TEMPO.CO, Jakarta - Pernah melihat kebun kopi di dalam kafe? Jika belum, cobalah ke Starbucks Reserve Dewata. Kafe yang terletak di Jalan Sunset Road, Seminyak, Bali, itu merupakan gerai Starbucks terbesar di Asia Tenggara. Di dalamnya terdapat kebun kopi mini yang menyambut pengunjung ketika memasuki kafe ini.
Starbucks Reserve Dewata yang diresmikan pada 2019 memang bukan sekadar kafe. Tempat ini juga merupakan destinasi wisata yang memberikan pengalaman proses pengolahan kopi dari pembibitan, panen, roasting, hingga menjadi minuman.
Menurut Coffee Experience Specialist Qohiro Syafiqo, store ini merupakan satu-satunya gerai Starbucks yang memiliki kebun sendiri. Kebun berukuran 10x10 meter itu ditanami dengan kopi jenis Arabica yang berasal dari Kintamani, Bali. Beberapa pohon kopi yang tingginya hanya sekitar satu meter itu tampak baru dipanen dengan beberapa buah cherry masih tersisa.
Starbucks Reserve Dewata Bali memiliki kebun kopi mini (Istimewa)
Kebun kopi mini bukan satu-satunya hal unik di gerai ini. Dengan area seluas 1.400 meter persegi, kafe yang terdiri dari dua lantai ini menyuguhkan keindahan budaya Indonesia khususnya Bali. Bangunan dirancang dengan filosofi Tri Hita Kirana yang dianut masyarakat Bali. Filosofi ini pada dasarnya mengandung pengertian tiga sumber kesejahteraan, yakni harmoni manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan manusia dengan manusia. Ini direpresentasikan dengan sebuah pura yang dibangun di depan kafe, penggunaan unsur-unsur alam, dan logo.
Beda dengan logo Strabucks berupa makhluk legendaris Siren berambut panjang berwarna hijau dan putih, Starbucks Reserve Dewata menggunakan logo lotus berwarna cokelat. “Logo ini merepresentasikan lotus yang melambangkan Dewi Laksmi, dewi kecantikan, kesuburan, dan keindahan. Cuma ada dua Starbucks yang punya logo sendiri, satu di Kostarika dan satu lagi di sini,” ujar Qohiro saat memandu kunjungan media Rabu, 24 Agustus 2022.
Reserve bar di Starbucks Reserve Dewata Bali (Istimewa)
Memasuki kafe, pengunjung akan menemukan dua bar yang menguarkan aroma wangi kopi. Salah satu bar menawarkan menu umum yang tersedia di setiap store Starbucks, dan satu reserve bar yang hanya menawarkan minuman dari kopi-kopi langka. “Kopinya langka karena tidak bisa diproses setiap tahun dan tidak didistribusikan ke semua store Starbucks,” kaya Qohiro.
Reserve bar ini terbuat dari kayu bertingkat yang desainnya terinspirasi dari terasering di Tegalalang, Ubud. Di atasnya terdapat anyaman bambu, terinspirasi dari aroma kopi yang keluar saat proses pembuatannya.
Khusus di kafe ini terdapat dua minuman yang hanya bisa ditemukan di sini, yakni Butterfly Apple Tea yang terbuat dari green tea, apple juice, sirup bunga telang, potongan daun rosemary, dan potongan buah cherry hijau. Rasanya manis dan asam, segar dinikmati saat cuaca panas.
Satu lagi adalah Dewata Latte. Minuman ini berupa kopi susu kekinian, dengan kopi Aceh dan susu evaporasi serta gula aren Bali. Rasanya creamy dengan sedikit umami.
Menuju lantai dua, pengunjung akan melewati tangga dengan desain zigzag yang memungkinkan seluruh area kafe terlihat saat menuju ke atas. Di lantai ini terdapat sebuah media room yang memutar video pendek aktivitas di Farmers Support Center milik Starbucks yang ada di Berastagi, Sumatra Utara.
Di lantai ini juga terdapat nursery area atau area pembibitan berukuran 10x10 meter dengan pohon kopi yang masih berupa kecambah hingga bibit yang sudah siap tanam. Bibit kopi di sini juga akan dibawa ke kebun kopi, salah satunya di Sumatra.
Sebuah area luar ruangan di samping nursery area menjadi favorit pengunjung di sore hari. Menurut Qohiro, tempat ini sebenarnya merupakan smoking area, tetapi lokasinya cocok menjadi tempat untuk menikmati matahari terbenam.
Dari sini juga pengunjung bisa melihat mural yang di salah satu sisi tembok yang menceritakan proses penanaman kopi sampai masa panen.
Bagi yang ingin belajar membuat kopi, di sini juga terdapat Coffee Experience Center yang memberikan pengalaman memproses biji kopi mentah hingga menjadi minuman. Tertarik? Starbucks Reserve Dewata Bali menerima kunjungan dari pukul 8 pagi hingga 10 malam.
Baca juga: Bali Dipilih jadi Destinasi Liburan Paling Bahagia di Dunia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
