Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Martabak HAR yang Melegenda Asal Palembang

image-gnews
Satu porsi Martabak Har dapat dinikmati dengan harga Rp 15,000 untuk telor ayam dan Rp 17,000 untuk telur bebek. TEMPO/ Nita Dian
Satu porsi Martabak Har dapat dinikmati dengan harga Rp 15,000 untuk telor ayam dan Rp 17,000 untuk telur bebek. TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMartabak HAR Palembang ini sudah ada sejak 1947. Pendiri martabak HAR Palembang adalah Haji Abdul Rozak yang merupakan warga negara India dan memilih untuk merantau ke wilayah Palembang. Ia merupakan saudagar kaya nomor satu di Palembang. 

Begini Kisah Martabak HAR

Awal mulanya, Haji Abdul Rozak hanya berdagang es batu di Jalan Kebumen, Palembang. Lalu, setelah beberapa tahun dagangannya mulai laris dan ia pun merasa belum cukup puas sehingga mulai merambah ke dunia bisnis roti chanai. Dahulu, ia memakai gerobak berganti warteg dengan ukuran kecil untuk berdagang. Dari bisnis roti chanai tersebut, ia mulai membuka warung makan yang lebih besar, yaitu martabak HAR. HAR merupakan singkatan dari namanya, yaitu Haji Abdul Rozak, seperti dilansir dalam Antaranews.

Baca: 10 Makanan Online yang Paling Banyak Dipesan, Martabak Urutan Kedua

Setelah reformasi, PT HAR sangat terkenal di wilayah palembang. Begitu juga dengan Haji Abdul Rozak. Perusahaannya semakin banyak dilihat oleh para kontraktor besar. Sayangnya, perusahaan tersebut hanya bertahan beberapa tahun saja lantaran Haji Abdul Rozak semakin tua dan kesulitan untuk menangani usahanya sendiri. Semakin hari, kondisi kesehatannya pun semakin menurun sehingga PT HAR semakin sulit untuk mengatasi usaha dan permasalahannya. Pada 2001, HAJI Abdul Rozak pun harus menghembuskan napas terakhir kalinya di umur 91 tahun.

Lalu, usaha rumah makan HAR di teruskan oleh putranya, yaitu Haji Abu Bakar Rozak. Namun, tidak ada yang mau mengelola PT HAR tersebut secara berkelanjutan. Akibatnya, satu tahun setelah kematian Haji Abdul Rozak, PT HAR tutup secara massal dan berganti nama menjadi martabak HAR yang merupakan cabang dari rumah makan HAR di Jalan Jendral Sudirman, tepat berada di seberang Masjid Agung Palembang. Sampai sekarang, nama martabak HAR tetap harum dan memiliki lebih dari tiga cabang di Palembang.

Mengutip hallo.palembang.go.id, martabak HAR berisikan telur ayam atau bebek dan berkuah kari dengan campuran kentang, ditambah kuah cuka, dan irisan cabai rawit. Ukuran satu porsi martabak ini cukup mengenyangkan untuk mengisi perut yang keroncongan.

Perbedaan martabak ini terlihat dari proses pembuatannya. Martabak HAR hanya memasukan dua butir telur ayam atau bebek ke kulit lumpia. Biasanya, martabak lainnya mencampurkan olahan yang sudah dicampuri telur dengan daging dan potongan daun bawang ke kulit lumpia sehingga inilah perbedaan jelas dari martabak HAR dan lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kulit lumpia martabak HAR yang telah terisi telur, lalu digoreng di atas minyak panas kurang lebih selama lima menit. Setelah matang, martabak ini dihidangkan bersama siraman kuah kari kental. Kentalnya kari berasal dari bahan baku tambahan, yaitu kentang.

Dalam kuah kari tersebut juga terdapat potongan daging yang semakin membuat seseorang tidak sabar untuk menyantapnya. Bagi seorang penikmat pedas, jangan lupa menambahkan irisan cabai hijau yang telah dicampur oleh cuka dan kecap asin agar rasa martabak ini semakin mantap. Martabak HAR pun mengklaim bahwa kuah kari khas milik mereka tidak menggunakan penyedap masakan sama sekali. 

Untuk jam operasional martabak HAR mulai buka pada pukul 06.00-01.00 setiap hari. Semantara itu, selama Ramadan, martabak ini buka mulai pukul 13.00-01.00. Harga martabak ini pun juga tidak terlalu mahal, seseorang hanya perlu mempersiapkan uang Rp 18 ribu untuk satu porsi martabak HAR dengan telur ayam dan Rp 20 ribu dengan telur bebek.

RACHEL FARAHDIBAR 

Baca juga: Martabak HAR Kuliner Wajib di Kota Empek-empek

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

13 jam lalu

Ilustrasi perceraian. Shutterstock
Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

4 hari lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.


PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

4 hari lalu

Alat berat dikerahkan untuk menyelesaikan pengaspalan  Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, 27 Maret 2024. Untuk memperlancar arus mudik 2024 serta meningkatkan kenyamanan pemudik, PT Waskita Sriwijaya Tol melakukan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) dengan metode Scrapping Filling Overlay, Leveling, Patching dan ditargerkan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 H. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

4 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

5 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

6 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.


Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

7 hari lalu

Destinasi wisata budaya tempo dulu di Bukit Siguntang, Palembang. Di dalam Bukit Siguntang terdapat diantara nya makam Putri Rambut Selako. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata


Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

7 hari lalu

Manajemen Aryaduta Menteng berbuka puasa bersama anak-anak panti asuhan dari Yayasan Nurul Iman Jafariyah
Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

Aryaduta Menteng tidak hanya menjadi sebuah hotel, tetapi juga sebuah tempat yang mampu menyatukan beragam kalangan untuk berbagi kebahagiaan.


Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

8 hari lalu

Polisi usut kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 April 2024. ANTARA/HO-Polrestabes Palembang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.


Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

8 hari lalu

Tanjak, penutup kepala khas Sumatra Selatan, karya Heri Sutanto atau Cek Eri bisa dipesan secara custom order. TEMPO/Parliza Hendrawan
Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

Tanjak, bersama songket, dikenal sebagai bagian tak terlepas dari pakaian adat Palembang yang berfungsi sebagai penutup kepala pria.