TEMPO.CO, Jakarta - Berkunjung ke Kota Batam, rasanya akan kurang lengkap tanpa mengunjungi Pulau Putri. Destinasi wisata andalan Kota Batam itu merupakan salah satu objek wisata favorit eisatawan baik domestik maupun mancanegara. Para pelancong yang berkunjung kresini akan disajikan sensasi wisata antar-pulau, memandang panorama perairan, atau melakukan berbagai aktivitas menarik.
Melansir dari bagorganisasi.batam.go.id, Pulau Putri merupakan sebuah pulau yang berada di Desa Nongsa Pantai, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau. Pulau yang berbatasan dengan Selat Singapura ini sebelumnya dikenal dengan nama Pulau Nongsa. Wilayah ini dikenal karena hamparan pasir putih landai yang ditumbuhi rumput, kelapa, dan cemara. Dianugerahi pemandangan yang elok membuat Pulau Putri populer dengan pariwisata baharinya.
Untuk berkunjung ke Pulau Putri, wisatawan harus naik spead boat dari Pantai Nongsa terlebuh dahulu. Biaya naik spead boat pun tergolong terjangkau, yaitu Rp20.000 untuk pulang-pergi tiap orang. Selain menikmati panorama pantai dan hamparan pasir putih, para wisatawan dapat bersepeda mengelilingi pantai.
Aktivitas lain yang patut dilakukan saat berkunjung ke Pulau Putri adalah menyuruput kopi ditemani mie rebus dengan pemandangan pantai beserta deburan ombak dan angin. Pantai Putri juga cocok sebagai tempat menyaksikan sunrise atau sunset sambil melihat gedung-gedung tinggi Singapura.
Pulau Putri Batam juga bisa dijadikan spot berkemah di pinggir pantai. Pulau Putri merupakan lokasi yang cocok pula untuk memancing. Dikutip dari ppk-kp3k.kkp.go.id, pantai Pulau Putri memiliki jenis-jenis ikan yang beragam, seperi ikan karang jenis Apogin moluccensis, Haiichoeres melannurus, dan neoglyphidodon melas.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Wisata ke Pulau Putri, Pulau yang Dilindungi di Batam Kepulauan Riau
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
