Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dibangun Selama 12 Tahun, Destinasi Wisata Religi Masjid Giok Aceh Diresmikan

Reporter

Bupati Nagan Raya, Provinsi Aceh, HM Jamin Idham meresmikan penggunaan Masjid Agung Baitul 'Ala atau Masjid Giok, dengan menandatangani prasasti yang terbuat dari Batu Giok di pintu masuk utama masjid di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Jumat, 16 September 2022. (ANTARA/HO-Dok Pemkab Nagan Raya)
Bupati Nagan Raya, Provinsi Aceh, HM Jamin Idham meresmikan penggunaan Masjid Agung Baitul 'Ala atau Masjid Giok, dengan menandatangani prasasti yang terbuat dari Batu Giok di pintu masuk utama masjid di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Jumat, 16 September 2022. (ANTARA/HO-Dok Pemkab Nagan Raya)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah memakan waktu pembangunan selama 12 tahun, Masjid Agung Baitul A’la atau Masjid Giok akhirnya selesai. Masjid yang berlokasi di Komplek Perkantoran Suka Makmue di Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh itu akhirnya bisa digunakan secara resmi pada Jumat, 16 September 2022.

“Selamat datang di Masjid Giok, butuh perjuangan keras untuk bisa menyelesaikan masjid ini,” kata Bupati Nagan Raya M Jamin Idham di Nagan Raya, Jumat.

Menurut Idham, pembangunan masjid tersebut memakan waktu selama 12 tahun karena sempat mengalami berbagai tantangan dan hambatan. Pembangunan Masjid Giok tersebut telah dimulai pada 2010 di masa kepemimpinan Bupati T Zulkarnaini bersama Wakil Bupati HM Kasem Ibrahim periode 2007-2012.

Masjid itu memang sangat unik karena dihiasi oleh batu giok di dinding, tiang hingga lantai. Batu giok yang didominasi warna hijau itu, memiliki kadar yang tinggi dengan skala kekerasan mencapai 7 Mohs.

Idham mengatakan bahan dasar batu giok yang digunakan dalam bangunan masjid meliputi dinding, tiang dan lantai masjid semuanya berasal dari kawasan Kabupaten Nagan Raya. Batu giok tersebut diambil dari kawasan pegunungan Singgah Mata, Kecamatan Beuttong. Adapun pengolahan batu tersebut dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus didatangkan dari Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski disebut sudah selesai dan diresmikan, Idham mengatakan selanjutnya di masjid akan dibangun empat buah menara. Pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran pada 2023.

Idham pun berharap hadirnya masjid giok unik itu dapat menjadikan Kabupaten Nagan Raya lebih dikenal secara luas dan menjadi salah satu tujuan wisata Islami di Aceh. “Saya mengajak seluruh masyarakat, terutama yang berada di seputaran Masjid Agung Baitul A’la, agar memakmurkan masjid ini setiap waktu,” kata dia.

Baca juga: Masjid Giok Nagan Raya Diproyeksikan Jadi Destinasi Wisata Ziarah di Aceh

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Boyolali Bangun Kawasan Wisata Religi untuk Belajar Ibadah Haji dan Umrah

8 hari lalu

Ilustrasi haji atau umrah. REUTERS
Boyolali Bangun Kawasan Wisata Religi untuk Belajar Ibadah Haji dan Umrah

Pembangunan kawasan wisata religi di Boyolali itu sudah berjalan sejak 2021.


Saat Masjid Raya Sheikh Zayed Jadi Magnet Baru Wisatawan ke Kota Solo

12 hari lalu

Sejumlah pengunjung datang ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Rabu, 22 Maret 2023. Jajaran pengurus masjid itu telah menyiapkan sederet program untuk menyemarakkan suasana selama Bulan Ramadan 1444 H. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Saat Masjid Raya Sheikh Zayed Jadi Magnet Baru Wisatawan ke Kota Solo

Dengan besarnya minat wisatawan untuk datang ke Masjid Raya Sheikh Zayed, berbagai sektor lain turut terdampak,


Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

40 hari lalu

Caption Masjid Nur Alam, masjid terapung Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: Hatta Muarabagja/Tempo
Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

Bagi masyarakat di Kota Kendari, khususnya para pelancong, Masjid Al Alam menjadi salah satu destinasi favorit.


