Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simak Dulu Asal Usul Kota Madiun Sebelum Berwisata Ke Kota Pecel

image-gnews
Menko PMK Muhadjir Effendy didampingi Wali Kota Madiun H. Maidi juga meninjau tempat isolasi mandiri bagi mereka yang nekat mudik ke Kota Madiun, yaitu di bekas Rumah Tahanan Militer  (RTM) Madiun yang terletak di Jalan A. Yani, Kota Madiun. Foto/Kemenko PMK
Menko PMK Muhadjir Effendy didampingi Wali Kota Madiun H. Maidi juga meninjau tempat isolasi mandiri bagi mereka yang nekat mudik ke Kota Madiun, yaitu di bekas Rumah Tahanan Militer (RTM) Madiun yang terletak di Jalan A. Yani, Kota Madiun. Foto/Kemenko PMK
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKota Madiun memiliki destinasi wisata alam yang dapat memanjakan pikiran bagi siapa saja yang mengunjunginya. Selain itu, dunia kuliner yang disajikan oleh Madiun juga tidak kalah beragam dan menarik untuk dicicipi satu per satu. Namun, selain wisata dan kuliner, Madiun juga memiliki cerita historisitas tersendiri yang berkesan bagi masyarakat asli Madiun.

Lahirnya pemerintahan Kota Madiun dapat dipelajari dan ditelusuri dari sisa-sisa peninggalan sejarah, yaitu lembaga, adat istiadat, ataupun barang-barang. Kota Madiun memiliki dua kelurahan kala itu pada masa pemerintahan Kesultanan Mataram, kedua kelurahan tersebut memiliki status sebagai tanah perdikan (kebebasan). Tanah perdikan ini adalah tanah yang bebas membayar pajak ke kerajaan dan bebas mengurus rumah tangganya sendiri.  

Berdirinya Madiun

Melansir dari madiunkota.go.id, jauh sebelum Kesultanan Mataram menduduki kelurahan Madiun, pada masa akhir pemerintah Majapahit di wilayah Madiun selatan sudah terdapat kerajaan atau pemerintahan Gagelang. Pemerintahan ini didirikan oleh Adipati Gugur Putra Brawijaya terakhir.

Selanjutnya dengan pertimbangan berdasarkan aspek geografi dan ekonomi, pusat pemerintahan bergeser ke bagian utara di pinggir bengawan Madiun yang dinamakan Kutho Miring, tepatnya di wilayah kelurahan Demangan dan kemudian pindah kembali ke kawasan Rumah Dinas Bupati Madiun sekarang ini.

Letak Madiun yang sangat strategis tersebut, tepatnya di tengah-tengah perbatasan Kerajaan Kadiri (Daha) membuat para pemberontak Kerajaan Mataram membangun markas di Madiun. Pemberontakan ini terjadi pada masa pemerintahan Kutho Miring. Saat itu, masyarakat Madiun pun sangat waspada, jika terkena imbas dari pemberontakan. 

Namun, ketika itu Madiun yang dipimpin oleh Bupati Mancanegara Timur bernama Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau Ki Ageng Ronggo (gelar: Ronggo) yang wilayah kerjanya juga meliputi daerah Sawo Ponorogo ditugaskan untuk mendamaikan pemberontakan tersebut. Alhasil, kecemasan masyarakat Madiun pun teredam. Dengan begitu, tindakan yang dilakukan oleh Ki Ageng Ronggo ini memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat Madiun. Dengan ini, Ki Ageng Ronggo dinobatkan sebagai perintis Madiun.

Mengutip dari p2k.unkris.ac.id, asal nama Madiun berasal dari kata medi (hantu) dan ayun-ayun (berayunan). Ki Ageng Ronggo mengartikan bahwa dua kata ini merepresentasikan dirinya ketika memperagakan Babat Tanah Madiun banyak hantu yang berkeliaran. Terdapat penjelasan lainnya yang menyatakan karena adanya kesamaan dengan nama keris milik Ki Ageng  Ronggo, yaitu Keris Tundhung Medhiun. Namun, awalnya nama daerah ini bukanlah Madiun, melainkan Wonoasri. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, pada masa kepemimpinan Ronggo II yang bergelar Ronggo Prawirodirdjo, lahirlah seorang pahlawan nasional putra asal Madiun yang memiliki tugas sebagai Senopati Perang Pangeran Diponegoro yang bernama Ali Basah Sentot Prawirodirdjo.               

Sebelum meletus Perang Diponegoro, Madiun belum pernah dikunjungi oleh orang-orang Belanda atau Eropa lainnya. Dengan berakhirnya Perang Diponegoro, Belanda mengetahui potensi daerah Madiun dan terhitung mulai 1 Januari 1832 Madiun secara resmi dikuasai oleh Pemerintahan Hindia Belanda dan dibentuklah suatu tatanan Pemerintahan yang berstatus karesidenan dengan ibu kota di Desa Kartoharjo (tempat istana Patih Kartoharjo).

