Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Ubi Cilembu, Si Manis dari Sumedang

image-gnews
Ubi cilembu. (makananriangan.blogspot.com)
Ubi cilembu. (makananriangan.blogspot.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan karbohidrat tak hanya bisa didapatkan dari mengonsumsi nasi. Selain jagung dan sagu, mengonsumsi ubi juga dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat tubuh. Salah satu jenis ubi yang populer di Indonesia adalah ubi Cilembu.

Ubi cilembu atau disebut juga ubi madu merupakan salah satu jenis ubi jalar lokal yang berasal dari Desa Cilembu, Kecamatan Pamuliah, Sumedang, Jawa Barat. Ubi cilembu mulai dikenal sejak 1990-an dan hanya ada di Indonesia.

Sumedang Asal Varietas Ubi Cilembu

Seperti nama lainnya, ubi madu dikenal akan rasa manis alami yang nikmat darinya. Rasa manis dari makanan ini didapat dari kondisi dan karakteristik tanah di Sumedang, serta kandungan unsur hara yang sangat cocok dengan pertumbuhan ubi cilembu. 

Dikutip dari sisemar.sumedangkab.go.id, tiap varietasnya memiliki rasa khas dan unik yang berbeda. Ubi cilembu memiliki ciri-ciri berkulit gading, berurat, dan panjang. Getahnya akan meleleh seperti madu ketika dipanggang. 

Rasa ubi ini sangat manis dan pulen, berbeda dengan ubi kebanyakan. Rasa manisnya akan lebih keluar bila ubi dibakar dalam oven, apalagi apabila ubi mentah telah disimpan lebih dari seminggu. Rasa manis ini menjadi sumber energi bagi yang mengonsumsinya, terutama cocok untuk diet.  

Disarikan dari berbagai sumber, berdasarkan penelitian oleh Agustina Monalisa Tangapo dari Institut Teknologi Bandung, rasa manis yang dihasilkan ubi cilembu dipengaruhi oleh keanekaragaman dan populasi mikrobiologi, khususnya bakteri rizosfer dan endofit pada ubi cilembu. Hal ini lah yang menjadi salah satu faktor penyebab adanya perbedaan rasa manis, antara ubi cilembu yang ditanam di Desa Cilembu dan di luar Desa Cilembu.

Menurut Dosen ITB Dr Yayat Hidayat, ubi Cilembu tak cocok digoreng dan direbus. Hal itu dikarenakan ubi Cilembu jika digoreng akan mudah gosong lantaran kandungan kadar gula yang tinggi di dalamnya. Sedangkan jika direbus kadar gula menurun sehingga mengurangi cita rasa khas dari ubi cilembu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Umumnya ubi Cilembu dikonsumsi dan diperdagangkan dengan dibakar atau di-oven. Ubi Cilembu yang siap diproses adalah yang telah disimpan 5-7 hari usai dipanen. Cirinya yang siap disantap setelah dibakar ialah ubi akan terasa lebih lemas jika dibengkok-bengkokkan, beratnya menyusut dan kulit sedikit keriput.

Ubi Cilembu bakar umumnya diolah dengan dihoben selama sekitar 30-90 menit tergantung ukuran ubinya dan dapat diangkat setelah ubi lunak dan mengeluarkan sejenis cairan lengket gula madu yang manis rasanya. Cairan madu tersebut hanya ada pada ubi Cilembu yang menjadi keistimewaan ubi ini dibandingkan ubi lainnya.

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: Doktor ITB ini Ungkap Misteri Kenapa Ubi Cilembu Sangat Manis

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Tahu Sumedang, Inilah 5 Kuliner Sumedang Lain yang Menggugah Selera

4 jam lalu

Soto Bongko khas Sumedang. antaranews.com
Selain Tahu Sumedang, Inilah 5 Kuliner Sumedang Lain yang Menggugah Selera

Berbicara tentang kuliner di Sumedang, ternyata tidak hanya memiliki tahu umedang yang khas, tetapi terdapat pula berbagai kelezatan kuliner tradisional lain.


Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

17 jam lalu

Sejumlah wisatawan melewati bebatuan di danau biru Situ Cilembang, Desa Hariang, Kecamatan Buah Dua, Sumedang, Jawa Barat, 20 Februari 2016. Danau berair biru dan sangat jernih ini mulai dikenal dan ramai diperbincangkan di media sosial baru-baru ini. TEMPO/Prima Mulia
Ragam 5 Destinasi Wisata Menarik di Kabupaten Sumedang

Kabupaten Sumedang menyediakan berbagai kebutuhan wisata, terutama dengan keunggulan panorama alamnya yang indah.


Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

19 jam lalu

Kendaraan melintasi terowongan kembar di jalur fungsional Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu 7 Mei 2022. Polres Sumedang membuka jalur fungsional Jalan Tol Cisumdawu hingga Minggu 8 Mei 2022 guna mencegah terjadinya kemacetan di jalur arteri Sumedang-Bandung pada arus balik Lebaran 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kerajaan Sumedang Larang Cikal Bakal Kabupaten Sumedang, Bagaimana Sejarahnya?

Kerajaan Sumedang Larang adalah cikal bakal bagi Kabupaten Sumedang yang dikenal hari ini. Dan hari ini 22 April ditetapkan sebagai Hari Jadi Sumedang


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

3 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

3 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

4 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

5 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

5 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.