Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seru dan Seram Menjajal Rumah Hantu Malioboro

image-gnews
Rumah Hantu Malioboro 7: Salah satu talent berdandan hantu siap menyambut pengunjung di pintu masuk Rumah Hantu Malioboro, Yogyakarta, 25 Agustus 2022. TEMPO/Pito Agustin Rudiana
Rumah Hantu Malioboro 7: Salah satu talent berdandan hantu siap menyambut pengunjung di pintu masuk Rumah Hantu Malioboro, Yogyakarta, 25 Agustus 2022. TEMPO/Pito Agustin Rudiana
Iklan

Rumah Hantu Malioboro 1: Suasana di pos 1 Rumah Hantu Malioboro, Yogyakarta, 25 Agustus 2022. TEMPO/Pito Agustin Rudiana

Di depan pintu itu, rombongan kami mendapat briefing dari kru. Ada sejumlah larangan yang mesti dipatuhi. Antara lain, tak boleh mengambil gambar, baik foto maupun video di dalam. “Juga tak boleh ada kontak fisik antara talent hantu dan pengunjung,” kata kru itu. Salah satu tujuannya untuk mencegah tindakan pelecehan. “Nanti pintu keluarnya bertirai hitam,” imbuh kru itu lagi memberi panduan.

Berani Petualangan Horor?

Petualangan di rumah hantu dimulai begitu tirai hitam itu disibak. Zahra dan saudara-saudaranya di depan, saya di belakang. Pencahayaan ruangan benar-benar mendekati gelap. Membuat benda-benda sekitar tampak samar-samar.

Begitu masuk, ada sosok yang duduk di ujung samping pintu. Sekilas mengenakan kebaya, mungkin berdandan ala nenek-nenek. Namun saat dipelototi untuk melihat lebih jelas, sosok itu menghardik.

“Apa!?” bentak dia membuat semua nyaris teriak karena kaget.

Zahra dan saudaranya setengah berlari. Tak lagi tampak di depan saya yang memilih jalan cepat di belakang. Bau kemenyan beradu dengan asap dupa menusuk tajam. Membuat napas sesak, apalagi pakai masker. Dan suara-suara keras berupa tawa, tangisan, gertakan susul menyusul. Satu yang saya cari: pintu bertirai hitam.

Rumah Hantu Malioboro 2: Suasana antrian di loket Rumah Hantu Malioboro, Yogyakarta, 25 Agustus 2022. TEMPO/Pito Agustin Rudiana

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan ruangan di dalam itu berbilik-bilik. Masing-masing berbeda ukuran. Ada yang kecil, ada yang seperti lorong memanjang, tapi sempit. Untuk keluar dari ruangan itu harus mencari pintu keluar yang ditandai dengan tirai hitam. Bisa dibayangkan, mencari tirai hitam dalam penerangan super remang-remang. Sesekali pun harus meraba dinding.

Sementara tiap bilik ada ‘hantunya’. Ada yang berjubah hitam, ada yang putih. Terus terang saya tak melihat dandanan wajahnya karena gelap. Mungkin tak jauh beda dengan dandanan muka boneka yang ada di pos satu tadi.

Dipenuhi Hantu Indonesia

“Hantu-hantu Indonesia,” demikian bocoran kru, Bagas usai keluar dari wahana itu. Bagas pernah berperan sebagai hantu pocong di sana.

Ada kuntilanak, genderuwo, pocong. Mungkin suster ngesot, juga ada. Penampakan mereka tak terlihat jelas. Hantu-hatu itu ada yang cuma berdiri atau pun duduk. Sambil tertawa atau menangis tentunya. Dan rada serem karena sebagian hantu menguntit pengunjung.  

“Yang di belakang… yang di belakang… yang di belakang…” teriak hantu hitam di belakang saya.

Suaranya kencang dan memprovokasi seolah tepat di samping telinga. Bikin parno. Dia terus menguntit. Sama-sama ikut jalan cepat. Baru berhenti ketika saya berhasil menyibak tirai hitam. Rasa kaget belum usai sudah disusul gertakan hantu lainnya yang sembunyi di sudut. Lalu menguntit lagi dengan suara-suara hantunya. Acapkali mereka mengikuti hingga bilik selanjutnya.

Suara-suara kencang dan seram, juga bau kemenyan itu membuat saya harus cepat-cepat mencapai pintu keluar. Lantaran sumpek. Jadi berfokus pada tirai hitam. Karena ada pula tirai putih. Entah apa di baliknya kalau disibak. Hingga sampailah di pintu keluar. Lampu terang benderang. Lekas-lekas menghirup udara segar. Tak sampai 10 menit di dalam ruang hantu.

Anehnya, Zahra dan saudara-saudaranya yang tadi lebih dulu di depan, justru kini berada di belakang. Mereka keluar dari wahana setelah saya. Sempat tersesat? “Enggak sih. Cuma tadi salah masuk bilik,” kata Zahra dengan napas ngos-ngosan.

