Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wisata Kya-kya Surabaya atau Wisata Pecinan di Jalan Kembang Jepun, Surabaya dihidupkan lagi setelah bertahun-tahun tidak terurus. Wisata Pecinan ini sudah lama dikenal menjadi alternatif tempat kuliner malam masyarakat di Kota Pahlawan.

Tempat wisata ini telah memiliki sejarah panjang. Bahkan melewati masa penjajahan Belanda sampai Jepang. Kya-kya tumbuh ketika masyarakat ingin merombak kawasan Kembang Jepun menjadi semacam pasar malam.

Melansir p2k.unkris.ac.id, kawasan Kembang Jepun sejatinya sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan menjadi tempat banyak orang dari berbagai bangsa tinggal. Nama Kembang Jepun dikenal ketika masa penjajahan Jepang atau Jepun. Ketika itu, banyak serdadu Jepang yang mencari teman wanita atau juga disebut kembang di sekitar daerah ini.

Ketika masa pemerintah Belanda, jalan ini dinamakan Handelstraat. 
Handel
 artinya perdagangan dan straat artinya jalan. Banyak pedagang asing yang berlabuh di sepanjang Jalan Kembang Jepun, Kota Surabaya. Lalu melihat keragaman budaya, pemerintah Belanda akhirnya membagi daerah ini berdasarkan beberapa daerah.

Belanda Bagi Kawasan

Pemerintah Belanda menempatkan kampung Arab dan Melayu di daerah utara. Kawasan menjadi Pecinan di selatan Kalimas, dengan Jalan Kembang Jepun sebagai pembatasnya. Belanda sendiri tinggal di Barat Kalimas yang kemudian mendirikan komunitas "Eropa Kecil".

Seiring waktu berjalan, para pedagang Tionghoa mulai masuk dan membangun kawasan bernuansa Pecinan. Banyak fasilitas hiburan didirikan, bahkan ada yang masih bertahan hingga kini, seperti Restoran Kiet Wan Kie.

Awal abad ke21, pemerintah Kota Surabaya pernah berkeinginan untuk menjadikan kawasan Kembang Jepun menjadi semacam Malioboro, namun tak ada tanggapan baik dari pedagang kaki lima. Akibatnya kawasan ini menjadi gelap gulita dan rawan kejahatan.

Melihat hal ini, ide muncul dari Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN untuk menjadikan tempat ini sebagai ikon kota Surabaya pada 2003. Tahap demi tahap pembangunan pusat Kya-kya didesain dengan rapi di sepanjang jalan seluas 20 meter dan panjang 730 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan ukuran itu, pemerintah memperkirakan dapat menampung 200 pedagang, 2000 kursi, beserta 500 meja makan dengan memperhatikan keamanan.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Korea Utara Luncurkan Roket, Picu Peringatan Evakuasi di Korea Selatan dan Jepang

2 jam lalu

Sebuah rudal diluncurkan saat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi sub-unit artileri jarak jauh Tentara Rakyat Korea, di Korea Utara, 2 Maret 2020. Korea Utara meluncurkan dua roket dari pantai timur Utara menuju Laut Jepang. KCNA/via REUTERS
Korea Utara Luncurkan Roket, Picu Peringatan Evakuasi di Korea Selatan dan Jepang

Korsel mengatakan roket Korea Utara itu menghilang dari radar lebih awal, menunjukkan kemungkinan jatuh atau pecah di udara.


Putra PM Jepang Dipaksa Mundur dari Posisi Ajudan Ayahnya, Ini Alasannya

23 jam lalu

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menghadiri acara Kemitraan untuk Infrastruktur Global dan Investasi selama KTT G7, di Hotel Grand Prince di Hiroshima, Jepang, 20 Mei 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Putra PM Jepang Dipaksa Mundur dari Posisi Ajudan Ayahnya, Ini Alasannya

Majalah Jepang pekan lalu menerbitkan foto-foto putra PM Fumio Kishida yang berpura-pura mengadakan konferensi pers di podium kediaman resmi


Pertama di Indonesia, NTB akan Bangun Perusahaan Energi Terbarukan

1 hari lalu

Gubernur NTB periode 2018-2023, Zulkieflimansyah, saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 19 September 2018. TEMPO/Subekti.
Pertama di Indonesia, NTB akan Bangun Perusahaan Energi Terbarukan

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan memiliki perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan.


China Minta Jepang Tak Ikuti AS Batasi Ekspor Semikonduktor

1 hari lalu

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
China Minta Jepang Tak Ikuti AS Batasi Ekspor Semikonduktor

Jepang dan AS melakukan pembatasan ekspor semikonduktor ke China untuk menghambat produksi superkomputer yang bisa digunakan untuk senjata nuklir


Jepang Siapkan Rudal untuk Hadapi Peluncuran Satelit Korea Utara

1 hari lalu

Peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru Hwasong-18 di lokasi yang dirahasiakan pada 13 April 2023. KCNA via REUTERS TV/via REUTERS
Jepang Siapkan Rudal untuk Hadapi Peluncuran Satelit Korea Utara

Jepang pada Senin, 29 Mei 2023, menyiagakan pertahanan rudal misil balistiknya menyusul pengumuman Korea Utara tentang peluncuran satelit.


6 Film Kartun Zaman Dulu yang Menemani Masa Kecil Generasi 90an

1 hari lalu

Poster serial live action One Piece. Dok. Netflix
6 Film Kartun Zaman Dulu yang Menemani Masa Kecil Generasi 90an

Sejumlah kartun masa kecil dari Jepang hingga Amerika Serikat masih patut diacungi jempol. Nostalgia kartun-kartun zaman dulu berikut ini.


AS Ajak Sekutu Lawan Boikot China atas Micron

2 hari lalu

Ilustrasi chip buatan Micron, AS. REUTERS/Kai Pfaffenbach
AS Ajak Sekutu Lawan Boikot China atas Micron

Amerika Serikat "tidak akan mentolerir" larangan China atas pembelian chip memori Micron dan bekerja sama dengan sekutu untuk mengatasinya


Profil dan Karir Politik Whisnu Sakti Buana, Tokoh PDIP Surabaya yang Meninggal Dunia

2 hari lalu

Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)
Profil dan Karir Politik Whisnu Sakti Buana, Tokoh PDIP Surabaya yang Meninggal Dunia

Profil Whisnu Sakti Buana yang wafat. Tokoh PDIP Surabaya ini meninggal dunia karena sakit jantung saat perjalanan menuju RS.


Jepang Tingkatkan Sanksi ke Rusia, Kutuk Penyebaran Senjata Nuklir di Belarusia

3 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Yars Rusia diluncurkan selama latihan yang diadakan oleh pasukan nuklir strategis di Plesetsk Cosmodrome, Rusia, 26 Oktober 2022. Manuver tersebut merupakan peringatan Putin tentang kesiapannya untuk menggunakan
Jepang Tingkatkan Sanksi ke Rusia, Kutuk Penyebaran Senjata Nuklir di Belarusia

Jepang akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia menyusul penyebaran senjata nuklir Moskow di Belarusia.


Zulkifli Hasan dan Nishimura Yasutoshi Bahas Peningkatan Kerja Sama

3 hari lalu

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Nishimura Yasutoshi di Detroit, Amerika Serikat, Kamis (25/5).
Zulkifli Hasan dan Nishimura Yasutoshi Bahas Peningkatan Kerja Sama

Jepang tertarik menjalin kerja sama di bidang energi untuk ibu kota baru Indonesia.