Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koleksi Museum Fatahillah, Prasasti Ciaruteun hingga Patung Dewa Hermes

image-gnews
Aksi beladiri memeriahkan Festival Kota Tua dan Agro 2012, yang dibuka oleh Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahja Purnama, di depan Museum Fatahillah, Jakarta, (10/11). TEMPO/Aditia Noviansyah
Aksi beladiri memeriahkan Festival Kota Tua dan Agro 2012, yang dibuka oleh Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahja Purnama, di depan Museum Fatahillah, Jakarta, (10/11). TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika ingin mengetahui sejarah Kota Jakarta, maka sudah semestinya wajib mengunjungi Museum Fatahillah. Museum ini memiliki keberagaman objek sejarah dan menyimpan 23.500 koleksi barang bersejarah.

Museum Fatahillah terletak di Jalan Taman Fatahillah No 1, Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Dahulu, Museum Fatahillah lebih dikenal dengan Musem Sejarah Jakarta atau Museum Batavia.

Berbagai koleksi yang ada di museum ini ditampilkan sesuai periode asalnya. Di antaranya teridiri dari Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH. Thamrin.

Sekitar 500 buah koleksi ditampilkan dalam Musem Fatahillah. Sementara itu, masih terdapat sisa koleksi yang masih disimpan dalam ruang penyimpanan. Nantinya koleksi akan diputar secara berkala.

Lantas, apa saja koleksi terbaik dari Musem Fatahillah Ini? Berikut penjelasannya:

Mural yang Belum Selesai oleh Harijadi Sumodidjojo

Hardjijadi Somudidjojo merupakan seniman asal Ketawang, Kutoardjo, Jawa Tengah. Ia lahir pada tanggal 25 Juli 1919. Begitu pula dengan karyannya yang lekat dengan masa Revolusi Indonesia.

Salah satu karya terbaiknya di Museum Fatahillah adalah mural seluas 200 meter yang belum terselesaikan. Mural tersebut bercerita mengenai gambaran kehidupan masyarakat Batavia sejak tahun 1880 hingga1920.

Dalam muralnya ia mampu menjelaskan bahwa terdapat berbagai kultur dan etnik hidup dalam sejarah Jakarta, seperti dari etnik Melayu, Arab, Cina, hingga Eropa. Suasana seperti kebiasaan saudagar Arab yang sedang mengawasi hasil laut sampai pesta malam yang dipenuhi budak telah digambarnya.

Di bagian atas mural pun terlukiskan Stasiun Jatinegara, Harmoni, Kota, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Tanjung Priok, serta pecinan. Selain itu, terdapat gambar Kali Ciliwung dan Pintu Gerbang Amsterdam.

Replika Padrão Sunda Kalapa

Replika Padrão Sunda kelapa adalah prasasti yang menandai peristiwa perjanjian Sunda-Portugal. Prasasti ini berbentuk tugu batu (Padrão) setinggi 165 cm yang ditemukan pada tahun 1918 di Batavia, Hindia Belanda.

Tujuan pembuatan Padrao ialah untuk membangun benteng serta gudang bagi masyarakat portugis di masa penjajahan.

Secara keseluruhan, Padao ini berbentuk gambar bola pada bagian atas prasastinya. Biasanya lambang ini dipakai oleh Raja Manuel I dan João III dari Portugal pada masa kepemerintahannya.

Pada bawah prasasti ini tertuliskan DSPOR yang merupakan singkatan dari Do Senhario de Portugal, yang artinya adlaah penguasa Portugal. Sementara pada baris kedua tertuliskan ESFER?/M singkatan dari Esfera do Mundo yang berarti bola atau harapan dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prasasti ini sempat hilang dan ditemukan kembali ketika melakukan penggalian untuk membangun fondasi gudang di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkih) dan Groenestraat (Jalan Kali Besar Timur I). Hingga akhirnya, replika dari prasasti Padrao Sunda Kelapa bisa dilihat pada Museum Fatahillah saat ini.

Replika Prasasti Ciaruteun

Replika dari rasasti Ciaruteun dapat kalian temukan di tiga museum yang ada di Indonesia, yaitu Museum Nasional Indonesia, Museum Fatahillah, dan Museum Sri Baduga Bandung.

Sementara, prasasti yang asli diletakan di diletakkan di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang. Terletak di sekitar 19 kilometer dari sebelah Barat Laut pusat Kota Bogor.

Sebagai gambaran, prasasti ini ditulis dalam bentuk puisi India dan terdiri dari empat baris. Jika tulisannya diterjemahkan, maka didapatkan arti “Ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia.”

Patung Dewa Hermes

Berdasarkan data p2k.unkris.ac.id, patung Dewa Hermes berasal dari mitologi Yunani. Dewa Hermes dipercaya sebagai tanda dari keberuntungan dan perlindungan bagi kaum pedagang.

Anda dapat menemukan patung ini terletak di depan bekas penjara bawah tanah masa penjajahan. Patung Dewa Hermes berbentuk patung perunggu. Mukanya mengarah ke langit-langit, sedangkan kakinya mengangkat satu sembari membawa tongkat yang dililit ular. 

Pada awalnya, patung ini merupakan milik seorang warga negara Belanda yang menjual barang logam dan pecah belah. Kemudian ia membeli patung Hermes dari Jerman pada tahun 1920-an.

