Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Intens Guyur Yogyakarta, Ini Peringatan Bagi yang Sambangi Gunung Merapi

image-gnews
Relawan BPPTKG Yogyakarta melakukan pemantauan Gunung Merapi menggunakan drone. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Relawan BPPTKG Yogyakarta melakukan pemantauan Gunung Merapi menggunakan drone. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hujan mulai intens mengguyur wilayah Yogyakarta secara merata memasuki Oktober ini. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pun tak henti memperbaharui situasi khususnya di sekitaran Gunung Merapi, baik bagi warga maupun wisatawan.

"Masyarakat juga wisatawan perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diprediksikan akan berlangsung beberapa hari ke depan di Yogya akibat masa pancaroba ini," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana, Selasa, 11 Oktober 2022.

Sepekan terakhir, hujan disertai angin kencang menyebabkan sejumlah dampak longsor di Yogyakarta. Awal pekan ini, misalnya longsor menutup akses jalan menuju lokasi ziarah Sendangsono Desa Banjaroyo  Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo hingga masih belum dapat dilalui.

Biwara pun turut mewanti wanti potensi bencana, khususnya di sekitaran kawasan Gunung Merapi meski aktivitas pendakian masih terlarang akibat erupsi. Peringatan BPBD itu mengacu informasi peringatan dini BMKG yang memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Yogyakarta setidaknya hingga 15 Oktober 2022.

"Kewaspadaan mulai ditingkatkan khususnya bagi yang berada di lereng Gunung Merapi, terutama terkait potensi lahar dingin," kata Biwara.

BPBD menyebutkan potensi bahaya banjir lahar di Merapi perlu diwaspadai seksama mengingat material yang dimuntahkan Merapi dalam periode erupsi dua tahun terakhir terus menumpuk hingga jutaan meter kubik. "Sungai-sungai berhulu Gunung Merapi sebagain memang sudah dilakukan normalisasi, semoga jika terjadi lahar dingin tertampung di sungai-sungai itu, tidak meluap ke pemukiman," ujarnya.

"Namun kami meminta siapapun yang beraktivitas di jalur sungai Merapi selalu waspada di musim penghujan ini, terlebih jika hujan turun dengan durasi sangat lama," kata Biwara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso menuturkan saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga dan aktivitas vulkanik masih terjadi. "Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi juga bahaya lahar terutama saat terjadi hujan," kata dia.

Agus menuturkan sepanjang periode 30 September - 6 Oktober 2022 Merapi masih mengeluarkan guguran lava sebanyak lima kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter dan satu kali ke arah barat (hulu Kali Putih) dengan jarak luncur 800 meter. Berdasarkan perhitungan dari hasil foto udara dengan drone, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.626.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.

"Intensitas curah hujan sebesar 88 mm/jam selama 145 menit di Pos Kaliurang sempat terjadi pada tanggal 3 Oktober, dan membuat adanya penambahan aliran di Sungai Boyong," kata Agus.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono menyebut wilayah DIY pada pekan ini berpotensi mengalami cuaca ekstrem berdasarkan pengamatan dinamika atmosfer yang terjadi. BMKG Yogyakarta pun mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung akibat cuaca ekstrem tersebut. "Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata dia.

Baca juga: Meriahnya Karnaval HUT Yogyakarta ke-266, Warga dan Wisatawan Padati Pusat Kota

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merti Umbul, Tradisi Warga Sleman Yogyakarta Syukuri Mata Air yang Terus Mengalir saat Kemarau

14 menit lalu

Warga Dusun Saren Sleman menggelar Merti Umbul untuk mensyukuri limpahan air yang terus mengalir di masa kemarau. (Dok. Istimewa)
Merti Umbul, Tradisi Warga Sleman Yogyakarta Syukuri Mata Air yang Terus Mengalir saat Kemarau

Merti Umbul dianggap penting dilakukan warga Dusun Saren di Sleman, Yogyakarta, karena sejarah panjang mata air serta kemanfaatan Umbul Saren.


Orang Tak Akan Tenggelam di Laut Mati, Begini Penjelasannya

18 jam lalu

Mengapung di Laut Mati. Shutterstock
Orang Tak Akan Tenggelam di Laut Mati, Begini Penjelasannya

ini alasan mengapa orang mengapung dan tak tenggelam jika berada di Laut Mati.


