abai dengan kondisi kendaraannya, apakah layak jalan atau tidak," kata Hantara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun diakui Hantara, bus yang berusia 10-15 tahun juga masih bisa layak jalan dengan perawatan memadai. Hanya saja, dalam kasus kecelakaan di Bukit Bego Imogiri itu, Hantara yang juga pengusaha bus pariwisata asal Imogiri itu menuturkan karena aspek human error. 

Lebih parahnya, menurut Hantara, di tengah semrawutnya kondisi permakelaran transportasi wisata itu, wisatawan selaku pengguna jasa belum banyak yang teredukasi soal referensi transportasi yang aman digunakan. "Wisatawan tak memiliki referensi untuk memilih transportasi, yang dikejar biasanya yang biayanya paling murah," ujarnya. 

Dalam forum itu, Pelaksana Tugas Sub Komite Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan mengatakan hasil investigasi kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego Imogiri pada Ahad, 6 Februari 2022. Temuan KNKT, faktor kesalahan manusia ditambah kondisi kendaraan menjadi penyebab utama kecelakaan yang menimpa rombongan wisatawan asal Sukoharjo itu.

"Ada kegagalan pengereman karena supir menggunakan gigi tinggi (besar) di jalan menurun, yang kemudian memaksa supir melakukan pengereman berulang," kata Wildan. 

Bus pariwisata itu pun mengalami tekor angin dan akibatnya tenaga pneumatic yang dihasilkan sistem pengereman tak mampu memberikan daya dorong kampas menekan tromol dan rem pun blong. Akhirnya kecelakaan yang menelan korban jiwa pun terjadi.

Baca juga: Nama-nama Unik Bus Wisata di Beberapa Kota, ada Bandros sampai Domapan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekjen PSI Temui Sultan HB X, Tak Bahas Soal Ade Armando

2 jam lalu

 Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto didampingi Wakil Menteri Raja Juli Antoni dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di sela penyerahan sertifikat BPN di Yogyakarta Kamis sore (7/12). Tempo/Pribadi Wicaksono
Sekjen PSI Temui Sultan HB X, Tak Bahas Soal Ade Armando

Sultan HB X menyatakan tak membahas soal Ade Armando dengan Sekjen PSI, Raja Juli Antoni.


PSI Tak Kunjung Sanksi Ade Armando, Elemen Warga Yogya Bakal Sweeping Atribut?

10 jam lalu

Elemen warga di Yogyakarta menggelar aksi damai sekaligus melaporkan pegiat sosial Ade Armando ke Polda DIY atas dugaan ujaran kebencian pasca menyebut Yogyakarta sebagai politik dinasti Rabu, 6 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
PSI Tak Kunjung Sanksi Ade Armando, Elemen Warga Yogya Bakal Sweeping Atribut?

Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Kesinambungan Keistimewaan atau Paman Usman menunggu PSI memberi sanksi untuk Ade Armando.


7 Tips Liburan ke Jogja Bagi Pemula Biar Semakin Seru

10 jam lalu

Baru pertama kali liburan ke Yogyakarta? Cek dulu tips liburan ke Jogja bagi pemula berikut ini agar perjalanan aman dan nyaman. Foto: Wikimedia Commons
7 Tips Liburan ke Jogja Bagi Pemula Biar Semakin Seru

Baru pertama kali liburan ke Yogyakarta? Cek dulu tips liburan ke Jogja bagi pemula berikut ini agar perjalanan aman dan nyaman


Paman Usman Laporkan Ade Armando ke Polda DIY

11 jam lalu

Kelompok warga yang mengatasnamakan diri Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Kesinambungan Keistimewaan atau disingkat Paman Usman melaporkan Ade Armando ke Polda DIY Kamis 7 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Paman Usman Laporkan Ade Armando ke Polda DIY

Sekelompok warga Yogya yang menamakan diri Paman Usman hari ini melaporkan politikus PSI Ade Armando ke Polda DIY atas perkara ujaran kebencian.


Honda Mobilio Terperosok ke Tol Limo Depok, Sopir Tak Bisa Kendalikan Mobil saat Parkir

12 jam lalu

Mobil Honda Mobilio terperosok ke Tol Limo 2 di Kelurahan Limo, Kecamatan Limo Depok, Kamis, 7 Desember 2023. Foto : Humas Polres Metro Depok
Honda Mobilio Terperosok ke Tol Limo Depok, Sopir Tak Bisa Kendalikan Mobil saat Parkir

Satu unit Honda Mobilio warna abu-abu menabrak tembok pembatas dan terperosok ke areal Tol Limo 2 di Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok


Yogyakarta Siapkan Jurus Urai Kepadatan Wisatawan Saat Libur Nataru

18 jam lalu

Suasana padat di ruas Jalan Malioboro Rabu, 28 Desember 2022 malam. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Siapkan Jurus Urai Kepadatan Wisatawan Saat Libur Nataru

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tengah mempersiapkan sejumlah upaya mengurai kepadatan wisatawan saat momen libur Nataru.


Grand Launching Gedung Baru Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta

18 jam lalu

Greenhost Boutique Hotel
Grand Launching Gedung Baru Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta

Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta mengumumkan acara Grand Launching gedung baru dengan berbagai rangkaian kegiatan


Ade Armando Tunggu Pemanggilan dari Polda DIY

1 hari lalu

Elemen warga di Yogyakarta menggelar aksi damai sekaligus melaporkan pegiat sosial Ade Armando ke Polda DIY atas dugaan ujaran kebencian pasca menyebut Yogyakarta sebagai politik dinasti Rabu, 6 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ade Armando Tunggu Pemanggilan dari Polda DIY

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando merespon dirinya yang dilaporkan ke Polda DIY. Ia menanggapinya dengan santai soal pelaporan itu.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

1 hari lalu

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.


Sejumlah Kontroversi Ade Armando, Terbaru Singgung Politik Dinasti Yogyakarta

1 hari lalu

Politisi Partai Solidaritas Indonesia, Ade Armando mengadakan konferensi pers untuk klarifikasi terhadap gugatan 200 miliar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jalan Cokroaminoto no. 92, Menteng, Jakarta Pusat. TEMPO/OHAN B SARDIN
Sejumlah Kontroversi Ade Armando, Terbaru Singgung Politik Dinasti Yogyakarta

Ade Armando kembali memantik kontroversi, terakhir menyinggung politik dinasti di Yogyakarta yang langsung mendapat respons warga.