Singkat cerita, patung tersebut diberikannya kepada pemerintah Batavia. Oleh pemerintah Hindia Belanda, patung ini dipasang di jembatan Harmoni. Terakhir, patung Hermes ini dipindahkan atas izin Gubernur Sutiyoso. Hingga akhirnya, patung Dewa Hermes yang asli sekarang berada di halaman belakang Museum Fatahilah

FATHUR RACHMAN 

Baca: Renovasi Museum Fatahillah Telan Dana Rp 20 Miliar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

14 hari lalu

Jalur trem yang pernah digunakan di Jakarta dari zaman Hindia Belanda hingga awal masa kemerdekaan Indonesia yang terdapat di Kota Tua, Jakarta Barat. (TEMPO/Mila Novita)
Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

Trem merupakan salah satu transportasi yang digunakan pada zaman Hindia Belanda. Ada monumen jalur trem yang bisa dilihat di Kota Tua Jakarta.


Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

14 hari lalu

Meriam Si Jagur di Kota Tua, Rabu, 2 April 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

Dulu, meriam Si Jagur diletakkan di benteng Portugis di Melaka untuk memperkuat pertahanan mereka di sana.


Gaya Hidup Mewah Harvey Moeis, Kerap Belikan Barang Mewah Termasuk Jet Pribadi untuk Keluarganya

19 hari lalu

Harvey Moeis. antaranews.com
Gaya Hidup Mewah Harvey Moeis, Kerap Belikan Barang Mewah Termasuk Jet Pribadi untuk Keluarganya

Tersangka dugaan korupsi di PT Timah, Harvey Moeis kerap manjakan keluarganya dengan barang-barang mewah dari Rolls Royce hingga jet pribadi.


Deretan Barang Mewah Pemberian Harvey Moeis untuk Sandra Dewi, Ada Hermes hingga Rolls Royce

21 hari lalu

Sandra Dewi merayakan ulang tahun suami tercinta, Harvey Moeis. Foto ini diunggah di Instagramnya, Selasa, 30 November 2021. Foto: Instagram/@sandradewi88
Deretan Barang Mewah Pemberian Harvey Moeis untuk Sandra Dewi, Ada Hermes hingga Rolls Royce

Suami Sandra Dewi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi. Apa saja barang mewah yang diberikan Harvey Moeis ke Sandra?


Top 3 Dunia: Hermes Digugat, 10 Negara Paling Bahagia dan Tewas saat Setir Tesla

28 hari lalu

Petugas menyimpas Tas Birkin Hermes di Beverly Hills, California, 22 September 2014. Acara pelelangan tas istimewa tersebut akan menjadi buruan yang ditunggu-tunggu para pecinta tas Hermes dari seluruh dunia. Pelelalangan akan digelar pada pada 23 Agustus 2014. REUTERS
Top 3 Dunia: Hermes Digugat, 10 Negara Paling Bahagia dan Tewas saat Setir Tesla

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 21 Maret 2024 diawali oleh produsen tas mewah Hermes digugat fashionista di Amerika Serikat


Hermes Digugat Konsumen AS karena Ogah Jual Tas Birkin

28 hari lalu

Petugas menyimpas Tas Birkin Hermes di Beverly Hills, California, 22 September 2014. Acara pelelangan tas istimewa tersebut akan menjadi buruan yang ditunggu-tunggu para pecinta tas Hermes dari seluruh dunia. Pelelalangan akan digelar pada pada 23 Agustus 2014. REUTERS
Hermes Digugat Konsumen AS karena Ogah Jual Tas Birkin

Hermes dituduh mempersulit konsumen di Amerika Serikat dalam mendapatkan tas mewah Birkin.


Drake Manjakan Wanita Hamil dari Bangku VIP hingga Hadiah Rp 393 Juta Saat konser di Texas

31 hari lalu

Penyanyi rap, Drake. Instagram.com/@champagnepapi
Drake Manjakan Wanita Hamil dari Bangku VIP hingga Hadiah Rp 393 Juta Saat konser di Texas

Kebiasaan Drake memberikan hadiah kepada penggemarnya saat konser terus berlanjut, kali ini seorang wanita hamil yang beruntung


Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

37 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

Berita populer hukum kriminal soal konflik warga dengan otorita IKN hingga kisah Hasbi Hasan dengan Windy Idol berujung TPPU.


Mode Terbaru Koleksi Hermes Musim Gugur 2024

37 hari lalu

Koleksi Herms Womens Fall - Winter 2024. (ANTARA/Youtube-Herms)
Mode Terbaru Koleksi Hermes Musim Gugur 2024

Hermes memperkenalkan koleksi musim gugur


Ketahuan Chat Oke Cayang, Hasbi Hasan Diduga Belikan Tas Hermes hingga Rumah untuk Windy Idol

39 hari lalu

Riris Riska Diana (kiri), Windi Yunita Bastari atau Windi Idol dan Rinaldo, memberikan keterangan saksi dalam sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa, 19 Desember 2023. Sidang ini dengan agenda mendengarkan keterangan tiga orang saksi Riris Riska Diana, Windy Yunita Bastari dan Rinaldo yang dihadirkan oleh tim Jaksa Penuntut Umum KPK untuk dua terdakwa Sekretaris MA nonaktif, Hasbi Hasan dan mantan Komisaris Independen PT. Wika Beton, Dadan Tri Yudianto, dalam pengembangan perkara tindak pidana korupsi dugaan kasus suap pengurusan Perkara di Mahkamah Agung Republik Indonesia. Dalam kasus perkara ini KPK telah menetapkan 17 orang tersangka diantaranya dua hakim MA, Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh. TEMPO/Imam Sukamto
Ketahuan Chat Oke Cayang, Hasbi Hasan Diduga Belikan Tas Hermes hingga Rumah untuk Windy Idol

Hasbi Hasan diduga beri tas Hermes dan Dior hingga rumah kepada Windy Idol. Mereka kini tersangka TPPU.