Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengudang Festival Seafood, Perkumpulan Chef: Desa Wisata Harus Punya Kuliner Khas

image-gnews
Dewan juri saat menilai masakan seafood salah satu peserta di Pengudang Festival Seafood, Desa Pengudang Bintan. TEMPO/Yogi Eka sahputra.
Dewan juri saat menilai masakan seafood salah satu peserta di Pengudang Festival Seafood, Desa Pengudang Bintan. TEMPO/Yogi Eka sahputra.
Iklan

TEMPO.CO, Bintan - Perhelatan Pengudang Festival Seafood ke-5 di Pantai Batumpang, Desa Pengudang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, berlangsung meriah, Ahad, 27 November 2022. Festival kuliner itu diharapkan dapat melahirkan makanan khas desa untuk memikat wisatawan berkunjung ke Desa wisata Pengudang. 

Festival ini mengangkat acara utama lomba memasak masakan yang bahan utamanya berasal dari laut, mulai dari ikan, udang, cumi dan sorgum. Masakan para peserta dinilai oleh dewan juri dari Persatuan Chef Seluruh Indonesia yang ada di Bintan. Peserta menyajikan beberapa kreasi masakan laut. 

Dewan Juri dari Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Bintan Hidayatullah mengatakan beberapa kategori yang menjadi penilai adalah kerjasama tim, kebersihan, cita rasa serta penyajian. "Saya bingung memilih pemenang, semuanya bagus-bagus," kata dia kepada Tempo.co. 

Masyarakat dari Serbung Lagoi keluar sebagai juara dalam lomba memasak ini. Mereka menyajikan masakan sorgum menjadi makanan utama, kemudian bunga talang dijadikan sop. "Plating mereka bagus, hasil penilaian setiap masakan hasilnya beda-beda tipis, ada yang bagus secara ide, tetapi kalah dari citra rasa," kata Hidayat.

Hidayat mengatakan potensi makanan laut di Desa Pengudang sangat bagus. Namun, dalam acara festival masih belum muncul makanan laut khas yang bagus secara penampilan dan cita rasa. "Katanya disini banyak bulu babi, itu sebenarnya bisa jadi ide kreatif olahan (makanan) baru," kata dia.

Misalnya di Daerah Kijang, wisatawan harus berkunjung ke sana hanya untuk mencari otak-otak tulang. "Jadi kalau wisatawan kesini mau cari makanan apa, itu yang harus digali lagi," ujarnya. 

Salah satu peserta, menurut Hidayat, sudah ada yang memunculkan masakan olahan sendiri yang kreatif namun kurang dari cita rasa. "Tadi ada satu, namanya satai, ikan dibungkus daun kemudian berbentu segitiga, itu unik," kata dia.

Pariwisata harus memiliki kuliner khas untuk mendatangan turis. Hidayat mengusulkan masyarakat Desa Pengudang bisa mengembangkan modifikasi makanan otak-otak atau lemper yang biasa dari udang sekarang dibuat berbahan pokok kerang. "Atau di mix dengan ikan, otak-otak udang rebon, lemper dari udang rebon, atau dari bulu babi itu," kata dia. 

Menurut Hidayat, masakan laut disukai banyak kalangan sehingga jika dikembangkan sangat bagus untuk desa wisata. "Apalagi nutrisi makanan laut ini, tidak kita ragukan lagi, pengolahan makan laut juga tidak sulit, apalagi daya jualnya juga bagus," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kuncinya, kata Hidayat, warga asli Desa Pengudang hanya perlu berkreasi atau mengolah kembali masakan rumahan yang biasanya dimakan sehari-hari lebih kreatif dan punya daya tarik sendiri. 

Salah seorang peserta dari Desa Berakit, Bintan Aryuswita memasak beberapa jenis masakan laut, mulai dari cumi goreng, seafood saut tiram, twomak onegas ber dan lainnya. "Masakan itu masakan yang kami makan sehari-hari," kata dia.

