TEMPO.CO, Jakarta - Rujak adalah salah satu makanan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Berbagai daerah di Indonesia juga memiliki rujak khasnya masing-masing dengan citarasa otentik. Bali, yang kemarin menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 juga punya rujak yang nikmat, yaitu rujak bulung.
Rujak bulung khas Bali ini juga sempat disajikan saat Gala Dinner delegasi KTT G20 Bali. Tak seperti rujak yang dikenal menggunakan banyak buah, rujak ini menggunakan rumput laut. Bulung sendiri dalam bahasa Bali berarti rumput laut.
Berikut beberapa fakta menarik tentang Rujak Bulung:
1. Rumput laut dijadikan bahan dasar utama
Berbeda dengan rujak pada umumnya yang terbuat dari sayuran atau buah-buahan, rujak bulung menggunakan rumput laut sebagai bahan dasarnya. Rumput laut adalah makanan laut Bali yang banyak digunakan oleh masyarakat setempat untuk menyiapkan hidangan lezat.
2. Disajikan dengan saus pindang
Bukan sambal biasa, bumbu rujak bulung ini terbuat dari saus pindang. Saus ini bisa dibuat dari beberapa jenis ikan seperti tuna hingga sarden. Bersamaan dengan saus pindang, di dalam rujak ini juga ada beberapa komponen yang tidak boleh terlewatkan, yakni cabai rawit, kelapa parut bakar dan lengkuas untuk membuat rujak bulung ini semakin nikmat.
3. Berkhasiat bagi tubuh
Selain terkenal dengan cita rasa yang enak, Rujak Bulung baik untuk tubuh dan kesehatan. Sebab, bahan utamanya adalah rumput laut bercampur dengan buah-buahan dan olahan saus ikan pindang. Hidangan ini dipercaya dapat mencegah osteoporosis, penuaan dini, tekanan darah tinggi dan kanker. Meskipun memiliki banyak manfaat, tidak disarankan untuk mengkonsumsi rujak khas Bali ini secara berlebihan.
4. Hanya ada di Bali saja
Rujak Bulung ini hanya dapat ditemukan di Bali saja dan mudah ditemukan di pasar tradisional Bali. Rujak Bulung ini juga sangat terjangkau dan cukup murah harganya. Seporsi Rujak Bulung biasanya dibanderol Rp 6.000-8.000.
5. Incaran wisatawan
Hingga saat ini, makanan tradisional ini menjadi salah satu hidangan yang banyak dicari wisatawan saat wisata kuliner di Pulau Dewata. Jenis rumput laut yang digunakan untuk membuat rujak ini biasanya adalah rumput laut jenis hijau. Kemudian bahan rumput laut segar dicampur dengan kacang kedelai yang telah disangrai dengan parutan kelapa muda dan sambal sesuai selera, lalu dituang dengan sambal pindang dan siap disajikan dengan potongan ketupat.
Perpaduan rasa pedas, asin, sedikit manis dan segar dari Rujak Bulung tentunya disukai banyak wisatawan yang sebelumnya telah lelah menjelajah Bali.
JENIATI ARTAULI TAMPUBOLON
Baca juga: Cerita dan Fakta tentang Rendang, Menu Utama yang Disajikan di Gala Dinner KTT G20
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.