Bukit Menumbing Dikepung Tambang, Lokasi Pengasingan Soekarno Terancam

Penambang timah ilegal beroperasi di kawasan hutan konservasi Bukit Menumbing yang terletak di Muntok Kabupaten Bangka Barat. Penambangan ini merusak 981 hektar lahan dan mengancam situs sejarah Muntok yakni Pesanggrahan Menumbing yang merupakan lokasi pengasingan Presiden Soekarno dan tokoh lain. Istimewa
Penambang timah ilegal beroperasi di kawasan hutan konservasi Bukit Menumbing yang terletak di Muntok Kabupaten Bangka Barat. Penambangan ini merusak 981 hektar lahan dan mengancam situs sejarah Muntok yakni Pesanggrahan Menumbing yang merupakan lokasi pengasingan Presiden Soekarno dan tokoh lain. Istimewa

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Aktivitas penambangan timah ilegal makin merajalela di kawasan hutan konservasi Bukit Menumbing yang terletak di Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Padahal di atas Bukit Menumbing, terdapat bangunan bersejarah yakni Pesanggrahan Menumbing yang menjadi tempat pengasingan Soekarno bersama Mohammad Hatta, Pringgodigdo, Kiai Haji Agus Salim, Ali Sastroamidjojo, Mr. Assaat, Moh. Roem dan Komodor Udara S Suryadarma.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Ridwan mengatakan hasil pemetaan lahan terdapat 981 hektare lahan yang rusak di kaki Bukit Menumbing semuanya diakibatkan dari aktivitas tambang timah ilegal. "Aktivitas tambang tersebut menyebar ke beberapa blok. Di kaki bukit sudah 981 hektar lahan yang dirusak tambang," ujar Ridwan usai rapat pembahasan penanganan tambang timah ilegal di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Jumat, 8 Juli 2022.

Ridwan mengaku khawatir jika aktivitas penambangan timah ilegal tersebut mengancam keberadaan situs sejarah yang sudah menjadi identitas Kota Muntok. "Kami bukannya tidak berupaya menyelesaikan. Tapi kami sudah putus asa dan lelah karena itu sudah berjalan selama ini. Kami ingin semua membantu kami untuk bersama menjaga hutan konservasi Bukit Menumbing dan juga situs sejarah yang ada di dalamnya," ujar dia.

Ridwan meminta agar Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama instansi terkait membantu pihaknya dalam menyelesaikan tambang ilegal di kaki Bukit Menumbing. "Usulan kita perlu dibuat tim untuk mengawasi dan monitoring secara rutin. Kalau kita sering ke lapangan, para penambang itu ada rasa takutnya karena diawasi terus menerus. Mereka bahkan memilih menambang di malam hari," ujar dia.

Kapolda Bangka Belitung Inspektur Jenderal Yan Sultra Indrajaya menambahkan pihaknya tidak akan tebang pilih dalam melakukan penindakan dan penegakan hukum terhadap tambang timah ilegal. "Tapi jika ditertibkan salurannya ke mana para penambang ini. Sebab bagi masyarakat dan daerah, mereka harus mendapat informasi juga bagaimana penambangan itu bisa dilakukan secara legal," ujar dia.

SERVIO MARANDA

Baca juga: Menilik Kisah Cinta Soekarno dan Oetari di Surabaya, Jembatan Peneleh Jadi Saksi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini




Berita Selanjutnya





Alasan Kader Perempuan GMNI Dipanggil 'Sarinah', Terinspirasi dari Pengasuh Soekarno

9 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). TEMPO/ Gita Carla
Alasan Kader Perempuan GMNI Dipanggil 'Sarinah', Terinspirasi dari Pengasuh Soekarno

Sarinah adalah perempuan pengasuh Soekarno yang sudah menjadi bagian dari keluarganya. Ia jadi panggilan kader perempuan GMNI.


Polisi Tangkap Ketua Tambang Timah Rakyat Bangka Belitung di Jakarta

24 hari lalu

Ilustrasi Borgol. mentalfloss.com
Polisi Tangkap Ketua Tambang Timah Rakyat Bangka Belitung di Jakarta

Elin Dwi Jupriansyah diduga terkait dengan penambangan timah secara ilegal di kawasan hutan lindung Lubuk Besar di Kabupaten Bangka Tengah.


