TEMPO.CO, Jakarta - Wisata kuliner di Yogyakarta begitu beragam. Ada gudeg, sate klatak, mangut lele, bakpia, dan banyak lagi. Di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, juga terdapat aneka hidangan khas yang menggugah selera dan memiliki makna tersendiri.
Tiga kuliner khas Kabupaten Kulon Progo berikut patut Anda coba saat berkunjung ke Yogyakarta:
Nasi Nuk Santri
Nasi nuk santri memiliki sejarah dan makna tersendiri. Ketua Desa Wisata Purwosari, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Kiswantoro mengatakan, nasi nuk santri adalah makanan untuk mengenang sebagian prajurit Pangeran Diponegoro.
Nasi nuk santri kuliner khas Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Foto: Antaranews
"Nuk santri adalah makanan yang mencerminkan kehidupan para prajurit Pangeran Diponegoro yang bersahaja dan sederhana," katanya. Nasi nuk santri berisi nasi, tumis pepaya muda, urap, telur, dan tahu bacem. Rasanya gurih pedas. "Lauk kuliner nuk santri tidak ada yang digoreng. Semuanya diolah dengan cara direbus atau dibacem."
Geblek dan Sengek
Geblek dan sengek, kuliner khas Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Foto: Antaranews
Geblek dan sengek seolah tak terpisahkan. Dua kudapan ini lebih pas jika disantap bersama-sama. Geblek adalah makanan berbentuk angka delapan berwarna putih yang terbuat dari pati singkong. Teksturnya mirip cireng. Sementara sengek adalah tempe yang direbus dengan bumbu.
Dawet Sambel
Dawet sambel, kuliner khas Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Foto: Antaranews
Jika kamu berpikir semua dawet itu manis, di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, ada dawet yang rasanya pedas. Namanya dawet sambal. Isinya seperti cendol pada umumnya, namun cita rasanya pedas menyegarkan.
Baca juga:
4 Destinasi Wisata Kulon Progo Tak Jauh dari Yogyakarta International Airport
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.