Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ziarah ke Pemakaman Raja-raja Mataram di Imogiri Mendaki Ratusan Anak Tangga

image-gnews
Makam Raja-raja Imogiri. antaranews.com
Makam Raja-raja Imogiri. antaranews.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBagi Anda penggemar wisata bersejarah dan mistis, Makam Raja Imogiri sudah seharusnya masuk dalam daftar keinginan Anda. Kawasan Imogiri merupakan pemakan keramat yang didedikasikan khusus bagi anggota keluarga Kerajaan Mataram.

Kompleks makam raja Imogiri atau keturunan Kerajaan Mataram ini memiliki desain arsitektur yang menanjak seperti bangunan-bangunan candi. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa Anda harus menaiki 500 anak tangga untuk mencapai makam puncak, yaitu makam Sultan Agung.

Secara administratif, Makam Raja-Raja Imogiri ini terletak di Kalurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gapura makam Kasunanan Surakarta. Foto: Imam Basthomi.

Asal Usul Makam Raja Imogiri

Situs Indonesia Travel menyebutkan bahwa nama Imogiri atau Imagiri bersumber dari bahasa Sanskerta, Himagiri, yang berarti gunung salju. Walaupun kompleks pemakaman ini tidak dipenuhi oleh salju, beberapa orang percaya bahwa penamaan ini merujuk pada upaya untuk mencapai kompleks pemakaman melalui undakan dan batu terjal layaknya mendaki gunung bersalju. 

Kompleks pemakaman ini diperkirakan telah dibangun lebih dari enam abad lalu, tepatnya pada tahun 1632. Kala itu, Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Ketiga Kerajaan Mataram Islam, diduga menginginkan kompleks pemakaman tersendiri untuk diri dan keluarga. Oleh karena itu, dibangunlah kompleks Makam Raja Imogiri. 

Arsitektur dan Tata Letak Kompleks Makam Raja Imogiri

Secara umum, kompleks Makam Raja Imogiri memiliki dua area. Area pertama terletak di bagian sayap barat dan diperuntukkan Raja-Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat Solo. Kemudian, area kedua di sayap timur menjadi lokasi peristirahatan Raja-raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat Yogyakarta.

Sebelum memasuki pelataran kompleks, Anda akan melihat dan menemukan tiga gerbang utama. Tiga gerbang ini merupakan simbol tiga fase utama perjalanan hidup manusia, yaitu kelahiran, kehidupan di dunia, dan kematian.

Selain itu, Anda juga akan melihat bahwa kompleks ini memiliki tiga bagian utama. Laman Indonesia Travel menjelaskan bahwa bagian kedua atau bagian tengah dari kompleks disebut Kasultanagungan dan biasanya paling menarik minat wisatawan karena menjadi bagian tertua di kompleks.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian, salah satu daya tarik utama kompleks Makam Raja Imogiri ini adalah empat wadah besar yang menampung air suci untuk berwudu dan diyakini memiliki kekuatan penyembuhan.

Keempat wadah tersebut diketahui diberikan oleh kerajaan lain kepada Sultan Agung dan setiap wadah memiliki nama tersendiri. Apabila dirunut, empat wadah tersebut merupakan pemberian Nyai Danumurti dari kerajaan Sriwijaya di Palembang, Kiai Danumaya dari kesultanan Samudera Pasai di Aceh, Kiai Mendhung dari Ngerum di Turki, dan Nyai Siyem dari Kerajaan Siam di Thailand. 

Uniknya, setiap bulan Sura atau Muharram menurut kalender Hijriah, keempat wadah tersebut akan dibersihkan dalam upacara bernama Nguras Enceh. Kendati demikian, umumnya, air dalam wadah-wadah tersebut dibersihkan secara berkala guna menjamin kebersihan dan kesuciannya.

Jadwal kunjungan kompleks Makam Raja Imogiri. Foto: Imam Basthomi.

