Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Legenda Hilangnya Desa Besari di Lombok dan Muncul Misterius saat Gempa

image-gnews
Ilustrasi hutan pinus. dok.TEMPO
Ilustrasi hutan pinus. dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Keberadaan Desa Besari di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, masih menjadi misteri hingga saat ini. Masyarakat setempat meyakini desa itu masih ada beserta penduduknya, meski tak kasat mata.

Desa Besari dipercaya berada di wilayah Dusun Kertaraharja, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Pemangku Adat Dusun Kertaraharja, Amiq Kholid menceritakan asal usul hilangnya Desa Besari pada akhir abad ke-17.

"Saat itu Kerajaan Karangasem berhasil menaklukkan Mataram kemudian mendirikan pusat kerajaan di Cakranegara Mataram," katanya. Kerajaan Karangasem terpesona dengan keadaan di Kedatuan Besari. Tempat yang makmur dengan penduduk yang berniaga dan bertani.

Legenda hilangnya Desa Besari

Kerajaan Karangasem menawarkan kerja sama dengan pimpinan Kedatuan Besari. Namun Datu atau Raja Besari menolak tawaran tersebut. Hingga Raja Karangasem mengutus prajurit untuk menyerang Besari. Tak tinggal diam, Datu Besari mengirim 100 hingga 200 prajurit ke pintu-pintu masuk kedatuan.

Para prajurit ini berusaha supaya Kerajaan Karangasem urung menyerang agar tidak terjadi pertumpahan darah. Namun Kerajaan Karangasem menolak tawaran damai. Raja Besari, menurut Amiq Kholid, lantas memerintahkan seluruh penduduk agar berkumpul di kedaton dengan membawa ternak mereka.

"Saat semua kumpul, datu mengambil batok kelapa berisi air dan berdoa," kata Amiq Kholid. "Air tersebut digunakan untuk menyiram seluruh wilayah kedatuan. Sejak itu Kedatuan Besari menghilang dan wilayahnya berubah menjadi hutan."

Amiq Kholid melanjutkan, para prajurit yang berada di pintu-pintu masuk Kedatuan Besari tak ikut menghilang. Mereka bersedih karena ditinggalkan. Namun, menurut dia, muncul suara misterius yang berisi nasihat bahwa merekalah yang akan menceritakan kisah ini kepada generasi penerus. Dari situ, kisah hilangnya Desa Besari secara misterius disampaikan secara turun-temurun.

Benda peninggalan Desa Besari

Tak hanya cerita, Amiq Kholid mengatakan, ada beberapa benda peninggalan Kedatuan Besari yang dapat dipelajari. Semua itu tersimpan di Museum Desa Genggelang. Benda-benda peninggalan Datu Besari antara lain, rompi raja, lampu minyak, tinta, gelang, piring, dan papan warige sebagai rujukan astronomi atau perbintangan zaman dulu.

Cerita misterius Desa Besari

Kendati Desa Besari telah menghilang, Amiq Kholid mengatakan, ada beberapa orang yang mengaku melihat wujud desa tersebut hingga berinteraksi dengan penduduknya. "Sebangian besar yang merasakan adalah orang luar," ujarnya.

Ketika gempa terjadi di Lombok pada 2018, Amiq Kholid mendapatkan cerita dari petugas kesehatan yang melayani banyak pasien, namun tidak ada catatannya. Para petugas kesehatan itu mendirikan posko di pintu masuk Air Terjun Kerta Gangga yang letaknya sangat dekat dengan lokasi Desa Besari yang kini berupa hutan. Para relawan melayani masyarakat yang hendak berobat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Anehnya, mereka yang berobat datang sejak dini hari sampai subuh," ujar Amiq Kholid. Pada pagi hari, dokter yang hendak mengecek identitas pasien terkejut karena semua tulisan atau catatan menghilang. "Tim dokter dan tentara yang bertugas di posko itu heran."

Beberapa hari berselang, muncul keluhan atas kinerja petugas di posko relawan tersebut karena dianggap tidak melayani penduduk Desa Genggelang untuk berobat. Para dokter dan tentara yang bertugas bertambah heran karena mereka selalu melayani siapa saja yang datang ke posko.

Akhirnya, dua petugas posko kesehatan mendatangi kantor Desa Genggelang untuk mengklarifikasi keluhan tadi. Aparatur desa lantas bertanya, penduduk desa mana yang dilayani oleh petugas posko kesehatan. "Saat mereka menjawab warga Desa Besari, maka ini benar-benar aneh karena desa itu tidak nyata," kata Amiq Kholid.

Ada pula kisah penjual tikar yang mengaku pernah masuk ke Desa Besari. Tikar yang dibawa ternyata laku keras dan dia mendapat keuntungan besar. Pedagang itu kemudian hendak kembali lagi ke desa tersebut. Sebelumnya, dia bertemu seorang warga Desa Genggelang.