Tidak hanya menyajikan masakan sehari-hari. Mahasiswa dari Politeknik Cakrawala Bintan mengolah masakan laut menjadi masakan untuk hotel bintang 5. "Kami membuat masakan makanan laut yang sudah termasuk makanan restouran fushion," ujar Tiara Cahyani Putri, salah seorang mahasiswa yang menjadi juru masaknya. 

Tiara mengatakan masakan ini dibuat berdasarkan teknik yang didapatkan dari perkuliahan. Beberapa menu mengabungkan menu modern dan daerah. "Di sini juga ada mashed potato sebagai menu tambahan," kata dia. 

Mahasiswa Jurusan Seni Kuliner ini mengatakan masakan laut sangat kaya protein. Memasaknya tidak dianjurkan terlalu matang agar nutrisi protein tetap utuh. "Ini ada tinta cumi kita buat, di dalamnya ada bengkoang untuk penetralisir kelebihan protein yang ada, semua makanan yang kita buat resepnya ditimbang," ujarnya.

Ketua Pelaksana Pengudang Seafood Festival Iwan Winarto mengatakan lomba memasak diadakan untuk mengali potensi UMKM yang terdapat di desa Pengudang, terutama dari segi makanan laut. "Meskipun tidak semua menjadi pemenang, peserta diharapkan terus mengembangkan kreativitas menu yang mereka miliki untuk menjadi olahan masakan usaha sendiri," kata Iwan. 

Baca juga: Pengudang Festival Seafood: Upaya Masyarakat Pesisir Bintan Kembangkan UMKM

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

1 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

1 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

2 hari lalu

Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo, menggelar Halal Bihalal dan Silahturahmi Idul Fitri.


Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

4 hari lalu

Pantai Minang Rua, Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan (TEMPO/Mila Novita)
Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

7 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

8 hari lalu

Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, termasuk salah satu destinasi wisata alam yang diunggulkan. Pada Oktober hingga Desember, wisatawan dapat menyaksikan ribuan burung migrasi. TEMPO/Parliza Hendrawan
3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.


6 Opsi Kegiatan Libur Panjang Bagi yang Tidak Mudik Lebaran

10 hari lalu

Bagi para pecinta kuliner jajanan kaki lima, jangan lewatkan untuk wisata kuliner di Pasar Lama Tangerang. Ada banyak makanan enak yang wajib dicoba. Foto: Canva
6 Opsi Kegiatan Libur Panjang Bagi yang Tidak Mudik Lebaran

Bagi mereka yang tidak melaksanakan mudik Lebaran, simak beberapa pilihan kegiatan ini agar libur lebaran yang panjang tetap berkesan.


PT Inalum Bagikan Sembako Murah Ramadan

13 hari lalu

Warga Desa Kuala Tanjung, Lalang dan Kuala indah di Kabupaten Batubara, Sumut, membeli paket sembako yang dijual murah PT Inalum, Kamis, 4 April 2024. TEMPO/Mei Leandha
PT Inalum Bagikan Sembako Murah Ramadan

PT Indonesia Asahan Aluminium atau PT Inalum di Kuala Tanjung membagikan Sembako murah.


BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

14 hari lalu

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham (tengah)/Tempo-Mitra Tarigan
BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.


Shopee dan BPJPH Kerja Sama, Pelaku Usaha Bisa Daftar Sertifikasi Halal di Shopee

15 hari lalu

Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja (kiri) bersama Kepala BPJPH (kanan) menandatangani dan menyerahkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk memfasilitasi pembuatan sertifikat halal melalui platform Shopee di Gama Tower, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 3 April 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Shopee dan BPJPH Kerja Sama, Pelaku Usaha Bisa Daftar Sertifikasi Halal di Shopee

Shopee dan BPJPH melakukan kerja sama untuk memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melakukan sertifikasi halal.