Dari puncak gunung, kamu bisa melihat hamparan perkebunan cengkeh dan pala di sepanjang lereng, hutan yang hijau dan luas serta keindahan pulau Ternate, pulau Halmahera, pulau Tidore dan hamparan biru laut.
5. Benteng Tolukko
Selain keindahan pantainya, Maluku Utara pun memiliki objek wisata sejarah, contohnya Benteng Tolukko yang terletak di Kelurahan Sangadji, Ternate Utara yang dibangun sekitar tahun 1540 oleh seorang panglima Portugis kemudian mengalami beberapa kali perbaikan hingga kini.
Benteng Tolukko tegak diatas pondasi batuan beku dengan membentuk ruang bawah tanah, lorong dan halaman serta bangunan utama berbentuk persegi. Benteng ini akan membawa kita pada kenangan zaman penjajahan. Ini cocok sekali untuk kamu.
Kesan Sandiaga Uno
Dikutip dari Antara, Menparekraf Sandiaga Uno beberapa waktu lalu sempat terpukau dengan keelokan alam dan budaya di Desa Wisata Lapasi, Kabupaen Halmahera Barat, Maluku Utara. Dia yakin tempat ini potensial sebagai daya tarik wisatawan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini mengaku terkesan dengan keindahan alam dan budaya yang disajikan masyarakat Jailolo. Dengan potensi tersebut diharapkan masyarakat mampu menjaga dan melestarikan anugerah yang diberikan oleh Tuhan YME.
“Saya tadi sangat berkesan dengan Festival Pantai Lapasi karena tadi saya lihat ada berbagai macam kuliner, ekonomi kreatif, kerajinan, dan keindahan alam dan juga ada festival sunset, dancing in the sunset, belum lengkap kita beromantisme kalau belum berdansa sambil menikmati sunset di Pantai Lapasi,” kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Sabtu 18 Juni 2022.
Desa Wisata Lapasi atau biasa disebut Lako Akelamo punya Pantai Lapasi. Lapasi merupakan akronim dari “Lako Pasir Indah” karena memang terkenal akan lanskap senjanya yang indah.
Selain menawarkan beberapa paket wisata olahraga air, Pantai Lapasi juga sering dijadikan tempat berlangsungnya kegiatan Festival Teluk Jailolo.
"Pengembangan Desa Wisata Lapasi, merupakan Kolaborasi Pengembangan Desa Sejahtera ASTRA sebagai upaya kebangkitan ekonomi pascapandemi dan juga hari ini saya terkesan dengan begitu banyaknya daya tarik wisata di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat untuk membuka lapangan kerja dan peluang usaha,” katanya.
Selain itu, Menparekraf juga melihat Infrastruktur yang ada di Halmahera Barat sudah cukup baik. Namun untuk mendukung infrastruktur berkualitas perlu kerja sama lebih baik lagi di area yang harus difokuskan.
“Menurut saya akomodasi seperti homestay jadi sebuah fasilitas yang sangat dibutuhkan, karena akan menambah penghasilan bagi mereka. Jika membangun hotel hanya investor-investor yang mendapat keuntungan. Namun jika kita bersama-sama membangun homestay tentu akan menambah penghasilan bagi masyarakat. Kuncinya kita harus kolaborasi,” ujarnya.
Saat visitasi Desa Wisata Lapasi, Menparekraf Sandiaga, disambut oleh tarian Cakalele, yaitu tarian perang khas Maluku yang biasa dimainkan untuk menyambut tamu besar ataupun perayaan adat. Setelahnya Menparekraf mencoba permainan tradisional Boi Tempurung. Yaitu permainan tradisional melempar bola ke tumpukan tempurung kelapa, lalu melempar bola ke badan tim lawan.
Sehabis mencoba Boi Tempurung, Menparekraf bertemu pengrajin atap rumbia hingga berkeliling dan mengikuti acara Teater Kuliner 7 Suku di destinasi wisata yang perlu sentuhan khusus tersebut.
IDRIS BOUFAKAR
Baca juga : Pemerintah Kota Batam Imbau Hotel, Restoran, dan Kafe Memutar Lagu Melayu