Jalur Transportasi Menuju Kompleks Makam Raja Imogiri

Secara geografis, kompleks Makam Raja Imogiri diperkirakan hanya berjarak sejauh 17 kilometer ke arah tenggara dari pusat Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, jarak ini masih bisa ditempuh dengan mobil ataupun bus bagi Anda baik wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Apabila Anda tertarik untuk bertualang dan suka menjelajah, perjalanan menuju Makam Raja Imogiri juga dapat Anda tempuh dengan angkutan umum berupa bus dari Terminal Giwangan, Yogyakarta. Namun, banyak rekomendasi di internet yang menyarankan Anda untuk menyewa mobil saja agar perjalanan lebih fleksibel dan lebih nyaman.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN 

Baca: Kompleks Makam Raja Imogiri Terbagi 3 Wilayah Mengikuti Perjanjian Giyanti

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

4 jam lalu

Ajang Kustomfest 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono
Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

Pameran modifikasi kendaraan terbesar di Tanah Air, Kustomfest, bakal kembali digelar akhir pekan ini di kawasan Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Sabtu-Minggu, 5-6 Oktober 2024.


Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

8 jam lalu

Sterilisasi kawasan Bong Suwung yang berada di sisi barat Stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis, 3 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

PT. KAI Daop 6 Yogyakarta pekan ini baru selesai melakukan sterilisasi kawasan Bong Suwung di wilayah emplasemen bagian barat Stasiun Yogyakarta.


Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

9 jam lalu

Operasi penutupan usaha miras ilegal di Sleman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

Pelaku industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak adanya kontrol ketat dari pemerintah daerah atas masih maraknya penjualan minuman beralkohol.


Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

1 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX. Dok. Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

Sultan Hamengkubuwono IX menyumbang 6,5 juta gulden untuk Indonesia melalui Sukarno. Dana itu dijadikan kas negara di awal kemerdekaan RI.


Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

1 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.


Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

1 hari lalu

Para perajin melakukan pewarnaan kain batik di Larissa Batik Gallery & Workshop, di Pesindon, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu 28 Mei 2022. Industri batik di Pekalongan merupakan salah penopang perekonomian kota dan terkenal hingga ke mancanegara. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batik yang berbeda, yang mencerminkan tradisi, filosofi, dan lingkungan alam di sekitarnya.


Hari Batik Nasional, Karya Anak Penyintas Kanker Sepanjang 50 Meter Dipamerkan di Yogyakarta

2 hari lalu

Peringatan Hari Batik Nasional diwarnai pameran batik karya 65 anak penyintas kanker di kawasan Museum Benteng Vredeburg-Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Hari Batik Nasional, Karya Anak Penyintas Kanker Sepanjang 50 Meter Dipamerkan di Yogyakarta

Pameran di jalanan bertajuk Mahakarya Batik Humanity in Harmony, memeriahkan Hari Batik Nasional.


36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

2 hari lalu

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

Di depan jasad Sultan Hamengkubuwono IX, empat putra menikah bersama-sama dengan calon istri mereka.


Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

2 hari lalu

Brigjen Katamso. Wikipedia
Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

Kematian tragis Birgen Katamso dan Kolonel Sugiyono akibat G30s di Yogyakarta. Keduanya dianugerahi sebagai Pahlawan Revolusi.


Satpol PP Yogyakarta Buru Manusia Silver yang Ngamuk karena Tak Diberi Uang, Coreng Wisata Jogja

2 hari lalu

Satpol PP Kota Yogyakarta menertibkan manusia silver pasca viral aksi gebrak mobil pengguna jalan gara gara tak diberi uang. Dok. Satpol PP Kota Yogyakarta
Satpol PP Yogyakarta Buru Manusia Silver yang Ngamuk karena Tak Diberi Uang, Coreng Wisata Jogja

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta tengah memburu pengemis dengan dandanan tubuh diwarnai serba perak atau kerap disebut manusia silver yang belakangan viral di media sosial.