Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Desa Muncar, Penghasil Kopi Terbaik di Temanggung Telaten Siap Melaju Lebih Tinggi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi biji kopi. ANTARA/Irwansyah Putra
Ilustrasi biji kopi. ANTARA/Irwansyah Putra
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKopi adalah jantung Temanggung, sama halnya dengan tembakau, kedua tanaman ini menjadi legenda hidup Temanggung dan komoditas utama para petani Temanggung. Kopi Temanggung merupakan salah satu produk yang berhasil dikembangkan oleh Belanda pada abad ke-17.

Dengan rata-rata ketinggian dataran berkisar 500 mdpl, Temanggung memang tempat yang cocok untuk mengembangkan tanaman-tanaman dataran tinggi seperti kopi, tembakau, teh maupun sayur-sayuran seperti kentang, wortel, dan lain sebagainya. Begitu pula Muncar, desa yang terletak di ujung Kabupaten Temanggung ini juga menahbiskan diri sebagai produsen kopi terbaik di Temanggung.

Desa Muncar dengan luas wilayah 984 ha, membawahi 9 dusun yang terbagi lagi menjadi 9 RW dan 40 RT, dengan kondisi geografis berupa perbukitan. Desa Muncar bukanlah desa yang baru berdiri kemarin sore, konon desa ini sudah berdiri sejak zaman Mataram Kuno.

Awal berdirinya desa ini adalah akibat pertikaian Ki Ageng Ari Anak dan Ki Ageng Kari Nongko, yang berperang menggunakan pasukan elang Jawa dan tikus. Salah satu makam tertua yang ada di desa ini terdapat di Dusun Muncar Lor. Temanggung memang pernah menjadi pusat peradaban Mataram Kuno, maka tak mengherankan kalau umur desa ini sudah mencapai ratusan tahun.

Sejumlah warga berdoa saat mengikuti tradisi Nyadran Kyai Kramat di kawasan hutan Pinus Desa Tlogopucang, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa, 9 Agustus 2022. Para petani kopi menggelar tradisi Nyadran setiap tanggal 11 bulan Suro. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Sofi Ahmad, salah satu penggerak Desa Muncar menceritakan bagaimana perjuangan dia dan tim dalam membangun Temanggung, khususnya Desa Muncar. Sebagai penduduk asli Temanggung, Sofi berkeinginan untuk menyejahterakan daerahnya. “Salah satu program unggulan desa yang kita kembangkan adalah kopi, pariwisata, ekonomi kreatif, dan perikanan,” kata dia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun sudah terkenal sebagai produsen kopi semenjak dahulu, namun kopi Temanggung belum bisa bersaing secara nasional. Perlahan-lahan Sofi dan timnya mulai meningkatkan kualitas SDM Temanggung, khususnya Desa Muncar. Varian utama kopi produksi Desa Muncar adalah robusta. Selain itu, ada pula arabika Muncar adalah kopi single origin premium yang diproduksi hanya sekitar 3 ton per tahun. Sedangkan robusta masih menjadi andalan Muncar untuk produksi fine coffee.

Sebuah usaha merawat kopi ini sama dengan merawat manusia; perlu ketelatenan dan pemenuhan unsur-unsur yang baik agar menghasilkan kopi dengan cita rasa yang baik juga. Proses produksi kopi dimulai ketika pemberian pupuk dan penyiraman yang baik, diusahakan menggunakan pupuk organik yang tidak mencemari tanah, karena Temanggung sendiri tanahnya sudah banyak tercemar oleh pupuk kimia-perlakuan ini yang coba diterapkan para petani kopi di Muncar.

Kopi tidak hanya menjadi komoditas, tetapi juga sebagai atraksi wisata. Untuk mengangkat nilai kopi Desa Muncar, pada 2019 diselenggarakan event Festival Panen Raya Kopi Sang Intan Merah Bumi Phala dan lomba tarung seduh barista tingkat Jateng dan DIY yang berhasil menarik animo masyarakat luas untuk berkunjung ke Desa Muncar dan menikmati langsung keindahan alam Muncar. 

 Artikel ini selengkapnya bisa dibaca di TelusuRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

3 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

25 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

31 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

34 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

39 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

44 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.


Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

47 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.


Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

48 hari lalu

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan
Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.


Dukung Petani Kopi, Yuk Ngopi Gratis di Stasiun Tugu, Disediakan 3.000 Gelas

55 hari lalu

Stasiun Tugu Yogyakarta. dok.TEMPO/Pius Erlangga
Dukung Petani Kopi, Yuk Ngopi Gratis di Stasiun Tugu, Disediakan 3.000 Gelas

Ngopi gratis di Stasiun Tugu ini untuk mendukung petani kopi lokal Indonesia.


7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

55 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?