Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenuh di Kota? Ini 5 Rekomendasi Desa Wisata yang Patut Dikunjungi

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Wisata Desa Pujon Kidul Malang mampu memadukan sanitasi dan pariwisata. TEMPO/Eko Widianto
Wisata Desa Pujon Kidul Malang mampu memadukan sanitasi dan pariwisata. TEMPO/Eko Widianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak dimungkiri, beban kerja dan rutinitas aktivitas di kota sering kali membuat penduduk kota merasa jenuh, bosan, dan kelelahan. Maka dari itu, tidak sedikit penduduk kota yang mengurangi penatnya dengan mengunjungi daerah pedesaan.

Kawasan pedesaan sering kali diimajinasikan sebagai lokasi yang masih lestari dengan udara segar dan penduduk yang harmonis. Tiga hal yang rasanya sudah sulit untuk ditemukan di kawasan perkotaan.

Karena itu, banyak desa yang menyulap dirinya menjadi kawasan wisata dengan konsep pariwisata berkelanjutan. Sederhananya, konsep tersebut memungkinkan kawasan desa berubah menjadi lokasi wisata tanpa menghilangkan keaslian nilai-nilai pedesaan sehingga keindahan desa dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan mendatang.

Berikut adalah rekomendasi tujuh desa di Indonesia yang mengusung konsep pariwisata berkelanjutan seperti dikutip dari kemenparekraf.go.id:

1. Desa Pujon Kidul (Malang)

Desa ini terletak di Kecamatan Pujon sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Malang. Desa ini terletak di dataran tinggi sehingga memiliki lingkungan yang sejuk dan asri. Selain itu, desa ini menawarkan atraksi kepada wisatawan untuk menanam dan memetik sayuran serta memerah susu sapi.

2. Desa Pentingsari (Yogyakarta)

Desa di Kabupaten Sleman ini telah masuk sebagai 100 besar destinasi berkelanjutan versi Global Green Destinations Days (GGDD). Di sini, wisatawan dapat menikmati sensasi membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, hingga belajar membuat tempe.

3. Desa Ponggok (Klaten)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Daya tarik utama desa ini terletak pada destinasi perairan. Setidaknya, terdapat lima sumber mata air di Desa Ponggok dengan destinasi unggulannya adalah Umbul Ponggok. Di sini, wisatawan bisa mencoba untuk berenang, latihan menyelam, hingga berswafoto di bawah air. 

4. Desa Kete Kesu (Toraja)

Sesungguhnya desa ini merupakan desa adat yang menawarkan atraksi berupa upacara adat rambu solo dan kuburan tebing batu yang diperkirakan telah berusia 500 tahun. Karena masih berbentuk desa adat, pengunjung juga dapat melihat rumah adat tongkonan yang berjajar rapi di desa ini. Konon rumah-rumah tersebut telah berusia lebih dari 300 tahun.

5. Desa Penglipuran (Bali)

Sama halnya dengan Desa Pentingsari di Yogyakarta, Desa Penglipuran juga tergolong sebagai 100 besar Destinasi Berkelanjutan versi GGDD. Bahkan, desa wisata ini juga dinobatkan sebagai Desa Terbersih di dunia. Daya tarik dari desa ini adalah aturan adat yang masih dipegang kental. Salah satunya adalah larangan untuk menggunakan kendaraan bermotor pada area desa. Selain itu, tata ruang di Desa Penglipuran juga ditata berdasarkan konsep Tri Mandala sesuai kepercayaan setempat sehingga membuat desa tampak lebih rapi dan tertata.

Kelima destinasi wisata desa di atas dapat Anda coba untuk mengisi waktu dan mengurangi penat sewaktu akhir pekan yang sudah di depan mata. Walaupun sudah dikategorikan sebagai tempat wisata, sebaiknya Anda tetap harus mematuhi aturan di daerah setempat dan berusaha untuk menjaga kelestarian alam di desa-desa tersebut.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Memadukan Wisata dengan Sanitasi ala Desa Pujon Kidul

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Permudah Wisatawan, Sumsel Luncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024

7 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur  Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni saat meninjau objek wisata Punti Kayu beberapa waktu yang lalu. Terbaru, Pemda setempat meluncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024. TEMPO/Parliza Hendrawan
Permudah Wisatawan, Sumsel Luncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024

Sumsel siap menyambut wisatawan sepanjang tahun ini. dengan meluncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024.


Otorita Kumpulkan Pelaku Industri dan Pimpinan Daerah Bahas Pariwisata di IKN

7 hari lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
Otorita Kumpulkan Pelaku Industri dan Pimpinan Daerah Bahas Pariwisata di IKN

Otorita IKN menggelar diskusi bersama pelaku industri dan pemimpin daerah soal potensi pengembangan pariwisata.


Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

8 hari lalu

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.


Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpendek

8 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpendek

Salah satu kota dengan durasi puasa terpendek pada Ramadan 2024 ada di Indonesia, yaitu Jakarta.


2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

9 hari lalu

Festival Garis Imajiner di Kaliurang Sleman Yogyakarta (Dok. jogjaprov.go.id)
2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

Kota Yogyakarta mengusung branding baru sebagai Kota Festival atau city of festival mulai 2024 ini.


Sekda Kabupaten Sukabumi Berkolaborasi Kembangkan Pariwisata Daerah

10 hari lalu

Sekda Kabupaten Sukabumi Berkolaborasi Kembangkan Pariwisata Daerah

ASITA bersama pemerintah mengembangkan pariwisata di daerah Pemkab Saukabumi


Sandiaga Yakin Jabodetabekjur Bakal Dorong Pergerakan Wisatawan Nusantara, Ini Sebabnya

10 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di kantornya pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sandiaga Yakin Jabodetabekjur Bakal Dorong Pergerakan Wisatawan Nusantara, Ini Sebabnya

Menteri Sandiaga Uno menyatakan pembentukan kawasan aglomerasi di Jabodetabekjur itu dapat meningkatkan sektor pariwisata.


Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

11 hari lalu

Pokhara, Nepal (Pixabay)
Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

Pokhara dikenal sebagai pusat wisata Nepal yang terkenal karena keindahan alam, kekayaan budaya, dan beragam kegiatan rekreasi.


Perputaran Uang dari Wisata Halal Indonesia Diprediksi Naik 25 Persen pada 2024

12 hari lalu

Destinasi Wisata Halal di Aceh. (foto: istimewa)
Perputaran Uang dari Wisata Halal Indonesia Diprediksi Naik 25 Persen pada 2024

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memperkirakan perputaran uang dari wisata halal Indonesia berpotensi meningkat 25 persen tahun 2024.


Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

13 hari lalu

Ketua Bappilu PPP dan Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Sandiaga Uno memberi penjelasan tentang rencananya di masa tenang Pemilu 2024 saat ditemui di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 10 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno jelaskan berbagai upaya untuk menambah investasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN yang saat ini sebesar Rp 5,3 trilun.