Hari ini di Tahun 1960 Presiden Soekarno Bubarkan DPR Hasil Pemilu 1955, Kenapa?

26 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno, berpidato di hadapan delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Bung Karno menunjukkan karismanya di hadapan kepala negara dari Asia dan Afrika. Lisa Larsen/The LIFE Picture Collection/Getty Images
Hari ini di Tahun 1960 Presiden Soekarno Bubarkan DPR Hasil Pemilu 1955, Kenapa?

Terdapat sejumlah sebab yang membuat Presiden Soekarno membubarkan DPR hasil Pemilihan Umum atau Pemilu 1955.


Rumah Singgah Sukarno di Padang Akan Dibangun Kembali, Pemilik Bangunan Minta Maaf

31 hari lalu

 Rumah Singgah Sukarno di Padang . ANTARA
Rumah Singgah Sukarno di Padang Akan Dibangun Kembali, Pemilik Bangunan Minta Maaf

Bangunan cagar budaya berupa rumah singgah Sukarno itu dibongkar untuk dijadikan restoran.


Djarot Sebut Kedekatan PDIP dengan NU Sejak Soekarno: Bukan Hanya Historis, tapi Ideologis

32 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Steering Comitee Kongres V PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam konferensi pers menjelang Kongres PDIP di Grand Inna Beach, Bali pada Rabu, 7 Agustus 2019. Dewi Nuria/TEMPO
Djarot Sebut Kedekatan PDIP dengan NU Sejak Soekarno: Bukan Hanya Historis, tapi Ideologis

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan hubungan partainya dengan Nahdlatul Ulama (NU) bisa ditarik sejak zaman Soekarno.


Haedar Kenang Alasan Soekarno Jadi Anggota Muhammadiyah di Hadapan Megawati

37 hari lalu

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terpilih 2022-2027 Haedar Nashir (kiri) berjabat tangan dengan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah terpilih 2022-2027 Abdul Mu'ti (kedua kanan) didampingi anggota PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas (kanan) saat acara Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 20 November 2022. Haedar Nashir kembali terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 dalam sidang Muktamar ke-48 Muhammadiyah. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Haedar Kenang Alasan Soekarno Jadi Anggota Muhammadiyah di Hadapan Megawati

Haedar Nashir mengenang Soekarno yang menjadi anggota Muhammadiyah dan teman dari pendiri organisasi tersebut, K.H Ahmad Dahlan.


Nilai Historis Rumah Singgah Sukarno yang Kini Rata dengan Tanah

41 hari lalu

 Rumah Singgah Sukarno di Padang . ANTARA
Nilai Historis Rumah Singgah Sukarno yang Kini Rata dengan Tanah

Di rumah Ema Idham di Kota Padang, Sukarno pernah tinggal 3 bulan pada 1942. Rumah itu kini sudah rata dengan tanah.


Soekarno atau Sukarno, Mana yang Benar? Ini Permintaan Bung Karno Penulisan Namanya

41 hari lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Soekarno atau Sukarno, Mana yang Benar? Ini Permintaan Bung Karno Penulisan Namanya

Nama Presiden Pertama RI Sukarno kerap dieja Soekarno. Padahal Bung Karno menyatakan ejaan namanya adalah su bukan soe.


Nadiem: Membongkar Rumah Singgah Soekarno adalah Perbuatan Melawan Hukum

42 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2023. Rapat tersebut membahas evaluasi program kerja dan anggaran tahun 2022, serta persiapan pelaksanaan program kerja tahun 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Nadiem: Membongkar Rumah Singgah Soekarno adalah Perbuatan Melawan Hukum

Menteri Nadiem menyebutkan bahwa pembongkaran cagar budaya rumah singgah Soekarno tersebut termasuk perbuatan melawan hukum.


Emir Mahira Pemeran Film Dear David, Dulu Main Bola di Garuda di Dadaku

46 hari lalu

Shenina Cinnamon dan Emir Mahira saat konferensi pers film Dear David di Jakarta Selatan, Rabu, 8 Februari 2023. Dok. Netflix
Emir Mahira Pemeran Film Dear David, Dulu Main Bola di Garuda di Dadaku

Emir Mahira aktor pemeran utama pada film Dear David yang mendapat sorotan penonton Netflix. Masih ingat perannya saat kecil di Garuda di Dadaku.