TEMPO.CO, Jakarta - Jalur pendakian Gunung Kerinci ditutup sementara akibat adanya peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Oktober 2022. Penutupan dilakukan di dua wilayah pendakian, yaitu Kerinci Jambi dan Solok Selatan Sumatera Barat.
"Penutupan kawasan Gunung Kerinci untuk tujuan wisata pendakian, baik dari pintu masuk Pos R10 Kersik Tuo, Kerinci maupun dari Camping Ground Bangun Rejo, Solok Selatan mulai hari ini," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Kerinci Seblat Wilayah IV David, Rabu.
Menurut Surat Edaran Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), berdasarkan pantauan visual dari Pos R10 Kersik Tuo, Kerinci, Jambi, terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Kerinci pada 18 hingga 19 Oktober 2022. "Secara visual dari Solok Selatan dan Kerinci memang terlihat kepulan asap di puncak gunung," kata David.
Petugas Pos PGA Kerinci Irwan Safwan mengatakan gunung dengan ketinggian 3.805 meter dari permukaan laut tersebut mengalami gempa tremor sejak tiga pekan terakhir. "Biasanya didominasi oleh hembusan. Dalam seminggu ini muncul gempa tremor terus menerus yang menandakan adanya aktivitas magma," ujarnya.
Pada Rabu pagi, Gunung Kerinci menyemburkan asap dengan ketinggian mencapai 700 meter dari puncak gunung dengan warna kelabu dan kecoklatan. Dengan adanya peningkatan aktivitas itu, masyarakat dan wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas di area rawan bencana.
Hari ini, Pos R10 Kersik Tuo telah menutup jalur pendakian Kerinci. Sejumlah pendaki yang berencana mendaki pun batal karena peringatan itu. Sementara dari Solok Selatan, sejak jalur pendakian dibuka kembali belum ada yang mendaki gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Solok Selatan itu.
Baca juga: Sebelum Pergi Mendaki, Pastikan Bawa Barang-barang Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
