Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Versi Asal-usul Sejarah Gua Sunyaragi di Kasultanan Kasepuhan Cirebon

image-gnews
Gua Sunyaragi Cirebon. pariwisataindonesia.id
Gua Sunyaragi Cirebon. pariwisataindonesia.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Taman Sari Sunyaragi atau Gua Sunyaragi merupakan situs bersejarah peninggalan Kesultanan Kasepuhan Cirebon yang konon dipakai sebagai pesanggrahan para sultan dan petinggi kerajaan. Selain itu, gua ini juga dimanfaatkan sebagat tempat meditasi dan juga mengatur strategi perlawanan terhadap Belanda. Menurut data p2k.unkris.ac.id, Gua Sunyaragi termasuk dalam cagar norma budaya di Kota Cirebon dengan luas sekitar 15 hektare.

Penampakannya dari luar tidak seperti gua pada umumnya. Jika Anda melewati Jalan Bypass Brigjen Dharsono untuk ke Gua Sunyaragi, akan terlihat situs yang berbentuk seperti taman. Di sekitarnya, terdapat hiasan patung wanita Perawan Sunti dan Patung Garuda. Tak mengherankan, ciri-ciri seperti ini justru memancing wisatawan datang. 

Sejarah Gua Sunyaragi

Keberadaan Taman atau Gua Sunyaragi memiliki kisah yang cukup panjang. Menurut cagarbudaya.kemdikbud.go.id, ada dua versi sejarah dari awal mula terbentuknya Gua Sunyaragi.

Yang pertama adalah narasi turun-temrurun diceritakan oleh bangsawan Cirebon melalui berita lisan, atau dikenal dengan Carub Kanda. Lalu yang kedua adalah versi Caruban Nagari yang berasal dari tulisan Pangeran Arya Cabon pada 1720.

Versi kedua yang sering digunakan sebagai alat pemandu turis untuk menarasikan Gua Sunyaragi. Dalam versi ini, Gua Sunyaragi didirikan pada 1703 Masehi oleh Pangeran Kararangen, cicit Sunan Gunung Jati. Kompleks Gua Sunyaragi lalu beberapa kali mengalami perombakan dan perbaikan

Sementara dalam versi Carub Kanda, konon Tamansari Sunyarugi dibangun dengan tujuan tempat makam para raja Cirebon atau dikenal Astana Gunung Jati. Hal ini sejalan dengan tujuan awal perluasan Keraton Pakungwati yang terjadi pada 1529 M.

Gua Sunyaragi mulai mendapatkan sentuhan perbaikan ketika dipimpin oleh Sultan V Sultan Sjafiudin Matangaji. Ia membuat tempat tersebut menjadi lebih khusyuk, yaitu sebagai tempat berserah diri kepada Allah SWT. Di samping itu, ia mengatur ulang tempat itu sebagai gudang persenjataan, baik pembuatan dan penyimpanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal tersebut membuat Belanda tergiur untuk mengambil lahan daerah tersebut. Pengambilan lahan itu membuat Sultan Sepuh V jatuh sakit dan meninggal pada 1786. Kepemimpinannya diganti oleh Raja Hasanuddin, namun penampakan gua ini sebatas puing-puing saja.

Tempat ini mulai berdiri lagi ketika Pangeran Raja Satria memperkokoh bangunan dengan menyewa arsitek asal Tionghoa. Sayangnya, jasadnya terkubur ketika ia ditangkap Belanda dan dipaksa menjelaskan seluk beluk pertahanan keraton.

Raja Satria pun langsung cepat memutuskan untuk mengungsikan persenjataan dan para prajurit keluar dari Taman Air Gua Sunyaragi. Hal ini membuat penyerangan Belanda menjadi sia-sia.

Sampai saat ini, cerita tersebut masih tersebar. Bahkan banyak turis yang telah mendengar narasi ini. Berdasarkan jurnal berjudul Pengelolaan Taman Wisata Goa Sunyaragi: Dampak Sosial dan Ekonomi bagi Masyarakat, pembukaan kunjungan pariwisata ini sesuai dengan aturan UU No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya Pasal 3 (a) dirumuskan untuk menciptakan tatanan yang baru dalam usaha pemerintah untuk melestarikan warisan budaya.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Keraton Kasepuhan Gelar Festival Pesona Cirebon  

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Masjid Agung Demak yang Sempat Terendam Banjir

8 hari lalu

Banjir di Kabupaten Demak meluas merendam komplek Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Profil Masjid Agung Demak yang Sempat Terendam Banjir

Masjid Agung Demak sempat terendam banjir pekan lalu. Berikut profil masjid yang dibangun penyebar Islam, Walisongo.


