Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keraton Yogyakarta Kini Miliki Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata dan Seni Budaya

image-gnews
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta mengikuti doa bersama menyambut tahun baru Islam 1444 H di Bangsal Pancaniti, Keraton Yogyakarta, Jumat 29 Juli 2022. Doa peringatan tahun baru Islam kali ini digelar secara sederhana tanpa diadakanya tradisi Lampah Budaya Mubeng Benteng dan hanya diikuti oleh internal Keraton Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta mengikuti doa bersama menyambut tahun baru Islam 1444 H di Bangsal Pancaniti, Keraton Yogyakarta, Jumat 29 Juli 2022. Doa peringatan tahun baru Islam kali ini digelar secara sederhana tanpa diadakanya tradisi Lampah Budaya Mubeng Benteng dan hanya diikuti oleh internal Keraton Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Yogyakarta kini resmi memiliki satu lembaga baru yakni Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata dan seni budaya. Lembaga baru itu diresmikan bersamaan pagelaran Konser Kamardikan Yogyakarta Royal Orkestra (YRO) saat peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Kompleks Kamandungan Lor (Keben) Keraton Yogyakarta pada Sabtu malam, 27 Agustus 2022.

“Lembaga sertifikasi profesi Keraton Yogyakarta ini tidak hanya untuk abdi dalem Keraton saja, namun juga bisa dimanfaatkan masyarakat luas,” ujar Sultan Hamengku Buwono X usai menerima sertifikat lisensi lembaga yang diberikan langsung Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kunjung Masehat itu.

Dari lembaga sertifikasi itu, Keraton Yogyakarta, sebagai simbol budaya dan destinasi akan turut berkontribusi dalam melaksanakan sertifikasi profesi berstandar nasional pengembangan sumber daya manusia. "Khususnya dalam aspek peningkatan kualitas dan perlindungan tenaga kerja yang meliputi sektor atau bidang seni, budaya, rias pengantin dan pariwisata," kata Sultan.

Total ada 14 skema sertifikasi yang diajukan lisensinya ke BNSP oleh Keraton Yogyakarta untuk sektor seni, budaya, rias pengantin dan pariwisata itu. Hal ini meliputi skema sertifikasi seperti penari gaya Yogyakarta Putra dan Putr, penyaji karya tari, dalang (teater wayang), wiyogo (karawitan pakeliran), penata rias pengantin dan sebagainya.

Lembaga lisensi ini berkantor di Kompleks Pracimasana, Alun-Alun Utara, Keraton Yogyakarta dan dapat diakses oleh masyarakat umum baik secara langsung pada jam kerja maupun melalui website resminya. Lembaga ini, ujar Sultan, tugas dan fungsinya tetap mengacu pada ketentuan atau pedoman yang dikeluarkan oleh BNSP. 

Dalam pedoman tersebut ditetapkan persyaratan yang harus dipatuhi untuk menjamin agar lembaga sertifikasi menjalankan sistem sertifikasi secara konsisten dan profesional. "Sehingga profesi yang terlisensi dapat diterima di tingkat nasional yang relevan demi kepentingan pengembangan sumber daya manusia untuk peningkatan kualitas dan perlindungan tenaga kerja," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun dalam peluncuran lembaga sertifikasi itu, sebanyak 750 pengunjung turut dihibur dengan penampilan apik Konser Kamardikan Yogyakarta Royal Orkestra yang diinisiasi Kawedanan Kridhomardowo Keraton Yogyakarta. "Konser full orchestra ini berkolaborasi dengan beberapa pihak seperti solois saxophone, vokal, dan choir," kata Kanjeng Pangeran Hario (KPH)  Notonegoro, selaku Penghageng Kawedanan Kridhomardowo atau Divisi Kesenian Keraton Yogyakarta yang menyebut total ada 11 repertoar dibawakan. 

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga: Wisata ke Istana Para Raja, 5 Keraton di Pulau Jawa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

4 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

5 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?


Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

6 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

15 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

30 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

36 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat


269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

36 hari lalu

Prajurit Keraton Yogyakarta mengawal arak-arakan gunungan Grebeg Syawal di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 18 Juli 2015. Sebanyak enam buah gunungan diarak dalam acara ini. TEMPO/Pius Erlangga
269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

37 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

37 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


Ramadan di Masjid Jogokariyan, Ini Profil Masjid yang dikenal Melalui KRJ

39 hari lalu

Masjid Jogokariyan Yogyakarta menyediakan ribuan porsi menu buka gratis setiap hari selama Ramadan. TEMPO | Pribadi Wicaksono.
Ramadan di Masjid Jogokariyan, Ini Profil Masjid yang dikenal Melalui KRJ

Bagaimana sejarah dan proses pembangunan Masjid Jogokariyan yang populer ini? Apa pula KRJ yang diadakan setiap Ramadan?