TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan solo atau solo traveling banyak diminati tahun ini karena para wisatawan mencari pengalaman perjalanan baru dengan anggaran yang lebih rendah. Survei pelancong baru yang dilakukan oleh trivago menemukan bahwa 33 persen lebih bersedia bepergian sendiri daripada sebelum pandemi. Data yang sama menemukan bahwa relaksasi, perjalanan bleisure (business and leisure), dan eksplorasi adalah tiga jenis perjalanan paling populer.
Amina Dearmon, pemilik & penasihat perjalanan mewah di Perspectives Travel, membantu merencanakan banyak perjalanan solo untuk kliennya, tetapi keinginan untuk melakukan perjalanan tersebut berkurang karena kelompok merasa lebih percaya diri untuk bepergian bersama. Jadi, dia membagikan kiat untuk memaksimalkan perjalanan solo dengan percaya diri.
Dearmon mengidentifikasi keselamatan sebagai perhatian terbesar ketika seseorang berencana bepergian sendiri. “Keselamatan sering berada di urutan teratas, diikuti oleh kekhawatiran harus melakukan semuanya sendiri, atau tidak memiliki seseorang untuk terhubung saat mereka bepergian,” kata dia, dikutip dari Travel Pulse.
Dia berbagi pengalaman perjalanan solo pribadi, termasuk memiliki seseorang tempat dia melapor setiap hari, memastikan memiliki nomor telepon darurat tujuan yang tersimpan di kontak, dan selalu mengambil kartu nama hotel tempat menginap untuk mendapatkan petunjuk jika ponsel mati. Dia juga menyarankan mendaftar ke layanan evakuasi medis.
“Untuk klien yang khawatir dengan rasa kesepian, saya mencoba memasukkan tur kelompok kecil atau kelas interaktif seperti memasak atau kebugaran yang memungkinkan mereka terhubung dengan pelancong lain,” kata dia.
Susie Chau, pemilik Carpe Diem Traveler, mengkhususkan diri pada cuti panjang, yaitu perjalanan panjang yang sering dilakukan sendiri. Tidak seperti Dearmon, dia melihat peningkatan minat untuk perjalanan solo. "Saya pikir selama pandemi, orang-orang menyadari bahwa mereka tidak ingin menunggu untuk melakukan perjalanan impian mereka sampai semuanya berjalan dengan sempurna dan orang lain dapat bergabung dengan mereka," kata Chau.
Salah satu tujuan solo traveler adalah Eropa. Keuntungan di benua ini adalah konektivitas yang mudah antara kota dan wilayah dikombinasikan dengan kemudahan berjalan kaki dan keamanan umum. Ini membuat banyak destinasi di kawasan ini menjadi pilihan untuk pelancong solo.
Kedua penasihat juga merekomendasikan merencanakan perjalanan dengan matang dan melakukan banyak riset, kalau perlu dengan penasihat,
“Perjalanan yang direncanakan dengan baik oleh seorang penasihat dapat memfasilitasi pencapaian tujuan tersebut dengan memilih lingkungan yang tepat dan mengabaikan perencanaan sehingga mereka dapat menikmati perjalanan sepenuhnya,” kata Chau.
Dearmon memberikan satu saran lagi untuk solo traveler pemula, mulailah dari yang kecil jika gugup. “Solo traveling adalah cara terbaik untuk melakukan apa yang ingin Anda lakukan dengan kecepatan sendiri,” katanya. Jika memiliki kekhawatiran tentang bepergian sendiri, mulailah dari yang kecil dengan liburan akhir pekan di dalam negeri.
Baca juga: Daftar Tujuan Wisata yang Ramah untuk Para Solo Traveler
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.