5 Sultan yang Tersisa di Dunia

55 hari lalu

Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah (kanan) didampingi Menkominfo Budi Arie Setiadi (kiri) berjalan menuju kendaraan saat tiba di Terminal VVIP Bandara Soekarno Hatta, Banten, Senin, 4 September 2023. ANTARA/Media Center KTT ASEAN 2023/Raisan Al Farisi
5 Sultan yang Tersisa di Dunia

Malaysia resmi melantik Sultan Ibrahim Iskandar sebagai raja ke-17 Malaysia menggantikan Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah,


Sebanyak 65 Ribu Lebih Wisatawan Kunjungi Kota Cirebon saat Libur Nataru

2 Januari 2024

Bangunan Keraton Kasepuhan yang dibangun oleh Panembahan Pakungwati I tahun 1529 di Cirebon, Jawa Barat, (26/1). Keraton kerajaan Islam ini merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana. TEMPO/Prima Mulia
Sebanyak 65 Ribu Lebih Wisatawan Kunjungi Kota Cirebon saat Libur Nataru

Jumlah kunjungan wisatawan di Cirebon itu tercatat sejak Sabtu, 23 Desember 2023 hingga Senin, 1 Januari 2024.


Tokoh Cirebon: Sunan Gunung Jati, Nyimas Rara Santang, Syekh Datuk Kahfi, hingga Ki Bagus Rangin

2 November 2023

Peziarah di makam Sunan Gunung Jati di bukit Astana Gunung Sembung di hari pertama Lebaran, Senin, 2 Mei 2022. TEMPO/Abdi Purmono
Tokoh Cirebon: Sunan Gunung Jati, Nyimas Rara Santang, Syekh Datuk Kahfi, hingga Ki Bagus Rangin

Profil 4 tokoh Cirebon dari Sunan Gunung Jati, Nyimas Rara Santang, Syekh Datuk Kahfi. Siapa Ki Bagus Rangin yang diusulkan sebagai pahlawan nasional?


3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.


8 Tempat Wisata di Cirebon Mulai dari Keraton hingga Wisata Alam

1 Mei 2023

Bangunan Keraton Kasepuhan yang dibangun oleh Panembahan Pakungwati I tahun 1529 di Cirebon, Jawa Barat, (26/1). Keraton kerajaan Islam ini merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana. TEMPO/Prima Mulia
8 Tempat Wisata di Cirebon Mulai dari Keraton hingga Wisata Alam

Keraton di Cirebon ternyata bisa menjadi tempat wisata menarik untuk dikunjungi karena tempatnya yang bersejarah.


Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Patung dua harimau dan meriam di depan bangunan Jinem Pangrawit  Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.


Sepenggal Kisah Keseganan Gus Dur Memasuki Makam Sunan Gunung Jati

29 April 2023

Kompleks makam Sunan Gunung Jati di Cirebon pada hari pertama Lebaran 1 Syawal 1443 Hijriah atau Senin, 2 Mei 2022. Kompleks makam terbagi dua, yaitu Astana Gunung Jati dan Astana Gunung Sembung. TEMPO/Abdi Purmono
Sepenggal Kisah Keseganan Gus Dur Memasuki Makam Sunan Gunung Jati

Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon nyatanya tak hanya dikunjungi oleh peziarah muslim saja.


5 Wisata Mudik Sepanjang Jalur Pantura, dari Demak sampai Surabaya

16 April 2023

Gua Sunyaragi merupakan situs sejarah yang merupakan peninggalan para sultan Cirebon yang diperkirakan dibangun mulai 1529.
5 Wisata Mudik Sepanjang Jalur Pantura, dari Demak sampai Surabaya

Jika Anda mudik melalui jalur Pantai Utara Jawa, jangan lupa kunjungi destinasi wisata sepanjang rute Pantura ini?


Keistimewaan Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon, dari Arsitektur hingga Tradisi Azan Pitu

25 Maret 2023

Warga, wisatawan, dan peziarah memenuhi halaman Masjid Agung Sang Cipta usai melaksanakan salat Jumat di Cirebon, Jawa Barat, 25 Desember 2015. TEMPO/Prima Mulia
Keistimewaan Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon, dari Arsitektur hingga Tradisi Azan Pitu

Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Kota Cirebon, Jawa Barat memiliki berbagai keistimewaan dari proses pembangunannya hingga tradisi azan pitu di sini.