Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan di Alun-Alun Utara Keraton, Sekaten Buatan Warga Tetap Dibanjiri Pelaku Usaha

image-gnews
Suasana perayan Sekaten. Dok. Pemkot Jogja
Suasana perayan Sekaten. Dok. Pemkot Jogja
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Upaya berbagai elemen warga menghadirkan kembali suasana nostalgia pasar malam perayaan Sekaten di Yogyakarta tahun ini menarik minat masyarakat. Meski perhelatan yang kali ini diberi nama Pasar Rakyat Jogja Gumregah itu tak akan digelar di Alun-Alun Utara depan Keraton Yogyakarta, namun para pelaku usaha yang mendaftarkan diri membludak.

Stand yang disediakan pada perhelatan yang akan digelar 16 September hingga 16 Oktober 2022 di lahan eks kampus STIEKER di Jalan Parangtritis Sewon Bantul itu nyaris 100 persen disewa seluruhnya oleh pelaku usaha. "Pelaku usaha yang sebagian besar UMKM ini tak hanya berasal dari Yogyakarta, tapi juga luar daerah seperti Pangkalanbun, Kalimantan," kata Ketua Harian Pasar Rakyat Jogja Gumregah Inung Norzani Minggu 4 September 2022.

Inung mengatakan pihaknya berusaha memaksimalkan lahan yang ada agar dapat menampung banyak  kios. Berdasarkan lay out saat ini tersedia 203 kios. Jumlah ini masih ada kemungkinan bertambah.

Sedangkan produk yang dijual beraneka ragam mulai dari kuliner, fashion, otomotif, kerajinan, kosmetik dan lainnya. Dalam event hasil kolaborasi Sekretariat Bersama Keistimewaan DIY, Altar Ria Production dan Pola Prakaryan itu, panitia menyediakan kios dengan dua jenis tenda yakni tenda sanavil dan tenda standart berukuran 3 x 3 meter dan 4 x 3 meter.

Tenda-tenda ini akan dibuat per blok dengan masing-masing blok berisi 6 kelompok tenda. Total ada 24 blok yang terkoneksi dengan akses jalan selebar 3 meter hingga 5 meter. 

"Di luar itu ada dua lokasi yang peruntukannya untuk wahana permainan serta satu panggung kesenian dan area parkir kendaraan. Area parkir kendaraan luasannya sekitar 20 meter dengan panjang 111 meter. Jika area ini tak menampung akan dilayani oleh jasa parkir masyarakat sekitar," kata Inung.

Penggunaan genset dilarang dalam event ini karena berpotensi menimbulkan kerawanan. Sebab apabila memakai genset seringkali pedagang membawa jerigen bahan bakar minyak dan ini tidak direkomendasikan.

Ketua Sekber Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra mengatakan antusiasme para pedagang menunjukkan bahwa perekonomian masyarakat sudah mulai bangkit paska pandemi. "Keberadaan sektor UMKM tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun perputaran nilai uangnya kecil namun karena secara kuantitatif jumlahnya sangat banyak sehingga angka komulatifnya turut menggerakkan perekonomian," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Event ini, kata Widihasto, diharapkan dapat menjawab kerinduan masyarakat terhadap gelaran Pasar Malam Perayaan Sekaten. "Pasar Malam Perayaan Sekaten membawa kenangan akan jajanan khas seperti ndog abang, sego gurih, bolang-baling dan lainnya. Produk kuliner khas itu adalah produk lokal yang selayaknya terus diangkat," kata dia.

Selain itu juga wahana hiburan seperti tong setan, komedi putar, gua hantu dan lainnya. Wahana ini bisa jadi penyeimbang ditengah kecenderungan anak-anak kita melulu berkutat pada mainan di gadget.

Koordinator Panggung Kesenian Pasar Rakyat Jogia Gumregah Nano Asmorodono menjelaskan sejauh ini respon para pelaku seni pertunjukkan untuk tampil sangat antusias. Sampai akhir pekan ini sudah terdaftar lebih sekitar 30 grup kesenian atau sanggar. Termasuk ada enam kelompok kesenian ketoprak antara lain grup Bhayangkara, Suara Kenanga, Arma Budaya. Selain itu juga ada kelompok jathilan, reog, tari-tarian, hadroh, dan lainnya.

