Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Jadah Tempe Mbah Carik Kuliner yang Kondang di Yogyakarta

Reporter

image-gnews
Jadah dan tempe. Foto : contemporaryartindonesia.com
Jadah dan tempe. Foto : contemporaryartindonesia.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaJadah tempe merupakan salah satu makanan khas Yogyakarta yang dapat dengan mudah ditemukan di kawasan Kaliurang, Kabupaten Sleman. Jadah tempe yang terkenal di daerah Kaliurang adalah Jadah Tempe Mbah Carik.

Jadah tempe Mbah Carik merupakan legenda kuliner Yogyakarta dengan sejarah yang panjang. Kuliner tradisional ini merupakan usaha keluarga yang berdiri sejak 1950-an. Pendirinya adalah Sastrodinomo, salah seorang carik atau sekretaris desa di Kaliurang. Konon, gelar Mbah Carik diberikan oleh Sultan Hamengkubuwono IX.

Sejarah Jadah Tempe Mbah Carik

Dikutip dari buku Monggo Mampir: Mengudap Rasa Secara Jogja (2009),  Sastrodinomo, seorang carik di dekat Kaliurang biasa menyerahkan persembahan nasi jagung kepada keluarga Keraton Yogyakarta. Hal seperti itu dianggap sebagai bentuk pengabdian oleh abdi dalem seperti Sastrodinomo.

Pada 1927, Sastrodimono diminta membuat jenis makanan lain yang unik dan berbeda untuk persembahan berikutnya. Kemudian ia beserta istri mengolah beras ketan menjadi jadah, dipadukan dengan tempe bacem. Ternyata, makanan tersebut disukai oleh orang-orang di Keraton Yoyakarta.

Sejak saat itu, Sastrodinomo selalu mengirimkan persembahan berupa jadah tempe. Dibantu istri dan anak-anaknya, ia pun mulai berjualan makanan tersebut dan membuka warung kecil di kawasan Telaga Putri Kaliurang pada 1950.

Pada 1965, Sultan Hamengkubuwono IX (1940-1988) berkunjung ke Kaliurang dan mampir di warung milik Sastrodinomo. Jadah tempe buatan Mbah Sastrodinomo memiliki cita rasa yang khusus, meskipun saat itu sudah banyak orang yang berjualan kuliner serupa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk membedakannya dengan jadah tempe yang lain, atas saran istri Sultan HB IX, yakni Kanjeng Ratu Ayu Hastungkara, warung tersebut diberi nama Jadah Tempe Mbah Carik, mengingat Sastrodinomo dulunya adalah seorang carik.

Sultan HB IX sangat menyukai jadah tempe buatan Mbah Carik. Bahkan, tak jarang sang raja mengutus pegawai keraton ke Kaliurang untuk membeli Jadah Tempe Mbah Carik. 

Dikutip dari Majalah Adiluhung: Pelestari Budaya Nusantara Edisi 01 (2013), Jadah Tempe Mbah Carik di Kaliurang bertahan secara turun-temurun dan sudah memasuki generasi keempat. Saat ini, produksi Jadah Tempe Mbah Carik dikelola oleh cicit Sastrodinomo.

M. RIZQI AKBAR 

Baca: Nasgitel dan Jadah Mbah Carik Kuliner Jogja di Pegunungan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

20 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

24 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Sejarah Sentra Gudeg Wijilan yang Eksis Sejak 1942

29 Januari 2024

Warung gudeg Yu Djum di Kampung Widjilan Yogya. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Sejarah Sentra Gudeg Wijilan yang Eksis Sejak 1942

Sentra Gudeg Wijilan dipelopori oleh Ibu Slamet yang mendirikan warung gudegnya pada 1942.


5 Manfaat Makan Tempe untuk Tubuh

6 Januari 2024

Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)
5 Manfaat Makan Tempe untuk Tubuh

Meskipun sering disamakan dengan tahu, tempe memiliki perbedaan manfaat yang signifikan bagi tubuh.


3 Tips Menyimpan Tempe agar Tidak Cepat Busuk

5 Januari 2024

Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)
3 Tips Menyimpan Tempe agar Tidak Cepat Busuk

Hindari membeli tempe yang sudah berwarna keabu-abuan dan berbau tengik.


Libur Tahun Baru di Sleman Yogyakarta, Ada Pasar Kangen hingga Wahana Baru

26 Desember 2023

Sejumlah wisatawan menggunakan jasa Jeep Lava Tour Merapi di kawasan Kalikuning, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu, 7 November 2020. Hingga Sabtu (7/11), Jeep Lava Tour Merapi tetap beroperasi dengan rute di luar zona lima km dari puncak Gunung Merapi menyusul naiknya status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Libur Tahun Baru di Sleman Yogyakarta, Ada Pasar Kangen hingga Wahana Baru

Selain Kaliurang Park, lereng Merapi Sleman seperti gardu pandang, Kaliurang, Kali Adem, dan Lava Tour jadi andalan menyambut tahun baru.


HUT UGM ke-74, Peran Besar Sri Sultan Hamengkubuwono IX Dirikan Universitas Gadjah Mada

19 Desember 2023

Sultan Hamengkubuwono IX. Dok. Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
HUT UGM ke-74, Peran Besar Sri Sultan Hamengkubuwono IX Dirikan Universitas Gadjah Mada

Hari ini UGM genap berusia 74 tahun. Sultan Hamengkubuwono IX punya peran besar mendirikan Universitas Gadjah Mada.


Pelaku Kuliner Yogyakarta Prediksi Lonjakan Wisata Mulai Minggu Ke 3 dan 4 Desember

18 Desember 2023

Pelaku usaha kuliner seafood di Yogyakarta mulai menambah pasokan bahan baku menghadapi libur Nataru. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kuliner Yogyakarta Prediksi Lonjakan Wisata Mulai Minggu Ke 3 dan 4 Desember

Kalangan pelaku usaha kuliner di Yoyakarta turut mulai bersiap menyambut kunjungan wisata libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 atau Nataru.


3 Resep Aneka Olahan Tempe

18 Desember 2023

Ilustrasi tempe mendoan. Shutterstock
3 Resep Aneka Olahan Tempe

Sebagai salah satu produk fermentasi kedelai tempe bukan hanya menjadi camilan populer tetapi juga bahan dasar yang serbaguna.


Resep Gudeg, Nangka Muda Dimasak Manis Makanan Khas Yogyakarta

14 Desember 2023

Ilustrasi gudeg. shutterstock.com
Resep Gudeg, Nangka Muda Dimasak Manis Makanan Khas Yogyakarta

Gudeg masakan sayuran nangka yang dibuat manis berwarna cokelat