Mungkin ada bilik yang ternyata buntu. Untunglah, saya tak ambil jalan ke bilik itu. Fokus saja mencari tirai hitam. Kami pun tertawa-tawa. Tak ada wajah ketakutan. “Tadi istighfar terus,” kata Zahra, kemudian tertawa lagi.

Padahal dalam sejumlah tayangan video pendek dari akun Instagram Rumah Hantu Malioboro, banyak pengunjung yang keluar wahana dengan histeris ketakutan. Bahkan ada yang pingsan. Ada yang sampai terjatuh di pintu keluar. “Kami juga sedia pertolongan pertama. Ada oksigen juga,” kata Bagas.

Tak sedikit juga yang tali sandalnya putus, sandalnya copot, kemejanya sobek karena ditarik teman-temannya yang histeris. Tentu terbayang begitu serunya mereka di dalam.

Dan meskipun ada larangan kontak fisik, ada saja ulah pengunjung. Lantaran kaget, lalu refleks memukul atau menendang talent hantu. Bahkan mengguyurnya dengan air. “Itu risiko kami,” kata Bagas yang biasanya persoalan diselesaikan secara kekeluargaan.

Yang serem lagi, ada pengunjung yang mengaku melihat tuyul atau sosok yang terbang di dalam wahana. Padahal menurut Bagas dan kru lainnya, tak ada talent yang berperan sebagai tuyul atau pun hantu terbang. Lantas mereka siapa?

“Bonus,” tukas Bagas singkat sembari tersenyum.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Baca juga: Wahana Rumah Hantu KKN di Desa Penari Akan Hadir di Luar Pulau Jawa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

2 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.


Sembilan Destinasi Wisata Terfavorit Selama Lebaran, Malioboro sampai Bromo

2 hari lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Sembilan Destinasi Wisata Terfavorit Selama Lebaran, Malioboro sampai Bromo

Kemenparekraf mengungkap sejumlah destinasi wisata yang menjadi tujuan utama wisatawan selama libur Lebaran 2024.


Puncak Arus Balik, Ini Area Padat Arus Kendaraan di Yogyakarta

4 hari lalu

Sejumlah kendaraan melewati jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta yang mulai dibuka untuk pemudik Lebaran 2024 mulai hari ini, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Puncak Arus Balik, Ini Area Padat Arus Kendaraan di Yogyakarta

Pada masa arus balik, jalan-jalan nasional yang menghubungkan Yogyakarta dengan Jawa Tengah hampir semuanya tersendat.


Wisatawan Tumplek Bleg di Yogyakarta H+2 Lebaran, Arus Lalin Tugu Hingga Malioboro Padat Merayap

6 hari lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Wisatawan Tumplek Bleg di Yogyakarta H+2 Lebaran, Arus Lalin Tugu Hingga Malioboro Padat Merayap

Wisatawan dari berbagai daerah tampak mulai menjejali kawasan pusat Kota Yogyakarta pada H+2 Lebaran atau Jumat 12 April 2024.


Jelang Libur Lebaran, Yogyakarta Mulai Operasikan Sejumlah Unit Becak Kayuh Listrik

13 hari lalu

Becak kayuh bertenaga listrik mulai diserahterimakan Pemda DI Yogyakarta ke koperasi-koperasi untuk dioperasikan Jumat (5/4) Tempo/Pribadi Wicaksono.
Jelang Libur Lebaran, Yogyakarta Mulai Operasikan Sejumlah Unit Becak Kayuh Listrik

Becak kayuh listrik ini menjadi simbol transportasi Yogyakarta yang lebih ramah lingkungan.


Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

17 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024


Libur Lebaran, Car Free Night Malioboro Ditiadakan H-5 hingga H+5

17 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Libur Lebaran, Car Free Night Malioboro Ditiadakan H-5 hingga H+5

Car free night yang biasanya dilakukan setiap hardi kawasan Malioboro akan ditiadakan sementara menyambut libur Lebaran.


Gunungan Oleh-Oleh Yogyakarta Setinggi 11 Meter Pecahkan Rekor Dunia dan MURI

44 hari lalu

Gunungan oleh-oleh berbagai produk khas yang dijual UMKM di Yogyakarta setinggi 11 meter berhasil memecahkan rekor MURI dan rekor dunia dalam perhelatan Festival Teras Malioborodi Teras 1 Malioboro, Yogyakarta Selasa 5 Maret 2024. Dok. Istimewa
Gunungan Oleh-Oleh Yogyakarta Setinggi 11 Meter Pecahkan Rekor Dunia dan MURI

Gunungan oleh-oleh Teras Malioboro Yogyakarta tercatat sebagai yang terbesar dan tertinggi, serta melibatkan UMKM terbanyak.