Profil Jusuf Hamka, Pendiri Masjid Babah Alun Dulu Tukang Gelut di Pasar Baru

45 hari lalu

Jusuf Hamka. Foto/Instagram
Profil Jusuf Hamka, Pendiri Masjid Babah Alun Dulu Tukang Gelut di Pasar Baru

Jusuf Hamka adalah pendiri Masjid Babah Alun. Pada masa mudanya, ia pernah menjadi jawara di Pasar Baru. Ini profilnya.


Masjid Jogokariyan: Menelusuri Sejarah dan Keunikan Budaya Lokal

46 hari lalu

Masjid Jogokariyan Yogyakarta menyediakan ribuan porsi menu buka gratis setiap hari selama Ramadan. TEMPO | Pribadi Wicaksono.
Masjid Jogokariyan: Menelusuri Sejarah dan Keunikan Budaya Lokal

Menelusuri sejarah Masjid Jogokariyan Yogyakarta beserta kearifan lokal dalam beribadah. Rasakan kedamaian dan ketenangan di sini.


Wisata Religi: 3 Masjid Tertua di Surabaya Termasuk Peninggalan Sunan Ampel

48 hari lalu

Warga melintas di depan Masjid Rahmat, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 16 April 2021. Masjid yang terletak di Jalan Kembang Kuning tersebut merupakan salah satu masjid tua di Surabaya dan peninggalan Sunan Ampel. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Wisata Religi: 3 Masjid Tertua di Surabaya Termasuk Peninggalan Sunan Ampel

Terdapat setidaknya 3 masjid tertua untuk wisata religi di Surabaya, dua di antaranya peninggalan Raden Rahmat atau Sunan Ampel. Di manakah itu?


5 Masjid di Bandung Cocok untuk Destinasi Wisata Religi, Masjid Raya Al Jabbar Salah Satunya

49 hari lalu

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengecek progres pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar, di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (14/9/2022).
5 Masjid di Bandung Cocok untuk Destinasi Wisata Religi, Masjid Raya Al Jabbar Salah Satunya

Selain menjadi tempat ibadah, Masjid bisa menjadi destinasi untuk berwisata religi karena setiap masjid memiliki keindahan serta keunikan tersendiri dalam setiap bangunannya.


Intip Galeri Rasulullah di Masjid Raya Al Jabbar Bandung, Ridwan Kamil: Kaya Informasi

50 hari lalu

Pengunjung melihat diorama di museum Masjid Raya Al Jabbar di Bandung, Jawa Barat, 24 Maret 2023. Museum di basement masjid seluas 3.000 meter persegi ini menampilkan sejarah perjalanan syiar Nabi Muhammad SAW sampai penyeberan Islam ke Nusantara dan Jawa Barat. Isi museum didominasi multimedia dan grafis sebanyak 56 persen, selebihnya benda koleksi, maket, dan diorama. Museum ini  juga menerapkan teknologi video mapping dan augmented reality. TEMPO/Prima Mulia
Intip Galeri Rasulullah di Masjid Raya Al Jabbar Bandung, Ridwan Kamil: Kaya Informasi

Galeri Rasulullah di Masjid Raya Al Jabbar Bandung dapat dijadikan sarana pendidikan agama Islam. Apa apa saja di sana?


Wisata Religi di Yogyakarta, Kunjungi 3 Masjid Gedhe Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

51 hari lalu

Warga berjalan usai melaksanakan salat magrib di Masjid Gedhe Mataram, Kotagede, Yogyakarta, 13 Juni 2016. Masjid tertua di Yogyakarta ini yang dibangun sejak tahun 1587 dan menjadi pusat kegiatan beribadah saat Ramadan. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Wisata Religi di Yogyakarta, Kunjungi 3 Masjid Gedhe Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Destinasi wisata di Yogyakarta banyak ragamnya, sa;lah satunya wisata religi masjid-masjid kuno. Salah satunya Masjid Gedhe Kauman.


Masjid Raya Ganting, Destinasi Wisata Religi Bersejarah di Kota Padang, Pernah Jadi Persinggahan Soekarno

52 hari lalu

Banguanan Masjid Raya Ganting yang sudah berdiri sejak abad ke 19 di Kota Padang. TEMPO | Fachri Hamzah.
Masjid Raya Ganting, Destinasi Wisata Religi Bersejarah di Kota Padang, Pernah Jadi Persinggahan Soekarno

Masjid Raya Ganting di Kota Padang dibangun pada 1866 dan menjadi tempat persinggahan Soekarno dan Fatmawati kala Jepang mendarat di Sumatera Barat.