Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Menarik tentang Kepulauan Seribu yang Jarang Diketahui

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Kawasan wisata bahari Pulau Bidadari menjadi salah satu tujuan wisata sekaligus bekerja secara daring (digital nomad) di Kepulauan Seribu, Selasa (24/5/2022). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)
Kawasan wisata bahari Pulau Bidadari menjadi salah satu tujuan wisata sekaligus bekerja secara daring (digital nomad) di Kepulauan Seribu, Selasa (24/5/2022). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ragam flora dan fauna di Kepulauan Seribu menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata alam terbaik di Jakarta. Berada di pantau utara Jakarta, pulau ini sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Meski merupakan bagian dari Ibu Kota dan dekat dengan pusat pemerintahan dengan segala hiruk pikuk kegiatan ekonomi, Kepulauan Seribu menghadirkan gugusan pulau dengan laut biru yang bening dan pasir putih serta arus laut yang tenang. Hal ini seakan memberi warna lain untuk DKI Jakarta. Bahkan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan pariwisata Pulau Kepulauan Seribu masuk dalam 13 proyek strategis nasional yang baru. Nantinya kawasan ini akan dilakukan pembangunan berskala global. Jadi satu-satunya kabupaten di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ternyata Kepulauan Seribu menyimpan beberapa fakta-fakta menarik yang jarang diketahui.

1. Jumlah Pulau Tidak Mencapai Seribu 
Meskipun namanya Kepulauan Seribu, ternyata jumlah pulau yang ada di lokasi satu ini tidak sampai seribu. Penamaan tersebut hanya sebuah hiperbola yang bertujuan untuk mengungkapkan banyaknya pulau besar dan kecil yang ada di dalam wilayah satu ini. Karena, lokasinya sangat berdekatan, menjadikan tiap pulaunya seolah tidak ada jarak sama sekali, apabila dilihat dari peta. Berdasarkan hasil penelusuran Bisnis, dilansir dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta, setidaknya ada kurang lebih 342 pulau berbagai ukuran. Tidak semua pulau disini memiliki vegetasi dan hanya ada 11 pulau yang berpenghuni.

2. Tempat Favorit Burung Berimigrasi
Indonesia adalah salah satu tempat habitat burung terbesar di dunia karena dari sekitar 10 ribu jenis di dunia, sebanyak 18 persennya bermukim di Nusantara. Pulau seribu adalah salah satu wilayah yang memiliki habitat burung yang sangat beragam tepatnya di Pulau Rambut. Pulau Rambut sejak 1937 ditetapkan sebagai kawasan konservasi bagi burung-burung air dan darat. Untuk diketahui, setiap tahunnya pulau ini dijejali hingga 24 ribu ekor burung yang berasal baik jenis lokal maupun burung-burung yang bermigrasi dari belahan dunia lain yang berkeliling dunia untuk berkembang biak.

3. Ada Monas di Bawah Laut
Pulau Seribu punya fakta lain terkait keberadaan replika monas di dasar laut. Monasnya Kepulauan Seribu atau biasa disebut Jakarta Coral Garden ini didirikan bukan di daratan, melainkan di bawah laut dalam rangka Coral Day. Jika ingin melihatnya, pelancong bisa berkunjung ke Pulau Pramuka. Monas mini dibangun sebagai wujud kepedulian warga pada terumbu karang yang ada di Kepulauan Seribu. Berada di kedalaman kurang lebih lima meter dan memiliki tinggi 2,5 meter, Monas Kepulauan Seribu ini dikelilingi 12 rak yang berisi 16 bibit terumbu karang. Namun untuk mencapai tugu, wisatawan harus menyelam hingga kedalaman 15 meter terlebih dahulu. 