Semua orang Belanda dan Eropa yang bermukim di Kota Madiun merasa memiliki kekuasaan superior sehingga berusaha untuk melaksanakan segregasi (pemisahan) sosial. Namun, berdasarkan perundang-undangan Inland-sche Gementee Ordonantie oleh departemen Binnen-landsch dibentuk Staads Gementee Madiun atau Kota Praja Madiun sesuai dengan peraturan Pemerintahan Hindia Belanda pada 20 Juni 1918 dengan Staatsblaad (1918) nomor 326.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Ada Bjorka di Madiun? Yang Jelas Ada Hutan Pinus Nongko Ijo dan Monumen Kresek

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

25 hari lalu

Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

Pangeran Diponegoro ketika itu bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya yang tersisa dibebaskan.


Enik Waldkonig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

27 hari lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Enik Waldkonig, Bos SHB Tersangka Dugaan TPPO Magang Jerman Asal Madiun, Diduga Tukang Atur Mahasiswa

Tersangka kasus TPPO berkedok program magang di Jerman Enik Waldkonig bernama lahir Enik Rutita merupakan perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur.


Banjir di Semarang, Dua Perjalanan Kereta Api ke Madiun Terlambat

40 hari lalu

Seorang petugas berusaha membersihkan air di area lorong keberangkatan penumpang kereta api di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir yang merendam stasiun dengan ketinggian air dari 30 cm - 100 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Rabu di daerah itu menyebabkan pelayanan kereta api terganggu serta sejumlah rute perjalanan kereta api dibatalkan dan dialihkan ke rute kota lain baik kedatangan maupun keberangkatan. ANTARA/Makna Zaezar
Banjir di Semarang, Dua Perjalanan Kereta Api ke Madiun Terlambat

Banjir di Semarang menyebabkan dua perjalanan kereta api ke Madiun terlambat.


Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

51 hari lalu

Kapolres Madiun AKBP Muhammad Ridwan menggelar konferensi pers kasus perampokan mobil boks muatan rokok di Mapolres Madiun, Sabtu, 2 Maret 2024). ANTARA/HO-Humas Polres Madiun
Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

Polisi tangkap tiga dari sembilan anggota komplotan perampok yang merampas ratusan karton rokok dalam sebuah mobil boks,


Kebakaran Istana Pagaruyung 17 Tahun Lalu, Ini Keistimewaan Istana di Kota Batusangkar Sumbar

55 hari lalu

Istana Pagaruyung. wikimedia
Kebakaran Istana Pagaruyung 17 Tahun Lalu, Ini Keistimewaan Istana di Kota Batusangkar Sumbar

Istana Pagaruyung pernah alami kebakaran pada 17 tahun lalu. Berikut sejarah dan keistimewaan istana di Kota Batusangkar, Sumbar.


Desak Anies Tak Jadi Dilangsungkan di Museum Diponegoro Yogyakarta, Ini Keistimewaannya

24 Januari 2024

Museum Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. jogjakota.go.id
Desak Anies Tak Jadi Dilangsungkan di Museum Diponegoro Yogyakarta, Ini Keistimewaannya

Museum Diponegoro Yogyakarta awalnya direncanakan menjadi lokasi acara Desak Anies pada 23 Januari 2024. Tetapi rencana tersebut mendadak dibatalkan.


Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Seorang warga duduk di pelataran rumah bergaya arsitektur Majapahit di Desa Bejijong, Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 10 Maret 2016. Kampung Majapahit merupakan proyek Pemprov Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. ANTARA/Ismar Patrizki
Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?


Ilmuwan Temukan Tiga Lapis Peradaban Tanah Situs Kumitir Mojokerto

15 Januari 2024

Ekskavasi Situs Kumitir di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto yang berlangsung pada 4 Agustus - 9 September 2020. Kredit: Tempo/Kukuh S. Wibowo
Ilmuwan Temukan Tiga Lapis Peradaban Tanah Situs Kumitir Mojokerto

Penelitian geo akeologi menemukan lapisan usia tanah era Medang, Singasari dan Majapahit di Situs Kumitir.


59 Tahun Peristiwa Kanigoro, Penyerangan Anggota PKI ke Pondok Pesantren Al-Jauhar Kediri

14 Januari 2024

Masjid At-Taqwa, saksi Peristiwa Kanigoro pada 13 Januari 1965. Wikipedia/Masvikindonesia
59 Tahun Peristiwa Kanigoro, Penyerangan Anggota PKI ke Pondok Pesantren Al-Jauhar Kediri

Pada 13 Januari 1965 peristiwa pengepungan dan penangkapan peserta pelatihan mental Pelajar Islam Indonesia di Desa Kanigoro, Kediri.


H+1 Tabrakan Kereta di Cicalengka, 4 Kereta Api Menuju Wilayah Madiun Terlambat Sejam

6 Januari 2024

Kondisi rangkaian kereta saat tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 5 Desember 2024. Tabrakan kereta antara kerata commuter line Bandung Raya dengan KA Turangga terjadi pagi hari dengan korban tewas sedikitnya tiga orang. TEMPO/Prima Mulia
H+1 Tabrakan Kereta di Cicalengka, 4 Kereta Api Menuju Wilayah Madiun Terlambat Sejam

Secara umum perjalanan kereta api menuju Bandung berangsur normal.