5 Destinasi Wisata Religi Gua Maria di Indonesia, Termasuk Replika Gua Populer di Lourdes

18 jam lalu

Gua Maria Kaliori di Banyumas. Shutterstock
5 Destinasi Wisata Religi Gua Maria di Indonesia, Termasuk Replika Gua Populer di Lourdes

Berikut beberapa destinasi wisata religi Gua Maria yang terdapat di indonesia. Ada Gua Maria replika gua populer yang terdapat di Lourdes.


Catat, Ada Festival Anggrek Vanda Khas Lereng Merapi sampai Akhir Pekan Ini

3 hari lalu

Festival Anggrek Vanda Tricolor digelar di Taman Anggrek Titi Orchids Boyong, Harjobinangun, Pakem, Sleman, mulai 21 hingga 24 September 2023. (Dok. Istimewa)
Catat, Ada Festival Anggrek Vanda Khas Lereng Merapi sampai Akhir Pekan Ini

Sedikitnya tercatat 74 spesies anggrek Merapi, Vanda tricolor termasuk yang paling ikonik.


Berakhir Pekan Sembari Belajar Sejarah dari Vredeburg Fair Yogyakarta

3 hari lalu

Suasana Vredeburg Fair 2023 di Benteng Vredeburg Yogyakarta. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Berakhir Pekan Sembari Belajar Sejarah dari Vredeburg Fair Yogyakarta

Wisatawan Yogyakarta disuguhi pameran seni dan benda bersejarah, karya komunitas, panggung kesenian, gowes sejarah hingga musik.


Jurus Pengusaha Yogyakarta Imbangi Gempuran Tren Belanja Online

4 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Jurus Pengusaha Yogyakarta Imbangi Gempuran Tren Belanja Online

Kalangan pengusaha di Daerah Istimewa Yogyakarta merespons keluhan kalangan pedagang di beberapa daerah yang merugi akibat gempuran belanja online.


Pemilu 2024 Kemungkinan Digelar Saat Musim Hujan, KPU Antisipasi Cuaca Ekstrem hingga Bencana Alam

4 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari membetikan keterangan saat penyerahan buku Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan KPU Tahun 2022 di kantor KPU, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023. Hasil pemeriksaan BPK laporan keuangan KPU dinyatakan wajar tanpa pengecualian. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pemilu 2024 Kemungkinan Digelar Saat Musim Hujan, KPU Antisipasi Cuaca Ekstrem hingga Bencana Alam

Ketua KPU Hasyim Asyari menyatakan pihaknya telah menyusun langkah antisipasi jika Pemilu 2024 digelar saat musim hujan.


Berwisata Kudapan Jadul Era Sultan HB VII di Pasar Lawas Mataram Kotagede

7 hari lalu

Suasana Pasar Lawas Mataram yang digelar di halaman Masjid Kotagede, Yogyakarta, pada Jumat, hingga Ahad, 15-17 September 2023. (Dok. Istimewa)
Berwisata Kudapan Jadul Era Sultan HB VII di Pasar Lawas Mataram Kotagede

Pasar Lawas Mataram membawa pengunjung berwisata ke masa lalu lewat dolanan dan jajanan lawas yang sudah jarang ditemui.


Yogyakarta Branding Desa Wisata Purwosari Kulon Progo, dari Hutan Pinus sampai Kebun Teh Eksotis

7 hari lalu

Suasana Visiting Jogja Tourism Walk di Desa Wisata Purwosari Kulon Progo, Sabtu (16/9). (Dok.istimewa)
Yogyakarta Branding Desa Wisata Purwosari Kulon Progo, dari Hutan Pinus sampai Kebun Teh Eksotis

Potensi di desa wisata Purwosari di Kulon Progo, Yogyakarta, dikemas ulang untuk menarik wisatawan.


Resmikan Toko NU-Mandiri di Yogya, Mendag Zulhas : Masyarakat Harus Pintar Berdagang

7 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meresmikan Toko Jama'ah NU-Mandiri atau Numan di Sleman Yogyakarta Minggu (17/9). Dok.istimewa
Resmikan Toko NU-Mandiri di Yogya, Mendag Zulhas : Masyarakat Harus Pintar Berdagang

Zulhas menuturkan warung berkonsep UMKM ini menjadi salah satu ikhtiar untuk untuk mengangkat ekonomi umat.