TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Sleman, Yogyakarta, memanfaatkan momentum pelonggaran mobilitas setelah menurunnya kasus Covid-19 untuk kampanye pencegahan stunting melalui pendekatan seni tradisional. Berbagai destinasi wisata dan ratusan kelompok pelestari seni tradisi di Sleman, menjadi sarana untuk mempromosikan upaya pemenuhan gizi yang baik dengan cara menghibur bagi masyarakat dan wisatawan.
"Kami menyambut momentum kebangkitan pariwisata seraya memanfaatkan seni tradisi untuk edukasi mencegah stunting," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam peringatan Hari Keluarga Nasional di Tempel, Sleman, pada Rabu, 29 Juni 2022. Sebanyak 17 kecamatan di Sleman, menurut dia, memiliki beragam seni tradisi yang menjadi favorit masyarakat dan wisatawan. Mulai dari jatilan, ketoprak, gejog lesung, wayang orang, bergada, hingga wiwitan.
Puluhan desa wisata di Kabupaten Sleman juga masih menjaga seni tradisi itu. "Kami ingin ada narasi mencegah stunting yang terselip dalam setiap pertunjukan kelompok kesenian," kata Kustini. "Misalkan, saat ada pertunjukan wayang orang atau jatilan di destinasi wisata lereng Gunung Merapi, maka para penampilan menyampaikan edukasi soal stunting."
Saat ini, berbagai destinasi wisata di Kabupaten Sleman, seperti kawasan Kaliurang di lereng Gunung Merapi mulai rutin menggelar seni tradisi yang menghibur wisatawan. Berbagai acara panen raya maupun kegiatan kemasyarakatan juga kembali melibatkan berbagai kelompok seni tradisi. "Jadi, setelah kasus Covid-19 mereda, kami ingin angka stunting di Sleman terus menurun," ujar Kustini. Dalam peringatan Hari Keluarga Nasional di Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah itu, tampil pula kirab seni keprajuritan atau bergada di sela kampanye anti-stunting.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo yang turut hadir mengatakan, upaya menurunkan stunting membutuhkan kontribusi daerah dalam berbagai bentuk pendekatan. "Kabupaten Sleman menjadi contoh wilayah yang prevalensi stuntingnya sudah rendah di bawah 10 persen," kata dia.
Pada kesempatan itu, Hasto Wardoyo juga mengukuhkan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting. Seusai dikukuhkan, Jenderal Dudung memerintahkan jajaran TNI AD untuk mendukung program percepatan penurunan stunting di wilayah masing-masing.
Baca juga:
Kasus Covid-19 Yogyakarta Naik, Target Pemantauan Berubah Selama Libur Sekolah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.