TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yog yakarta (DIY) kembali melanjutkan penataan kawasan Jalan Malioboro Kota Yogyakarta. Setelah mensterilkan ruas utama jalan Malioboro dari pedagang kaki lima (PKL) awal tahun ini, giliran PKL di ruas lain jalan itu yang akan direlokasi untuk mendukung Malioboro sebagai kawasan full jalur pedestrian atau khusus pejalan kaki.
Salah satunya PKL yang selama ini menempati kawasan area Jalan Perwakilan atau ruas jalan yang diapit Malioboro Mall dan Gedung DPRD DIY. Para PKL di ruas jalan itu rencananya akan segera direlokasi ke Pasar Klithikan Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta akhir tahun ini, bukan di sentra PKL Teras Malioboro 1 dan 2 seperti para PKL dari jalan utama sebelumnya.
“Malioboro rencananya akan menjadi kawasan pedestrian dan pintu masuknya melalui Jalan Perwakilan itu, sehingga perlu penataan di situ," kata Sekretaris DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji, Jumat, 11 November 2022.
Relokasi PKL di kawasan ruas jalan Malioboro itu juga untuk mempersiapkan rencana pembangunan Jogja Planning Gallery atau JPG, semacam museumnya Malioboro yang memanfaatkan lahan DPRD DIY. Di museum itu kelak wisatawan bakal disuguhi potret Yogya masa lalu, kini, dan masa depan.
Gedung DPRD DIY sendiri disiapkan lahan baru di Jalan Kenari, Kota Yogyakarta atau timur Stadion Mandala Krida.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan relokasi ditarget rampung dilakukan akhir tahun ini karena pembangunan Jogja Planning Gallery juga akan segera dimulai pada 2023. "Relokasi ini tidak mendadak, para pedagang telah diberi waktu untuk berpindah lokasi," kata dia.
Para PKL itu, menurut Sumadi, menempati lokasi yang memang di bawah pengelolaan Pemkot Yogyakarta, bukan di lahan pribadi para pedagang. "Akhir tahun ini ruas jalan itu harus sudah bersih karena sesuai jadwal DED (detil engineering design) JPG itu sudah dimulai 2023," ujarnya.
Sumadi mengatakan pihaknya sudah menawarkan tempat relokasi di lantai teratas Pasar Bringharjo bagi PKL di ruas jalan Perwakilan itu. Namun para pedagang ini menolak dan meminta relokasi ke Teras Malioboro 1.
Permintaan itu sayangnya tidak bisa dikabulkan karena kapasitasnya sudah penuh. "Akhirnya untuk relokasi itu kami siaplan di Pasar Klithikan Pakuncen Wirobrajan," kata Sumadi.
Sebanyak 21 pedagang di Jalan Perwakilan Kota Yogyakarta yang tergabung dalam wadah Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP) Malioboro telah beberapa kali menyuarakan keberatannya atas rencana relokasi itu. Pada pekan ini, Rabu 9 November 2022, mereka mendatangi DPRD DIY untuk memprotes kebijakan itu dan meminta dukungan agar proses relokasi itu bisa diundur sampai 2024 mendatang.
"Permintaan kami masih sama, agar relokasi bisa diundur sampai 2024, seperti pertama kali kawasan JPG direncanakan pembangunannya," kata Koordinator FKKP Adi Kusuma Putra.
Jika 2024 itu tak bisa dipenuhi, Adi mengatakan setidaknya pedagang Malioboro diberi waktu bersiap hingga Mei 2023. "Kami masih harus memikirkan lapak baru yang sesuai untuk dijadikan lahan berjualan kembali," kata dia.
Baca juga: Yogya Targetkan Malioboro Bebas Kabel Semrawut Akhir Tahun Ini agar Wisatawan Nyaman
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.