Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Runtuhnya Kerajaan Majapahit, Kerajaan Hindu Budha Terbesar di Indonesia

image-gnews
Petugas Badan Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Trowulan melakukan eskavasi di situs purbakala yang ditemukan di dalam kawasan proyek jalan tol Malang - Pandaan  di kilometer 37 Sekarpuro, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa, 12 Maret 2019. Situs berupa struktur bangunan susunan batu bata tersebut diduga merupakan peninggalan era Kerajaan Majapahit yang berjaya sejak tahun 1293 - 1500 Masehi. Foto: Aris Novia Hidayat
Petugas Badan Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Trowulan melakukan eskavasi di situs purbakala yang ditemukan di dalam kawasan proyek jalan tol Malang - Pandaan di kilometer 37 Sekarpuro, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa, 12 Maret 2019. Situs berupa struktur bangunan susunan batu bata tersebut diduga merupakan peninggalan era Kerajaan Majapahit yang berjaya sejak tahun 1293 - 1500 Masehi. Foto: Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari ini, 729 tahun lalu, Raden Wijaya dilantik menjadi raja Majapahit pertama. Setelah itu, Majapahit tumbuh menjadi salah satu kerajaan yang kuat di Indonesia. Namun walaupun begitu, kerajaan ini telah runtuh akibat beberapa aspek diluar kendalinya. Lantas, bagaimana runtuhnya kerajaan Majapahit?

Dikutip dari publikasi Sejarah Majapahit oleh digilib.uinsby.ac.id, awal runtuhnya kerajaan Majapahit adalah ketika 1389 Masehi setelah wafatnya Raja Hayam Wuruk. Selanjutnya, Majapahit memasuki masa kemunduran salah satunya adalah akibat konflik perebutan takhta. Pewaris dari Hayam Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani, yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana.

Selain itu, Hayam Wuruk juga memiliki putra dari selirnya, yakni Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta raja. Akhirnya, meletuslah perang saudara di kerajaan Majapahit yang sering disebut dengan perang Paregreg yang diperkirakan terjadi antara 1405 hingga 1406 antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana.

Baca : 7 Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Eksis Hingga Saat Ini 

Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, tetapi nampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah taklukannya diseberang. Pada kurun pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh laksamana Cheng Ho yang merupakan seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433.

Publikasi Sejarah Majapahit juga menerangkan bahwa pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam, yaitu kerajaan Islam Malaka, mulai muncul dibagian barat nusantara.

Di bagian barat kerajaan yang mulai runtuh ini, Majapahit tak kuasa lagi membendung kebangkitan Kesultanan Malaka yang pada pertengahan abad ke-15 mulai menguasai Selat Malaka dan melebarkan kekuasaannya ke pulau Jawa. Sementara itu, beberapa jajahan dan daerah taklukan Majapahit di daerah lainnya di nusantara, satu persatu mulai melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.

Pada akhirnya, kerajaan Majapahit pun mulai runtuh dengan masuknya Islam ke Indonesia. Hal ini dikarenakan salah satu penyebab runtuhnya Majapahit adalah adanya intervensi kerajaan Islam Demak yang merubah beberapa aspek dalam kerajaan Majapahit.

Yang pertama, masyarakat Majapahit yang semula pemeluk agama Hindhu-Budha beralih ke agama Islam. Selanjutnya, adanya percampuran budaya Jawa dengan Islam yang menghilangkan pengaruh kerajaan Majapahit. Terakhir, beralihnya kekuasaan Hindu Budha ke sistem kekuasan corak Islam mulai meruntuhkan Majapahit dengan perlahan. 

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Baca : Ada Hubungan Majapahit dengan Fakfak Papua dalam Kitab Negarakertagama

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

9 hari lalu

Warga berebut gunungan kupat (ketupat) berisi uang saat tradisi Grebeg Kupat di Dawung, Banjarnegoro, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 26 April 2023. Tradisi Grebeg Kupat rutin digelar warga setempat sebagai ungkapan sukacita dan ajang silaturahmi dalam merayakan Lebaran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.


Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

11 hari lalu

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 Tahun 2024 menggelar Aksi Sosial Kepedulian kepada sesama di 17 Pura Sejabodetabek serta pura atau wilayah sekitar pura di berbagai provinsi seluruh Indonesia, pada Ahad, 07 April 2024. Foto: Istimewa
Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946/2024 membagikan ribuan paket "Bhoga Sevanam" kepada umat Islam yang berpuasa.


Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial, Pengobatan Gratis serta Saka Yoga Festival di Candi Kedulan Klaten

19 hari lalu

Panitia Nyepi Nasional gelar bakti sosial, pengobatan gratis serta Saka Yoga Festival di Candi Kedulan, Klaten, Sabtu, 30 Maret 2024. Foto: Istimewa
Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial, Pengobatan Gratis serta Saka Yoga Festival di Candi Kedulan Klaten

Panitia Nyepi Nasional bersama Panitia Daerah gelar bakti sosial di Candi Kedulan Klaten dan lakukan Saka Yoga Festival.


Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

24 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.


Hari Dongeng Sedunia, Memahami Kedaulatan Pangan Nusantara melalui Folklor Dewi Padi

30 hari lalu

Sampul buku Manifestasi Folklor Dewi Padi yang diterbitkan oleh Penerbit Peneleh. Istimewa
Hari Dongeng Sedunia, Memahami Kedaulatan Pangan Nusantara melalui Folklor Dewi Padi

Buku Manifestasi Folklor Dewi Padi: Simbol Kearifan tentang Keberlanjutan Pangan, dirilis bertepatan momentum Hari Dongeng Sedunia


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

30 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.


India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

33 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa meletakkan sepatu di atas gambar karton Perdana Menteri India Narendra Modi saat protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengangkat kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia , di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

India akan memulai pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April, menjadi pemilu terbesar di dunia di mana hampir 1 miliar orang memberikan suara


Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

39 hari lalu

Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Senin, 11 Maret 2024. Pengamanan yang dilakukan oleh Pecalang di seluruh desa adat di Bali tersebut untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu yang menjalani catur brata penyepian atau tidak menyalakan api (amati geni), tidak berpergian (amati lelungan), tidak bersenang-senang (amati lelanguan), dan tidak bekerja (amati karya) selama 24 jam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1946 pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.


1.642 Narapidana Hindu dapat Remisi Khusus Nyepi, Terbanyak dari Kanwil Kemenkumham Bali

39 hari lalu

Sejumlah penari meramaikan pawai ogoh-ogoh dan pawai budaya Jawa Barat di Cimahi, 10 Maret 2024. Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Cimahi menggelar pawai budaya dan pawai ogoh-ogoh sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Nyepi tahun caka 1946 atau 11 Maret 2024. TEMPO/Prima Mulia
1.642 Narapidana Hindu dapat Remisi Khusus Nyepi, Terbanyak dari Kanwil Kemenkumham Bali

Kanwil Kemenkumham Bali menyumbang narapidana penerima RK Nyepi Tahun 2024 terbanyak dengan jumlah 1.193 orang.


Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

39 hari lalu

Umat Hindu membasuh kaki sembari memanggul sesajen untuk persembahan pada ritual Melasti di Pura Melasti Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 10 Maret 2024. Upacara Melasti yang digelar sehari menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 itu untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa, dan mencegah kerusakan alam. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, toleransi, hingga kedamaian. Kenali tradisi Hari Raya Nyepi dalam berikut ini.