Ardian Aprianto warga Kauman Kota Yogyakarta yang turut menyewa stand di pasar ini mengaku akan menjual nasi gurih dan endog abang yang selama ini menjadi ikon tatkala ada Pasar Malam Perayaan Sekaten. "Kami berharap kuliner itu bisa mengobati rasa kangen masyarakat terhadap Sekaten, khususnya paketan nasi gurih lengkap dengan lauk yang akan saya jual Rp 15 ribu," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: Sekaten Tahun Ini Ada Lagi, Tapi Bukan di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

16 hari lalu

Prajurit Keraton Yogyakarta mengawal arak-arakan gunungan Grebeg Syawal di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 18 Juli 2015. Sebanyak enam buah gunungan diarak dalam acara ini. TEMPO/Pius Erlangga
269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

17 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

31 hari lalu

Tradisi Ngapem Ruwahan digelar warga di Yogya sambut Ramadan. (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.


Film Agak Laen Angkat Latar Pasar Malam, Ini Pilihan Permainannya

40 hari lalu

Bocah bermain di wahana komedi putar di pasar malam di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024. Pasar malam menjadi alternatif hiburan yang murah bagi warga Jakarta, Wahana permainan di pasar malam juga beragam jenisnya, mulai dari ombak banyu, komedi putar, hingga bianglala dengan tiket mulai dari Rp5.000 hingga Rp35 ribu per wahana. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Film Agak Laen Angkat Latar Pasar Malam, Ini Pilihan Permainannya

Film Agak Laen menggambarkan cerita di sekitar pasar malam. Apa atraksi pasar malam yang bisa jadi hiburan keluarga?


Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

46 hari lalu

Serah terima uborampe atau sesaji mengawali Tradisi Labuhan Merapi di Kecamatan Cangkringan Sleman Minggu (11/2). Dok. Istimewa
Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam


Menelusuri Lokasi Serbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta, Ini Jadwal dan Tiketnya

47 hari lalu

Wisatawan berkunjung di kawasan Taman Sari, Yogyakarta, Minggu 25 Desember 2022. Kawasan Taman Sari yang dulunya sebagai tempat peristirahatan bagi Raja Keraton Yogyakarta tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2022. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Menelusuri Lokasi Serbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta, Ini Jadwal dan Tiketnya

Dua abad lalu, Keraton Yogyakarta pernah dijarah tentara Inggris, tapi keraton tidak hancur dan mash bertahan sampai saat ini.


Momen Alam Ganjar Bareng Cucu Sultan HB X Berwisata Keliling Keraton Yogyakarta

51 hari lalu

Putra capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo, Alam Ganjar menyambangi Keraton Yogyakarta Selasa 6 Februari 2024. TEMPO| Pribadi Wicaksono.
Momen Alam Ganjar Bareng Cucu Sultan HB X Berwisata Keliling Keraton Yogyakarta

Alam Ganjar menuturkan lawatan ke Keraton Yogyakarta ini menjadi kunjungannya kembali setelah sekian lama tak menyambanginya.


Jokowi Bertemu Sultan HB X, Ganjar Bilang Semoga Dapat Pesan Indonesia Harus Dikelola dengan Baik

28 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat menghadiri Hajatan Rakyat Cirebon di Stadion Bima, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu 27 Januari 2024. ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Jokowi Bertemu Sultan HB X, Ganjar Bilang Semoga Dapat Pesan Indonesia Harus Dikelola dengan Baik

Ganjar Pranowo tidak mempersoalkan pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.


Beda dengan Para Capres, Jokowi Ditemui Sultan HB X di Keraton Yogya

28 Januari 2024

Pintu gerbang Keraton Kilen Yogyakarta ditutup saat Presiden Jokowi bertemu Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Keraton Kilen Yogyakarta Minggu (28/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Beda dengan Para Capres, Jokowi Ditemui Sultan HB X di Keraton Yogya

Jokowi ditemui Sultan HB X di kediaman Sultan di Keraton Kilen Yogyakarta.