TEMPO.CO, Jakarta - Hewan Kurban di Kenagarian Bawan, Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat sebelum dipotong, biasanya dihias. Tradisi ini berkembang dan menjadi turun temurun dan jika tidak dilaksanakan, mereka menganggap ibadahnya kurang sempurna.
Dalam proses penyembelihannya orang yang berkurban harus menyediakan alat-alat untuk menghiasi hewan kurban seperti kaca, sisir, parfum dan lain-lain. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka belum bisa dilakukan proses penyembelihan.
Dikutip dari jurnal Tradisi Menghiasi Hewan Kurban pada Masyarakat Kenagarian Bawan di Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam, masyarakat setempat menginginkan hewan yang dijadikan kurban tidak hanya baik secara kesehatannya tapi juga penampilannya. Setelah dinyatakan memenuhi syarat, hewan akan dihiasi seperti manusia biasa dengan menggunakan bedak, parfum, sisir dan lainnya.
Bedak yang digunakan untuk menghiasi hewan boleh dalam bentuk dan merek apapun. Tujuannya agar hewan yang akan disembelih bisa terlihat lebih bagus di akhirat nanti dan sebagai kendaraan bagi orang yang berkurban. Sisir untuk menyisir rambut di kepala hewan kurban. Parfum diberikan untuk memberikan aroma harum. Lipstik diberikan jika yang berkurban adalah seorang wanita.
Kain kafan yaitu kain putih yang digunakan untuk menyelimuti hewan kurban sebelum disembelih dan untuk membungkus kuku hewan setelah disembelih dan dikuburkan. Kain sarung/kain panjang bertujuan sebagai bahan sedekah yang akan diberikan kepada ulama menyembelih hewan.
Setiap kain yang disediakan berdasarkan jenis kelamin orang yang berkurban. Jika yang berkurban seorang laki-laki, maka ia menyediakan kain sarung dan jika yang berkurban seorang perempuan, maka disediakan kain panjang.
Setelah dihias hewan kurban akan diberikan makan seperti nasi kuning (silamak), ketan hitam, pinyaram dan sebagainya. Alat dan bahan serta makanan yang disediakan oleh orang yang berkurban semuanya diberikan kepada hewan dengan tujuan akan merasa senang dan tidak merasa ketakutan saat disembelih.
YOLANDA AGNE
Baca juga: Persiapan Yogyakarta Sambut Idul Adha di Tengah Wabah PMK Ternak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.