Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Diwacanakan Diperluas ke Daerah Pecinan Lain

image-gnews
Masyarakat menyaksikan wayang potehi saat pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke 15 di Kampung Ketandan, Yogyakarta, Minggu (2/2). TEMPO/Pribadi Wicaksono
Masyarakat menyaksikan wayang potehi saat pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke 15 di Kampung Ketandan, Yogyakarta, Minggu (2/2). TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu acara yang masuk kalender event Yogyakarta, yaitu Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) selalu dipadati masyarakat dan wisatawan berbagai daerah dan latar budaya dalam pelaksanannya. PBTY ke XVII yang dihelat 30 Januari hingga 5 Februari 2023 di Kampung Ketandan, Kota Yogyakarta nanti, bisa kembali dihadiri masyarakat dan wisatawan secara langsung setelah pada 2020 dan 2021 hanya digelar secara daring.

Event yang digelar selama sepekan untuk merayakan Tahun Baru Imlek di Yogyakarta itu sejak dihelat pertama 16 tahun silam itu senantiasa dipusatkan di kampung pecinan Ketandan. Ketandan merupakan salah satu ruas di Jalan Malioboro Yogyakarta.

Dengan besarnya antusiasme masarakat pada event itu, Pemerintah DI Yogyakarta pun mengusulkan pelaksanaannya ke depan bisa coba diperluas ke titik pecinan lain di Yogyakarta. “PBTY ini ke depan hendaknya bisa terus dikembangkan ke tempat lain, seperti misalnya di Kampung Kranggan,” kata Wakil Gubernur DI Yogyakarta KGPAA Paku Alam X dalam keterangannya saat bertemu Panitia PBTY ke XVIII di Yogyakarta, Selasa, 15 November 2022.

Kampung Kranggan yang berada di barat Tugu Jogja itu selama ini juga dikenal sebagai salah satu kawasan pecinan di Yogyakarta. Di Kranggan pun terdapat Klenteng Poncowinatan sebagaimana kampung pecinan Ketandan yang berdekatan dengan Klenteng Gondomanan yang sama-sama bersejarah di Kota Yogyakarta.

Menurut Paku Alam, apabila event PBTY bisa diperluas titiknya di dua lokasi pecinan tersebut, maka baik Ketandan dan Kranggan akan sama-sama semakin semarak dikunjungi wisatawan. Dengan sudah terorganisirnya event PBTY selama ini secara rapi dan lancar, panitia tetap seksama dan matang setiap kali mempersiapkan gelaran itu.

“Apalagi setelah pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih, masyarakat kini haus akan hiburan, panitia berkoordinasi sebaik-baiknya dengan pihak terkait menyesuaikan lokasi penyelenggaraan,” kata Paku Alam. “Terlebih pada PBTY 2023 nanti penyelenggaraannya di Kampung Ketandan yang dikenal dengan kepadatan pengunjungnya."

Menurut Paku Alam, dalam event yang berlangsung lebih sehari seperti PBTY itu, bisa dibuat mekanisme lebih praktis bagi pengunjung. Misalnya dalam hal tarif parkir dengan tiket masuk event.

Paku Alam mengusulkan tiket parkir kendaraan dan tiket masuk bisa digabungkan. “Pengunjung dapat menunjukkan tiket masuk event untuk pembayaran tarif parkir, sehingga pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar tarif parkir,” kata dia. Panitia penyelenggara, tukang parkir, dengan para pedagang bekerjasama sehingga tidak terlalu membebani pengunjung dengan tarif parkir yang mahal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Pelaksana PBTY Sugiarto menuturkan perhelatan itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya setelah dua tahun diterpa pandemi Covid-19. “Selain itu, diharapkan terjadi akulturasi budaya, meningkatkan keakraban serta meningkatkan toleransi sesama warga,” kata dia.

Sugiarto menjelaskan event PBTY sendiri diinisiasi Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) yang merupakan wadah gabungan dari 14 Paguyuban Tionghoa yang ada di Yogyakarta. Untuk pengampu PBTY XVII Tahun 2023 adalah Paguyuban Hakka Yogyakarta yang mengambil tema Bangkit Jogjaku, Untuk Indonesia.

“Untuk peringatan Tahun Baru Imlek 2574, gabungan dari paguyuban juga akan menggelar berbagai kegiatan dalam PBTY selama sepekan,” kata Sugiarto.

Pagelaran itu meliputi seni dan budaya, bazar dan pameran dengan melibatkan kurang lebih 200 stand oleh usaha mikro kecil dan menengah di lingkungan DI Yogyakarta serta panggung pentas seni selama tujuh hari berturut-turut. “Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ini terbuka bagi masyarakat umum karena bertujuan meningkatkan rasa persaudaraan sesama, menjaga dan membangun kebersamaan, juga meningkatkan toleransi,” kata Sugiarto.

Baca juga: Ragam Potensi Wisata di Kota Kelahiran Para Pahlawan Nasional

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

8 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

18 jam lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

21 jam lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

22 jam lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

2 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.