TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang datang ke Pantai Baron Kabupaten Gunungkidul selama dua atau tiga hari ke depan kemungkinan akan mendapatkan pemandangan cukup berbeda dari biasanya. Sebab, air laut di pinggiran pantai favorit wisatawan itu saat ini tak lagi terlihat biru kehijauan seperti biasa, melainkan berwarna kecokelatan seperti bercampur lumpur.
"Air (pinggiran Pantai Baron) saat ini memang sedang berwarna cokelat, akibat tercampur material tanah yang dipicu banjir aliran sungai yang bermuara di pantai ini," kata Sekretaris Search and Rescue (SAR) Satlinmas Wilayah II Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta Surisdiyanto, Jumat, 18 November 2022.
Pantai Baron di Kecamatan Tanjungsari Gunungkidul itu merupakan salah satu pantai yang dikenal memiliki aliran sungai bawah tanah. Saat musim penghujan seperti saat ini, aliran sungai Pantai Baron itu berpotensi banjir.
Banjir yang terus menerus membuat lebar dan kedalaman sungai itu bisa terus bertambah dengan debit air besar. Bertambah dalamnya sungai itu membuat material tanah dan pasir-pasir yang ada di dasar ikut terseret ke laut.
"Kalau aliran air sungainya sudah normal atau tidak deras lagi, warna air laut kembali normal, biasanya bisa dua sampai tiga hari untuk kembali normal warnanya," kata Surisdiyanto. "Jadi kejadian (air laut berubah warna) ini bukan pertama kali, sudah sering terutama saat aliran sungainya deras."
Sejauh ini, menurut Surisdiyanto, perubahan warna air laut Pantai Baron itu tidak sampai mempengaruhi kegiatan para nelayan. Para wisatawan juga masih tetap berdatangan untuk menikmati suasana di Pantai Baron.
"Tidak sampai menggangu aktivitas, para nelayan masih tetap melaut seperti biasa," kata Surisdiyanto.
Sepanjang November ini, hujan deras intens mengguyur berbagai wilayah Yogyakarta tak terkecuali Kabupaten Gunungkidul, satu wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki banyak kawasan wisata pantai.Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Warjono mengingatkan dampak perubahan cuaca saat ini turut mempengaruhi tinggi gelombang di perairan selatan Yogyakarta. "Gelombang laut yang terjadi bisa masuk zona merah atau kategori sangat tinggi, sekitar 4-6 meter, seperti perkirakan pada 20-21 November nanti," kata dia.
Baca juga: Libur Akhir Pekan di Yogyakarta, Waspada Hujan Lebat di Daerah Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.