Warga Desa Genggelang bertanya mau ke mana pedagang tersebut. "Si pedagang menjawab, ke Desa Besari," kata Amiq Kholid. Setelah mendapatkan penjelasan, barulah pedagang itu sadar kalau Desa Besari yang dia cari berwujud hutan belantara.

Kajian arkeologi Desa Besari

Direktur Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6, Bambang Mei Finarwanto mengatakan, keberadaan Desa Besari dapat ditelusuri lewat jejak arkeologi. Misalkan dari letak benteng, bentuk bangunan petilasan, dan peninggalan lainnya. "Perlu kajian dan penggalian arkeologi untuk membuktikan eksistensi Desa Besari," katanya.

Baca juga:
Renovasi Tugu Equator Pelalawan Riau Malah Bikin Warga Jengkel

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

20 hari lalu

Bandara Lombok buka Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran Tahun 1445 H/2024 mulai 3 April 2024. (Dokumentasi PT API 1 Bandara Lombok)
Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

Posko terpadu Bandara Lombok yang beroperasi selama 16 hari ini akan melakukan pemantauan dan pengendalian selama musim libur Lebaran.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

26 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


Tingkatkan Kemampuan UMKM Mitra dan Binaan, Bank Indonesia NTB Gelar Aneka Pelatihan

27 hari lalu

Pameran produk UMKM di Nusa Tenggara Barat. Dok. Lombok NTB Pearl
Tingkatkan Kemampuan UMKM Mitra dan Binaan, Bank Indonesia NTB Gelar Aneka Pelatihan

Bank Indonesia menggelar sejumlah pelatihan seperti "Pelatihan Pencatatan Keuangan melalui Aplikasi SIAPIK".


Menjelang Lebaran, Bank Indonesia NTB Siapkan Uang Tunai Rp 3,63 Triliun

34 hari lalu

Warga mengantre untuk menukar uang pecahan di mobil kas keliling yang melayani penukaran uang pecahan di Pasar Pramuka, Jakarta, Rabu 20 Maret 2024. Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai senilai Rp197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idulfitri 1445 H/2024 M. Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menyampaikan bahwa penyediaan rupiah ini tumbuh sebesar 4,65% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp188,8 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Menjelang Lebaran, Bank Indonesia NTB Siapkan Uang Tunai Rp 3,63 Triliun

Bank Indonesia menyatakan jumlah tersebut sangat siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadan hingga Lebaran.


Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

36 hari lalu

Aneka menu sajian berbuka puasa khas daerah Wali Songo di The Southern Hotel Surabaya. Foto: dok The Southern Hotel Surabaya
Lion Air Buka Lagi Rute Makassar - Lombok untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan

Rute penerbangan ini semakin meningkatkan jumlah wisatawan ke Lombok atau Makassar.


Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

43 hari lalu

Kepala BPBD Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahmadi. (ANTARA/Nur Imansyah).
Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

Angin puting beliung menerjang 15 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah.


Rakornas KPI 2024 akan Digelar di Provinsi NTB

55 hari lalu

Rakornas KPI 2024 akan Digelar di Provinsi NTB

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi di seluruh Indonesia


Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

56 hari lalu

Pantai Tiga, Setangi, Desa Malaka, kec. Pemenang, Lombok Utara. (Dok. BPPD NTB)
Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa wisata alam adalah magnet utama yang mendatangkan wisatawan ke Pulau Lombok


6 Cara Asyik Menikmati Malam di Kuta Mandalika

56 hari lalu

Foto udara landmark Kuta Lane Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Lombok Tengah, NTB, Sabtu 5 Agustus 2023. Kuta Lane adalah koridor penghubung Bazaar Mandalika dengan Kuta Beach Park (KBP)  untuk memfasilitasi alur aktivitas pejalan kaki yang dilengkapi artwork space, taman bermain anak-anak yang ramah keluarga, spot foto ikonik yang memukau serta panggung yang siap menjadi tempat pertunjukan seni budaya yang menarik.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
6 Cara Asyik Menikmati Malam di Kuta Mandalika

Kuta Mandalika memiliki daya tarik ketika gelap mulai datang, ketahui ragam aktivitas yang bisa dilakukan untuk menikmatinya.


Bandara Internasional Lombok Ingin Tambah Penerbangan Internasional

56 hari lalu

AirAsia Berhad melakukan penerbangan perdana rute Kuala Lumpur - Lombok pada Jumat, 2 Februari 2024 (Dok. Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok)
Bandara Internasional Lombok Ingin Tambah Penerbangan Internasional

Selain menambah penerbangan internasional, Bandara Internasional Lombok melakukan pembenahan, termasuk ruang pengantaran penumpang.