TEMPO.CO, Yogyakarta - Maraknya fenomena klitih atau kejahatan jalanan di Yogyakarta beberapa waktu terakhir memicu keprihatinan banyak pihak. Aksi kejahatan yang kerap melibatkan pelajar sekolah dan menimbulkan korban luka hingga jiwa itu pun akhirnya dibuatkan wadah berkonsep event sport tourism bernama Jogja Gelut Day atau berarti hari pertarungan Jogja.
Event khusus untuk menampung bakat berkelahi anak muda seperti MMA Fighting Championship ini akan masuk tahap audisi pertama 10-12 Juni 2022. "Ada sebanyak 660 peserta sudah mendaftar untuk tahap pertama audisi nanti sejak kami buka pendaftarannya pertengahan April lalu,” kata inisiator Jogja Gelut Day, Erix Soekamti, Kamis, 9 Juni 2022.
Erix yang juga personil band Endang Soekamti itu menggarap event ini bersama himpunan Jogja Mixed Martial Arts (Jogja MMA). "Tujuan utama melahirkan atlet-atlet MMA Yogyakarta yang berkualitas dan bisa tampil di kancah internasional,” kata dia.
“Event ini juga untuk memutus aksi kejahatan jalanan seperti klitih, sehingga para remaja khususnya yang hobi berkelahi, beladiri, mau berekspresi dapat menyalurkan energinya di tempat yang tepat dengan regulasi dan mekanisme yang tepat," Erix menambahkan.
Tak main-main, untuk mempersiapkan event ini, puluhan juri disiapkan. "Kami juga telah menggelar pelatihan wasit dan juri MMA yang diikuti 30 orang pegiat MMA di Yogyakarta pada 9 Juni 2022 ini,” kata Erix.
Pemateri pelatihan wasit dan juri itu merupakan atlet dan juri profesional seperti Yohan Mulia Legowo dan Abro Fernandes. "Dari 660 peserta yang ikut audisi tahap awal nantinya akan menjalani babak penyisihan pada 10-13 Juni untuk menyaring 100 peserta yang berlaga di babak semifinal,” kata Erix.
Para peserta mendaftar atas nama pribadi, bukan kelompok atau geng sekolah. "Dari 100 peserta yang terseleksi akan dibawa ke kawasan destinasi Kaliurang pada 18 Juni 2022, mereka menjalani training camp sembari diberikan pelatihan atau workshop seputar pertarungan,” ujar Erix.
Baru pada 19 Juni 2022 digelar pertandingan semifinal yang dapat disaksikan penonton umum. “Penonton umum diseleksi dari yang sudah mendaftarkan diri dan tercatat sebagai member untuk meminimalisir adanya keributan di luar ring," kata Erix.
Dari 100 peserta semifinal itu, nantinya akan disaring menjadi 25 petarung untuk melaju ke babak final. Mereka kemudian akan bertanding di ring terbuka destinasi Tebing Breksi dan dapat ditonton secara terbuka pada 30 Juni 2022.
"Destinasi Kaliurang dan Tebing Breksi jadi arena pertandingan karena isu klitih kemarin pelaku wisata ikut terdampak,” kata Erix.
Adapun perwakilan Jogja MMA Aditya Kristiawan mengatakan event Jogja Gelut Day saat ini hanya diperuntukkan bagi peserta asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Event ini tetap ada hadiahnya, antara lain piagam, medali dan uang pembinaan namun nominalnya belum kami umumkan,” kata dia.
Salah satu juri Abro Fernandes mengatakan peraturan di Jogja Gelut Day ini sangat ketat mengadopsi kejuaraan internasional. "Rule-nya internasional dan semua peserta wajib memakai pelindung organ vital,” kata dia menyebut seperti protector helm, glove dan shin guard.
Selain diawasi dan dipimpin juri dengan kompetensi, penyelenggara Jogja Gelut Day menyiapkan petugas medis yang mengawasi sepanjang pertandingan. "Jadi event ini tetap akan aman,” kata Abro
Baca juga: Analisis Dosen UGM Soal Klitih Yogyakarta dan Pariwisata yang Terdampak Pandemi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.