Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Seribu Ember Tumpuk di Malioboro, Ajak Wisatawan Peduli Sampah

image-gnews
Aksi Seribu Ember Tumpuk sebagai komposter pengolah sampah digaungkan di Malioboro Yogyakarta Minggu, 6 November 2022. Dok. Istimewa
Aksi Seribu Ember Tumpuk sebagai komposter pengolah sampah digaungkan di Malioboro Yogyakarta Minggu, 6 November 2022. Dok. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan Malioboro masih dianggap menjadi gerbang utama wajah wisata Yogyakarta. Selain itu, Malioboro merupakan satu kawasan yang berada di kawasan Sumbu Filosofis, garis imajiner yang kini sedang diusulkan sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh Yogyakarta ke UNESCO.

Untuk menjaga kawasan Malioboro itu, pada Ahad, 6 November 2022,
Paguyuban Bank Sampah se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi bersama bertajuk Bank Sampah Jogja Heboh. Aksi ini dilakukan untuk mengajak wisatawan dan pelaku usaha wisata mengurangi sampah di Kota Yogyakarta, utamanya Malioboro.

Aksi yang dipusatkan di area pusat pedagang kaki lima (PKL) Teras Malioboro itu diwarnai pembagian 1.000 ember tumpuk kepada paguyuban bank sampah di Kota Yogyakarta. Ember tumpuk ini sebutan untuk komposter yang  berfungsi sebagai alat pemilahan sampah organik maupun anorganik. 

"Aksi ini sebagai pengingat baik warga, pelaku usaha juga wisatawan agar tidak menyampah saat berwisata di Malioboro yang menjadi bagian Sumbu Filosofi Yogyakarta," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi.

Sumadi mengatakan hingga September 2022, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta mencapai 5,1 juta orang, melebihi target awal berjumlah 2 juta orang. 

"Banyaknya wisatawan yang datang juga menjadi potensi bertambahnya sampah, apalagi jika wisatawan masih ada yang membuang sampah sembarangan," kata Sumadi.

Persoalan tumpukan sampah di Kota Yogyakarta akibat seretnya pengangkutan ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan di Kabupaten Bantul sempat terjadi lagi akhir Oktober lalu. Sedikitnya 1.200 ton sampah di Kota Yogya tak terangkut dan menumpuk karena ada terjadi perubahan jadwal pembuangan dari kabupaten kota yang ada di wilayah DIY ke TPST Piyungan. 

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mencatat setiap hari volume sampah di Kota Yogyakarta berkisar 350-370 ton. Dari kawasan Malioboro sendiri, volume sampah yang dihasilkan bisa mencapai 25 ton saat musim liburan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Paguyuban Bank Sampah DI Yogyakarta Erwan Widyarto mengatakan aksi Ember Tumpuk ini menjadi ruang untuk mengedukasi penggunaan komposter sebagai pengelola sampah organik yang dibimbing langsung penemu komposter ember tumpuk, Nasih Widya Yuwono dari Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta. "Tujuannya warga jadi tahu agar sampah organik tidak dikirim ke tempat pembuangan sampah sementara dan akhir, tetapi bisa diolah menjadi kompos," kata dia.

Erwan menuturkan prinsip pengelolaan sampah dengan 3R yakni reduce, reuse, dan recycle masih relevan saat ini. Untuk mendapatkan pengelolaan yang mudah, murah dan bermanfaat. 

"Prinsipnya sebenarnya sederhana kalau mau persoalan sampah terselesaikan, yang organik dikomposkan, yang anorganik dipilah, olah, lalu jual," kata Erwan.

Dengan langkah itu, jika dijalani bersama-sama dan disiplin, maka akan semakin sedikit volume sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir.

Dalam aksi itu puluhan stan dari paguyuban sampah di Yogyakarta juga memamerkan jenis produk dari daur ulang sampah. Seperti sabun dari minyak jelantah, sabun mandi EcoEnzyme, boneka badut dari tutup botol, olah limbah kaca, budidaya magot, biopori, losida, pupuk organik cair, bros dari tas kresek, bros dari tutup botol, pot dari pakaian bekas, kerajinan koran, kreasi sedotan hingga olah limbah sandal.

Baca juga: Tren Kasus Covid-19 Naik, Sultan Yogyakarta Minta Ketatkan Lagi Protokol Kesehatan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

8 jam lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

11 jam lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

11 jam lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

16 jam lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

18 jam lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

1 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

1 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

1 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

1 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur


Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

1 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024