4. Tak Ada Pepohonan di Pulau Gosong
Tidak semua orang tahu kalau ada sebuah pulau yang bernama Pulau Gosong. Bukan karena pulau ini terbakar, tapi karena pulau ini merupakan tempat yang sangat cocok untuk berjemur. Intensitas cahaya mataharinya sangat tinggi. Di pulau ini juga tidak ada pepohonan sama sekali. Jadi Anda hanya akan melihat hamparan pasir dan bebatuan di Pulau Gosong ini. Karena itulah suhu di pulau ini sangat tinggi. Ketika berada di dalamnya, permukaan kulit seolah-olah terbakar oleh panasnya matahari. Mayoritas pengunjung pulau ini adalah wisatawan mancanegara. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Tempat Eksekusi Mati Pimpinan DI/TII Karto Soewirjo
Kepulauan Seribu adalah tempat pelaksanaan eksekusi mati pimpinan DI/TII Karto soewirjo tepatnya di Pulau Ubi. Fakta baru tempat eksekusi regu penembak terhadap Kartosoewirjo di Pulau Ubi ini dituangkan dalam buku ‘Hari Terakhir Kartosoewirjo’ yang ditulis Fadli Zon.

BISNIS

Baca juga: Potensi Wisata Baru di Kepulauan Seribu, Dari Wisata Religi Hingga Urban Farming

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DPR Setujui RUU DKJ yang Mengantar Jakarta Bukan IKN Lagi, Ini 7 Garis Besarnya

10 jam lalu

Ilustrasi Monas (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
DPR Setujui RUU DKJ yang Mengantar Jakarta Bukan IKN Lagi, Ini 7 Garis Besarnya

Rapat Paripurna DPR RI menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Daerah Khusus Jakarta atau RUU DKJ sebagai undang-undang. Jakarta bukan IKN lagi


PKS Usul Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif, Ini Kata Ketua DPR Puan Maharani

11 jam lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani menerima berkas laporan pembahasan RUU DKJ dari Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas dalam Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi Undang-Undang (UU) yang terdiri atas 12 bab dan 73 pasal berisi ketentuan soal status Jakarta usai tak lagi menjadi ibu kota. TEMPO/M Taufan Rengganis
PKS Usul Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif, Ini Kata Ketua DPR Puan Maharani

Ihwal usul PKS, apakah masih ada peluang merevisi UU DKJ?


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Berawan Pagi Ini, Hujan Merata Sejak Siang Hingga Malam

1 hari lalu

Tangkapan layar pergerakan dua bibit Siklon Tropis 98S dan 90W yang dirilis BMKG, Jumat 7 April 2023. (ANTARA/HO-BMKG)
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Berawan Pagi Ini, Hujan Merata Sejak Siang Hingga Malam

Jakarta diperkirakan berawan sejak dinihari hingga Rabu pagi ini. Hujan baru berpeluang turun sejak sore ke malam.


Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

2 hari lalu

Warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, 11 September 2018. Akibat musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah Pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan, terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

2 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

3 hari lalu

Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau
Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.


DKI akan Libatkan Swasta Bangun Lumbung Pangan di Kepulauan Seribu

3 hari lalu

Sejumlah wisatawan berlibur di Pantai Perawan, Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin, 1 Januari 2023. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV (KSOP) Kepulauan Seribu menyatakan jumlah wisatawan saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mencapai 20.919, atau naik dibandingkan periode tahun 2022 yang hanya sebanyak 5.529 ribu wisatawan di wilayah Kepulauan Seribu. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
DKI akan Libatkan Swasta Bangun Lumbung Pangan di Kepulauan Seribu

Heru Budi Hartono mengatakan akan melibatkan pihak swasta dalam membiayai pembangunan lumbung pangan di Kepulauan Seribu.


Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau

3 hari lalu

Warga menjemur rumput laut di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu, 18 September 2019. Rumput laut tersebut diijual seharga Rp 7.000 per kilogramnya. TEMPO/Tony Hartawan
Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau

Mida Saragih menilai rencana Heru Budi mengembangkan food estate di Kepulauan Seribu mesti ditunda. Fokus ke penanganan polutan dan dampak industri.